"bumi tanpa matahari segelap apa dunia , sama seperti aku tanpa kamu kara "
- aluna miskala tarnia
***
laura tiba di rumah sakit tempat aluna di rawat . . .
" kakak " panggil laura ke letnan gathan
" sampeyan wis teka " ucap kaget letnan gathan
" aluna ngendi " tanya laura
" dia udah sadar nanti jam 10 baru bisa di jenguk " ucap letnan gathan
" Kakak wis mangan ?" tanya Laura
" ojo mikir aku, kowe piye? " Tanya balik letnan gathan
" aku rapopo " jawab Laura dengan mata berkaca-kaca
" ora apa-apa, mripatmu ora bisa ngapusi " kata letnan gathan
" mas bagas kok ngapusi " ucap laura
" dheweke kesel banjur turu " jawab letnan gathan sambil menenangkan sang adik
" punika layang amanat
***
aluna perlahan membuka matanya dan melihat dika yang masih tertidur lelap, aluna memencet tombol untuk meminta tolong ke perawat di icu
" iya ka ada yang saya bisa bantu" ucap perawat
" sus saya mau kasur saya dan dika berdampingan bisa " jawab aluna dengan suara lemas dan di jawab anggukan kepala oleh perawat
perawat menggeser tempat tidur aluna agar berdempetan dengan baskara . . .
" sudah ya ka " ucap perawat
" makasih sus " jawab aluna
aluna menggenggam jari telunjuk dika. pergerakan aluna tak membuat dika bangun , namun sebuah air mata mengalir dari mata dika yang sedang terpejam . . .
" aku disini ka , jangan tinggalin aku lagi ya " bisik aluna
mata dika perlahan terbuka dan melihat aluna sudah berada di sampingnya . . .
" na " panggil dika
" hmm " jawab aluna
" Dika , baskara aku kangen dia " ucap aluna yang lagi lagi menangis
" stt . . . kara juga kangen sama kamu pasti " jawab dika sambil meraih pipi aluna
" kita harus sembuh sebentar lagi ujian kelulusan " ucap dika dan di jawab anggukan kepala oleh aluna
aluna dan dika sama sama masih tidak memiliki energi dan masih sama sama lemas akhirnya kembali memejamkan mata . . .
" kara maaf kalo kamu kecewa sama aku ya , tapi aku hancur tanpa kamu kara " batin aluna
" kakak , adik lu ternyata ga sekuat yang lu ceritain ke ka letnan gathan " batin aluna sambil meneteskan air matanya dengan mata terpejam
***
Laura memasuki kamar rawat aluna dan dika . . .
" hai anak kuat " bisik ka laura menyapa aluna
Laura mencoba agar tidak menangis di samping Aluna . . .
mata aluna perlahan terbuka karena mendengar suara . . .
" ka " ucap aluna
" kenapa sayang , kamu mau apa " tanya ka laura
" kakak maafin ka Bagas ya " ucap aluna sambil meneteskan air mata
" iya sayang , kakak ga marah ko sama ka bagas. nana harus cepet sembuh ya , biar ka bagas ga khawatir di atas sana " ucap ka laura yang mati matian menahan air matanya
***
4 hari setelah aluna dan dika di rawat . . .
ini sudah hari ke 4 aluna dan dika di rawat, kondisi keduanya pun sama sama sudah membaik dan dokter pun sudah mengizin kan mereka pulang . . .
" akhirnya bisa main sama nana lagi " ucap dika yang mencoba menghibur aluna yang masih terduduk karena selang infusnya belum di lepas oleh suster
" na " panggil dika
" hmm " jawab aluna
" gua janji , habis kita ujian kelulusan gua bakal nemenin lu buat jalan jalan dan kita habisin waktu bareng ke laut " kata dika sambil memegang tangan aluna
" bukannya lu harus persiapan masuk akmil ka ?" tanya aluna
" sebelum gua berangkat , kita habisin waktu " jawab dika
Dika memang memiliki cita cita menjadi seorang abdi negara dan dika juga sudah melakukan pendaftaran untuk masuk akmil beberapa bulan lalu . . .
***
minggu ini adalah minggu terakhir aluna dan yang lain sekolah karena mereka akan melakukan ujian kelulusan . . .
aluna melirik sebuah kursi di sampingnya, yang seharusnya diisi oleh baskara . . .
" kara aku rindu " batin aluna
" kara juga rindu sama kamu na " ucap nahar yang duduk di depan aluna
aluna sempat kaget karena nahar bisa mengetahui isi hatinya . . .
" kar , doain adik lu ini biar bisa sukses ya , bimbing gua ka dari atas " batin nahar
hari demi hari telah terlalui . . .
seminggu penuh aluna pakai untuk fokus ulangan agar bisa masuk ke fakultas keperawatan seperti permintaan alhmarhum ka bagas . . .
🌊🌊🌊
" raganya mungkin telah pudar seiring berjalannya waktu , namun kenangan nya tak akan pernah punah sampai kapan pun "
- aluna miskala tarnia
" jika ikhlas ku membawa ketenangan untuk mu , aku akan mengikhlaskan kamu kara "
- aluna miskala tarnia
" ada atau engga ada nya saya , tolong bahagia kan aluna tuhan "
- baskara putra dwi laut
" nana , aku pergi karena aku yakin kamu udah bisa tanpa aku "
- baskara putra dwi laut
KAMU SEDANG MEMBACA
AETERNUS
Teen Fiction"aku bukan pemilik keabadian na , itu sebabnya aku ingin mengabadikan kamu didalam tulisan yang aku tulis dengan penuh rasa bangga" - baskara " Tolong bahagiakan dia tuhan , apapun alasannya " - aluna " Lebih baik mencintai dari pada gua di cintai n...