15.

382 41 5
                                    

Di dalam kamar.

Sean membawa Adrena ke kamarnya karna takut kedua orangtua mereka kesini dan melihat mereka tidak sekamar, habis sudah yang ada!

Adrena di taruh di kasur dengan tubuh yang lemes, Sean ga paham kenapa dengan Adrena sekarang.

"Ren lo kenapa?" Tanya Sean yang berjongkok di hadapan Adrena.

"Gatau Sean badan gue panas, gerah, ga enak juga badan gue." Ujar Adrena dengan lirih, dia aja gatau dia kenapa ini.

"Lo ada salah makan ga? Alergi apa?" Tanya Sean lagi.

"Ga ko, gue gaada alergi apa-apa."

Lalu terdengar ketukan membuat Sean beranjak, tuh kan bener.

Coba dia taro Adrena di kamar satunya pasti orangtuanya bakal ngesidang dirinya malem itu juga.

"Sean Adrena gapapa?" Tanya Mamahnya.

"Gapapa Mah, dia mau tidur." Alibi Sean, dia aja gatau sebenernya Adrena kenapa.

"Oh yaudah kita mau pulang." Ujar Mamahnya.

"Cepet banget."

"Iyalah kasian Papah nyetir kalo sampe pulang malem." Sean menganggukan kepalanya setuju.

"Yaudah Sean anter sampe depan." Ujar Sean menutup pintu membiarkan Adrena sendiri di kamarnya.

Sean mengantar kedua orangtuanya sampe depan, setelah mereka pergi. Sean menutup pintu dan menguncinya.

Ketika menaiki tangga dia merasakan gerah, bahkan dia sudah berkeringat. Dengan begitu dia melepas dua kancing kemeja yang dikenakannya.

Saat memasuki kamarnya dia dikejutkan dengan Adrena yang tiduran di kasur, bukan itu masalahnya.

Masalahnya Adrena membuka Dress yang dibelikannya dan hanya menyisakan tanktop dan hotpants di tubuhnya.

Seketika bagian intinya menegang, Sean meringis ada apa dengan dirinya ini yang langsung beraksi seperti ini.

Sean dengan cepat menghampiri Adrena dan membangunkannya dengan brutal.

"Ren!"

Adrena yang terusik membangunkan tubunya, dia mendecak kesal ketika ada yang mengganggunya dari perasaan aneh yang di rasakannya sedari tadi.

"Apa sih Sean." Ujar Adrena membuka matanya yang tadinya terpejam.

Dia terkejut ketika melihat dada Sean yang terbuka sedikit, tubuhnya langsung bereaksi.

Sean pun sampai menelan ludahnya susah payah melihat Adrena dengan sedekat ini

"Kenapa lo lepas baju Ren?" Tanya Sean yang berusahan berfikir normal dan harus cepat mengusir Adrena dari kamarnya, karna dia sepertinya harus berendam air dingin untuk menghilangkan rasa panas di tubuhnya yang semakin gila ini, bahkan jantungnya berdegup kencang.

"Gue masih pake baju kali." Ucap Adrena dengan kesal, ga liat dia make tanktop ga telanjang.

"Ren lo jangan lupa kalo ada di kamar cowok dewasa." Sean berujar dengan berat dan menundukan wajahnya menatap Adrena dalam.

Adrena pun membalas tatapan tersebut, tangannya bergerak menyentuh wajah Sean seketika tubuh mereka seperti tersengat listrik aliran darah mereka mengalir dengan deras.

"Sean wajah lo dingin, bisa lo sentuh gue juga." Ujar Adrena dengan pelan, dia mau disentuh tangan Sean juga karna pria tersebut tubuhnya dingin menurutnya.

Amnesia? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang