19.

314 34 5
                                    

Mereka berdua sudah sampai didepan rumah Adrena.

Adrena berdiri di samping pintu dan sedikit menundukan kepalanya.

"Makasih Harish maaf ngerepotin." Ujar Adrena merasa tak enak karna Harish harus berurusan dengannya.

"Santai aja, lo udah bagian dari Sean jadi gue murni bantu lo karna kita temen." Ujar Harish .

Adrena menampilkan senyum tipisnya.

"Sekali lagi makasih Harish ." Pria itu menganggukan kepalanya dan mengklakson mobilnya untuk pulang kerumah.

Adrena memasuki rumahnya, perasaannya sedikit membaik berkat Harish mengajaknya makan bakso.

Tiba-tiba dia merasakan pelukan dari belakang tubuhnya.

"Rena."

Seketika dia merasakan sesak kembali datang mengingatkan apa yang dia lihat sebelumnya.

"Sean."

Adrena berusaha menahan untuk tidak kembali menangis, tiba-tiba tenggorokannya tercekat dan ketika mengeluarkan suara terdengar serak.

Sean memeluk Adrena dengan erat kepalanya dia taruh di bahu wanitanya.

"Ren gue minta maaf, bisa lo dengerin penjelasan gue dulu." Ujar Sean terdengar lirih karna pria tersebut mulai menciumi bahu Adrena.

"Apa yang mau dijelasin Sean, gue bukan siapa-siapa lo." Ujar Adrena, Sean langsung berhenti mencium ketika mendengar penuturan dari wanitanya.

"Lo istri gue Rena, lo berhak tau semua tentang gue. Terutama masalah tadi." Ujar Sean tidak terima ketika Adrena bilang kalo dia bukan siapa-siapanya.

"Iya istri cuman status doang." Ucap Adrena.

"Maksud lo apa Ren." Sean membalikan tubuh Adrena supaya dia bisa melihatnya dengan jelas.

Adrena berusaha untuk tidak mengeluarkan air matanya ketika melihat Sean secara langsung. Perasaan sesak itu kembali muncul dia tidak bisa menahannya.

"Udah Sean, bukan nya lo lagi ngajar ngapain pulang." Ujar Adrena yang sadar kalo Sean ada dirumah bukan di sekolahan.

"Gue pulang nyampe rumah dari tadi nunggu lo buat jelasin semuanya." Ujar Sean.

"Lo mau jelasin apa sih Sean, orang di antara kita gaada apa-apa." Ujar Adrena membuang mukanya enggan untuk menatap lawan bicaranya.

"Ada Adrena! Gue suami lo dan lo istri gue! Itu hubungan di antara kita!" Ucap Sean dengan menekan di setiap perkataannya.

"Seterah lo deh Sean gue capek." Adrena hendak beranjak meninggalkan Sean tapi tangannya di tahan.

"Ren yang tadi lo liat itu mantan gue." Ujar Sean akhirnya mengakui siapa perempuan yang sudah jalan di pasar sampai bertemu dengan Adrena.

"Oh mantan."

"Tapi gue udah putus dan ga berhubungan lagi sama dia." Ujar Sean.

"Putus tapi masih jalan berdua." Jawab Adrena lagi.

"Dia tadi minta dianter, gue udah nolak tapi dia maksa. Dari pada dia nekat dateng ke sekolahan mending gue turutin aja." Jelas Sean lagi.

Adrena sekarang memberanikan diri menatap Sean.

"Bahkan lo ngerelain waktu cuman buat nemenian dia doang." Cibir Adrena tertawa kecil, tak habis pikir otak Sean dimana cuman karna di ancem kaya gitu langsung percaya.

Amnesia? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang