Kedua orang yang habis berdebat akan kesalah pahaman yang terjadi berakhir di atas ranjang juga akhirnya.
Saat ini sang pria tengah memeluk wanitanya dari arah belakang, mengecup punggung polos Adrena yang sudah dari tadi terlelap.
"Gue ga paham kenapa lo bisa berfikiran begitu sama gue, lo bisa ngatain gue cowok sangean kurang belaian tapi gue begitu cuman sama lo Ren. Gue nyaman sama lo dan gue juga sayang sama lo, gue gatau sejak kapan rasa sayang itu muncul yang pasti waktu lo minta pisah gue ngerasa dada gue sakit banget dengernya." Sean mengeratkan pelukannya, dia mencurahkan isi hatinya terhadap Adrena yang tidak sadar.
Menurutnya lebih baik seperti itu dari pada Adrena tau isi hati dia yang sebenarnya.
"Gue ga mau kehilangan lo, gue ga mau lo pergi. Disaat gue udah mulai ngerasa itu semua dari lo, dengan seenak nya lo mau ninggalin gue gitu aja."
Sean kesal karna Adrena berfikir untuk berpisah dengannya, padahal dia sudah mulai menyusun kehidupan mereka untuk kedepannya seperti apa.
"Gue minta maaf karna buat lo mikir begitu, tapi demi apapun ga pernah gue bersikap baik karna cuman mau tubuh lo. Gue mikir karna kita udah sah jadi kita bebas mau ngelakuin nya berkali-kali."
Sean merasa dirinya begitu brengsek, ketika Adrena berkata seperti itu terhadap kedekatan mereka selama ini.
Tiba-tiba dia merasakan gerakan pada tubuh Adrena. Sean hanya diam masih terus memeluknya.
Ketika perempuan tersebut membalikan tubuhnya, Sean diam sambil menatapnya.
Adrena mengerjapkan matanya, sedikit menyipit melihat Sean masih terjaga.
"Lo udah bangun dari tadi?" Tanya Adrena dengan suara seraknya, dia masih sedikit memejamkan matanya kembali.
"Gue ga tidur." Ujar Sean.
Adrena kembali membuka matanya dan menatap Sean yang juga tengah menatapnya.
"Tumben."
Adrena tau Sean kalo habis berhubungan langsung tidur tapi sekarang tumben pria itu tidak tidur meski hanya sebentar.
"Lo habis keluar sama Harish ?" Sean akhirnya bertanya tentang tadi, dia penasaran apa yang sudah keduanya lakukan hari ini.
Jangan bilang Harish menikungnya, dan menjadi plakor.
Emang ada plakor cowok? Adain lah kalo gaada!
"Heum, dia nganter gue ke pasar tadi katanya sekalian aja. Yaudah ga ngeluarin ongkos gue." Jelas Adrena sambil mencari posisi nyaman dalam tidurnya.
Sean berfikir ko Harish tumben istirahat di rumah biasanya tuh cowok anak Kantoran banget, apa-apa di Kantor. Bahkan waktu ngasih undangan dia aja harus nyamperin ke Kantornya.
"Nganterin apa nemenin." Ujar Sean.
Dia mikir kalo nganterin yaudah dianter doang kan? Tapi tadi Harish ngasih belanjaan Adrena kalo gitu pas pulang tadi dia sama Harish dong?
"Maksudnya?" Adrena menyipitkan matanya kurang paham.
"Tadi Harish nganterin belanjaan lo yang ketinggalan." Jelas Sean.
"Oh iya gue lupa kalo sempet belanja tadi." Terdengar santai membuat Sean menatapnya serius.
"Lo serius gitu doang? Gamau ada yang di ceritain?" Ujar Sean kurang puas akan jawaban dari Adrena.
KAMU SEDANG MEMBACA
Amnesia? [END]
Short Story[Shortstory] Part nya ngacak. . Abis jatoh dari tangga ketimpa pula. Bangun-bangun perubahan yang dialaminya membuatnya stres berkepanjangan. Statusnya berubah, kehidupannya pun ikut berubah. Sebenernya dia salah bumi apa gimana sih? . Birthday pro...