6.

382 45 5
                                    

Dirumah sakit.

Akhirnya mereka kerumah sakit juga, sebenarnya Adrena juga mau tau kenapa dengan suaminya masa ga inget sama pernikahan yang udah mereka bangun selama hampir 12 tahun.

Emang sih dia masih inget sama dirinya cuman ga inget sama anak-anaknya gimana ga buat Adrena cemas.

Dia merasa kalau Sean itu jiwanya kembali di kehidupan sebelum mereka menikah, tapi bedanya sekarang dia kaya orang bingung ga kaya dulu yang nyebelin banget di awal-awal nikah.

Mangkanya Adrena mikir kayanya Sean abis kepentok apa gitu jadinya buat dia lupa keluarganya.

Kaya yang di novel-novel dia baca lupa ingatan.

Setelah pemeriksaan mereka berdua duduk dimeja yang di depannya sudah ada Dokter yang memeriksa Sean.

"Sepertinya Pak Sean mengalami lupa ingatan sebagian." Jelasnya.

Membuat Adrena menahan nafasnya, tuh kan bener. Lain halnya dengan Sean yang bingung.

'Lupa ingatan apa sih, orang gue jatoh ketiban tangga doang. Bahkan gaada luka apa-apa di kepalanya gimana bisa lupa ingatan.'

Sean menggerutu di dalam hati setelah mendengar penjelasan Dokternya.

"Mengingat penjelasan dari kalian berdua saya hanya berani menyimpulkan seperti itu." Jelasnya lagi.

Soalnya tadi Sean cerita tragedi dia jatoh dari tangga ketiban pula, dan Adrena pun menceritakan hal yang sama. Bedanya waktu dan tempat saja.

Kalo Sean cerita tempatnya di rumah orangtuanya di waktu dia masih kuliah, sedangkan Adrena cerita tempatnya di rumah mereka.

"Apa bisa kembali lagi Dok ingatannya?" Tanya Adrena berharap cemas, takut-takut permanen ingatannya ilangkan.

"Bisa, biasanya pasien yang mengalami hal tersebut hanya sering melakukan apa yang suka pasien lakukan. Maksudnya lakukan moment yang dulu pernah pasien alami." Jelasnya, Adrena menganggukan kepalanya paham.

Sean mah acuh tak acuh, toh mau di jejelin moment selama pernikahan geh ga bakal dia inget. Orang dia ga kenapa-napa ko!

Tapi lumayan juga sih, dia jadi tau kehidupannya selama hampir 12 tahun bersama Adrena tuh gimana.

"Saya kasih resep kalau Pak Sean mengalami nyeri kepala ketika mengingat sesuatu, dan resep lainnya. Kalian bisa tebus di apotek." Dokter memberikan selembar kertas kepada pasiennya, dan Adrena langsung mengambilnya.

"Makasih ya Dok."

Lalu mereka pergi untuk menebus obatnya.

"Kamu tunggu sini aja ya, biar aku nebus obatnya dulu." Adrena menyuruh Sean untuk duduk sambil menunggunya, sebelum jalan tangan dia udah ditahan.

"Biar aku aja Ren." Sean hendak mengambil alih namun Adrena masih tetap di pendiriannya.

"Apa sih orang pasien masa ngambil obat." Ujar Adrena.

"Tapi aku gapapa Ren, aku ga sakit." Elak Sean dengan cepat dia mengambil kertas di tangan Adrena.
"Udah kamu disini aja sebentar." Sean langsung pergi meninggalkan Adrena yang terdiam menatap kepergiannya.

Dia hanya bisa membuang nafasnya pelan, batu emang Sean.

.

Sesampainya dirumah tampak sepi karna anak-anak berangkat sekolah.

Jadi hanya menyisakan mereka berdua.

Adrena membawa Sean ke kamar, karna bagaimana pun suaminya itu butuh istirahat pasca 'hilang ingatan sebagiannya'.

Amnesia? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang