aluna memasak bubur di dapur milik baskara sedangkan baskara hanya disuruh untuk duduk.
Baskara ingin mengabadikan momen yang belum tentu akan terjadi lagi. Itu sebabnya baskara memfoto aluna dari jarak jauh secara diam diam.
" kamu benar benar ibu peri di dunia nyata aluna. Aku sangat bersyukur bisa mengenal kamu " batin baskara.
Baskara tidak bisa menahan air matanya , ia tanpa sengaja menangis begitu hangat rasanya di masaki walaupun bukan dengan seorang ibu.
" Jadi gini rasanya di rawat seseorang saat kita sakit " batin baskara.
Aluna menyuapi baskara dan mengambil kan obat agar baskara bisa langsung minum obat lalu beristirahat. aluna meninggal kan baskara yang tengah berada di kamarnya untuk menaruh piring kotor dan gelas. Namun saat aluna kembali ternyata baskara sudah tertidur lelap , mungkin karena efek obat yang barusan baskara minum itu sebabnya ia cepat tidur.
" cepat sembuh baskara , jangan sakit lagi" ucap aluna sambil mengelus kepala baskara, baskara tidak sepenuhnya tidur dia hanya mencoba tidur karena badannya cukup demam tinggi yang membuat matanya panas.
baskara mendengar apa yang aluna bicara ketika matanya terlelap.
" Tuhan tolong panjangkan umur ku agar aku bisa terus menjaga wanita disamping ku ini" batin baskara.
hari sudah cukup malam , aluna memutuskan meninggalkan baskara yang sudah terlelap.
tulis aluna diselembar kertas yang ia taruh di meja samping kasur baskara.
" aku sayang kamu kara, jangan sakit ya " bisik aluna sebelum ia keluar dari rumah baskara.
Aluna bingung pulang naik apa , karena kuotanya habis dan tidak bisa memesan ojol. Hari juga sudah cukup malam dan ditambah rumah baskara tidak ada lalu lalang kendaraan.
Dika yang sedari tadi menunggu aluna melihat aluna sudah keluar dari rumah baskara dan tampak bingung pulang naik apa. Dika menghampiri aluna agar aluna bisa pulang bersamanya.
" Na ? Jam segini ko masih diluar ?" Tanya dika
" Ko lu ada disini " tanya Aluna
" Gua tadi mampir ke rumah coach basket gua , lu sendiri ngapain ?" Kata dika
" Lu ga tau ini rumah siapa ?" Tanya Aluna
" Rumah siapa ?" Jawab Dika , sebenarnya dia tau karena dari tadi dia tidak mampir ke rumah coach nya tapi memantau aluna dari kejauhan.
" Eh engga " jawab aluna
" Ouh , lu pulang sama gua ayo udah malem tar kalo ibu tau diomelin loh" kata dika sambil menyodorkan helm untuk aluna.
Aluna dan Dika pulang bareng , tak ada pembicaraan diantara mereka berdua. Aluna yang tiba tiba melingkar kan tangannya ke tubuh Dika dengan sangat kencang.
" Aluna , jangan buat gua ngerasa bisa milikin lu dengan cara lu yang kaya gini na" batin Dika.
Aluna memeluk Dika cukup kuat karena dia ngantuk dan takut menyusahkan Dika.
*****
" na , udah sampe bangun yuk " ucap dika yang membangun kan Aluna dengan sangat perlahan lahan.
" em , udah sampe ' jawab aluna sambil mengumpulkan nyawa.
" Iya na udah sampe , ganti baju habis itu makan " . Ucap Dika sambil membukakan helm aluna.
" emm makasi ya dika" kata aluna
" Sama sama , besok berangkat gua jemput ya " jawab dika dan dianggukan oleh aluna.
Dika tidak mengantarkan aluna sampai depan rumah , tapi dia benar benar memantau aluna sampai mengunci pintu rumahnya sampai benar benar terkunci.
DIKA YANG NUNGGUIN ALUNA KELUAR DARI RUMAH BASKARA.
ADA YANG MAUU MENGUNGKAPKAN SESUATU UNAK UNEK ??
mau bilang apa sama baskara ?
mau bilang apa ke dika?
mau bilang apa ke aluna ?
KAMU SEDANG MEMBACA
AETERNUS
Ficção Adolescente"aku bukan pemilik keabadian na , itu sebabnya aku ingin mengabadikan kamu didalam tulisan yang aku tulis dengan penuh rasa bangga" - baskara " Tolong bahagiakan dia tuhan , apapun alasannya " - aluna " Lebih baik mencintai dari pada gua di cintai n...