13.

498 41 18
                                    

Pria itu membuka matanya secara perlahan.

"Sean."

Sean yang sadar pun menatap sekelilingnya.

Ini kaya ga asing tempatnya?

"Sean kamu udah sadar." Ucapan barusan membuat Sean menolehkan kepalanya.

"Mamah."

"Iya iya ini Mamah, kamu gapapa kan?" Tanyanya dengan cepat, raut wajah cemas tepatri di wajah Mamahnya.

Sebentar deh, kaya ada yang aneh?

"Mamah Sean kenapa?" Tanyanya, dia masih bingung nih.

Takutnya lagi mimpi apa gimana kan.

"Kamu abis jatoh, trus pingsan. Untung ga kenapa-napa, gaada luka parah juga." Jelas Mamahnya, membuat Sean terdiam.

Sebentar seingetnya dia juga jatoh di kamar mandi, tapi kenapa Mamahnya ada disini?

Adrena mana?

"Mah Adrena mana?" Tanyanya dan itu mampu membuat Mamahnya Sean menyerit bingung.

"Adrena? Adrena siapa?"

Sean menatap Mamahnya dengan wajah terkejut, masa mantu sendiri ga inget. Padahal mereka yang jodohin geh.

Tapi sebentar deh, kalo di liat-liat ini kamar seperti kamar dia di rumah orangtuanya.

Jadi dia sekarang ada di rumah orangtuanya.

"Mah ko Sean ada disini sih, Adrena mana?" Tanyanya sekali lagi dan itu bener-bener membuat Mamahnya Sean bingung.

Ini anaknya kejedot ya mangkanya ngelantur gini?

"Ya emang kamu tinggal disini Sean, apa sih kamu tuh. Sadar ini bukan di mimpi." Ujar Mamahnya.

Sean semakin bingung, ko mimpi sih? Orang dia nanya.

Tapi ko rasanya dia kaya waktu awal ketemu Adrena bersama anak-anaknya, dalam keadaan bangun dari pingsan.

Dan kejadiannya pun persis seperti ini, dia yang bingung akan situasinya yang sekarang.

"Mah Adrena-"

"Kamu tuh dari tadi nyebut Adrena terus, itu siapa? Mamah aja gatau."

Dan itu benar-benar membuat Sean terdiam merenung.

Mamahnya ga kenal Adrena?

Katanya orangtua mereka sahabatan, tapi Mamahnya ga kenal tuh.

Ini sebenernya dia kenapa sih.

Yaampun gusti, hampura atuh lah mun abdi boga salah mah.

"Adrena Veronica Mah, orangtuanya sahabatan katanya sama Mamah." Jelas Sean.

Mamahnya Sean menyerit, berfikir mengingat nama para anak dari sahabatnya. Tapi dia baru denger tuh nama itu.

"Kayanya kamu mimpi deh Sean, sampe ke bawa dunia nyata gini." Celetuk Mamahnya.

Sean menggeleng keras!

Ga mungkin dia mimpi, orang nyata banget ko dia ngalamin semua itu.

"Ga Mah Sean serius, kalian jodohin Sean sama Adrena." Ujarnya.

"Halah Sean kamu ngelantur, kamu aja belum lulus. Bahkan Mamah sama Papah belum kepikiran buat jodohin kamu." Jelas Mamahnya dan itu mampu membuat Sean terdiam.

Belum lulus?

Dia ini balik lagi ceritanya ke masalalu?

Apa dia yang ketemu Adrena bersama anak-anaknya itu dari masa depan?

Amnesia? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang