Bonus Chap IV.

537 30 5
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ihhhh apa sih lucu banget

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ihhhh apa sih lucu banget

Hehe nungguin nih

Iyaiya bentar lagi pulang

Ga sabar tuh pengen niup padahal gaada apinya

Hahaha gemes
Sabar ya Papah pulang sebentar lagi

Oke Seno tunggu Pah

😘😘🥰🥰

.

Sean yang baru saja sampai di rumahnya langsung bergegas masuk kedalam.

Dikasih foto kaya tadi gimana ga langsung pengen cepet pulang dia.

"Papah pulang."

Sean berucap setelah melihat dua orang tercintanya tengah berada di ruang tengah, masih seperti sebelumnya. Hanya saja kuenya berada di meja.

Seno yang berada di tempat duduk khusus untuknya bergerak dengan aktif sambil menggerakan kakinya.

"Dih semangat nya." Sean menumpukan kedua kakinya di lantai supaya sejajar bahkan di masih harus menundukan wajahnyanya.

"Pa-pa-pa." Seno yang masih belajar berbicara, dengan fasih menyebutkan panggilan orangtuanya.

"Iya sayang Papah pulang," Sean menciumnya dengan gemas, itu anaknya kalo bisa di makan bakal di makan kali sama dia.

Orang gemes banget liatnya, bawaannya pengen ngegigit pipi bakpao nya.

"Tunggu ya, Papah mandi dulu. Abis itu tiup lilin." Ujarnya lagi.

Padahal Seno udah ngarep bakal di gendong eh malah di tinggal.

"Pa-pa-pa ndong." Celotehnya dengan menggerakan kedua tanganya.

Amnesia? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang