18+
.
Mereka berdua semakin dekat semenjak kejadian minum jamu dari Mamah Adrena.
Bahkan Sean dengan berani minta jatah padahal sebelumnya pria itu selalu mengesalkan terhadap Adrena bahkan selalu menjaga jarak tapi lihat sekarang pria itu terus mengintilinya seperti anak ayam dan menempelinya terus seperti makhluk gaib.
Seperti sekarang Adrena tengah masak buat makan siang karna ini hari minggu mengharuskan dia masak karna ada Sean di rumah.
"Rena." Panggilan riang dari Sean membuat Adrena mendengus, pasti mau ngegangguin. Tebaknya.
"Apa." Dengusnya.
"Kita bakal punya tetangga baru loh." Lapornya, Adrena harus cepat menyelesaikan masakannya sebelum Sean benar-benar menganggukan nya.
Untung bentar lagi kelar.
"Tau dari mana?" Adrena menanggapi ucapan Sean.
"Tadi gue lagi di depan liat orang asing, katanya sih mandor. Trus katanya yang punya mau kesini nanti." Ceritanya.
Adrena mematikan kompornya dan membalikan tubuhnya, sudah ada Sean di hadapannya. Ternyata pria itu sudah berdiri di belakangnya dari awal datang.
"Yang rumah kosong di depan itu."
"Iya disitu kayanya, orang mandornya bolak-balik keluar masuk disana." Sean berjalan mendekat ke arah Adrena yang diam menatapnya.
"Udah selesai?" Tanya Sean ketika sadar kalo kompor Adrena sudah mati, perempuan tersebut menganggukan kepalanya.
"Rena."
Adrena yang belum manjawab sudah di kejutkan ketika Sean tiba-tiba memeluknya.
"S-sean lo kenapa?" Tanya Adrena ga paham ada apa dengan Sean hari ini.
"Ren kangen." Suara Sean terendam karna pria tersebut menenggelamkan wajahnya dibahu Adrena.
Sean agaknya udah kejedot dimana gitu, ngomongnya ngelantur terus akhir-akhir ini membuat Adrena merasa aneh.
"Apa sih Sean, udah ah kita mau makan siang ini." Ujar Adrena berusaha melepaskan pelukan erat Sean.
"Sebelum makan nasi gue mau makan lo dulu." Ujar Sean setelah melepaskan pelukannya dan menatap Adrena yang terlihat shock.
"Sean stress lo." Celetuk Adrena.
"Ren lo ga kasian sama gue, udah nahan seminggu terus semalem di tinggal tidur. Gue mau minta sekarang lah." Ujar Sean, sepertinya pria itu udah ga malu buat minta hal seperti itu pada Adrena yang dia anggap musuh dari awal.
Adrena yang mendengarnya tentu saja terkejut, Sean jadi semakin sering meminta padanya.
"Sean ko lo jadi begini sih." Ujar Adrena.
Sean menampilkan raut wajah bingungnya, "Begini gimana? Wajarkan gue minta, lo kan istri gue." Ujar Sean.
"Ga wajar kalo minta terus." Gerutu Adrena kesal.
"Ayolah Ren." Rengek Sean membuat Adrena menatapnya tak percaya, dia baru liat Sean yang seperti anak kecil selain di depan Mamahnya yang memanjakannya.
Sean ini bungsu di keluarganya, wajar kalo tiba-tiba sikap anak terakhirnya keluar di saat yang tidak terduga. Seperti saat ini.
"Ga mau lah males masih siang juga." Tolak Adrena.
KAMU SEDANG MEMBACA
Amnesia? [END]
Short Story[Shortstory] Part nya ngacak. . Abis jatoh dari tangga ketimpa pula. Bangun-bangun perubahan yang dialaminya membuatnya stres berkepanjangan. Statusnya berubah, kehidupannya pun ikut berubah. Sebenernya dia salah bumi apa gimana sih? . Birthday pro...