BONANZA - 005

55.6K 2.5K 1
                                    

005'

******

Pagi-pagi sekali, Nanza sudah siap dengan seragam sekolahnya. Gadis itu menuruni anak tangga. Menghampiri Serin dan Tama yang sudah duduk di kursi meja makan.

"Pagi, Za." sapa Tama.

Gadis itu tersenyum, "Pagi." ucapnya seraya menarik kursi dan duduk di sana.

"Pagi banget, Za. Tumben," Serin menyodorkan segelas susu untuk anak gadisnya.

Nanza menarik susu itu, "Iya. Ada urusan." ucap gadis itu lalu menyeruput susu hangat nya.

"Bawa motor lagi?" tanya Tama.

Nanza mengangguk, "Iya. Nanza nyaman pake motor."

"Nggak panas? Mobil kamu kan ada. Pake mobil aja, Za." saran Tama.

Nanza menggelengkan kepalanya, "Nggak. Nanti aja kalo musim ujan."

"Yaudah, senyamannya kamu aja. Tapi jangan kebut-kebutan kalo bawa motor, oke?" Laki-laki setengah paruh baya dengan setelan formal itu selalu mengingati anak Gadisnya.

"Iyaa. Nanza hati-hati terus kok." gadis itu langsung menyuapkan roti tawar berselai buatan Serin.

"Kita liat aja, Pah. Kalo anak gadis ini main kebut-kebutan, kita nikahin." ancam Serin.

Nanza melotot, "Apaan si, Mah. Ngaco. Ancaman Mamah nggak oke banget." ucap gadis itu menahan tawanya.

Tama sudah tertawa melihat tingkah anak dan istrinya.

Selesai dengan aktivitas sarapannya. Nanza langsung berangkat menuju rumah Rere. Sesuai ucapannya kemarin pada Tante Citra.

Menghabiskan waktu lima belas menit, Nanza sudah manteng di depan gerbang rumah Rere. Gadis itu langsung turun dari motor dan memasuki gerbang yang sudah terbuka itu.

"Eh, Za!" teriak Tante Citra dari dalam rumah langsung keluar menghampiri Nanza.

"Pagi, Tan." Nanza menyalimi wanita itu.

"Ayok masuk." Citra langsung menarik Nanza ke dalam rumah.

Nanza menyapu seluruh penjuru ruangan tamu saat Tante Citra beranjak meninggalkannya.

Saat melihat Tante Citra kembali, "Rere udah berangkat ya, Tan?" tanya gadis itu.

Tante Citra membawa sebuah kertas berisi tulisan.

"Rere udah berangkat. Kalo Lingga masih di atas." jawab Tante Citra seraya duduk di samping Nanza.

"Za, nih."

Nanza menerima kertas berisi tulisan itu, "Ini apa, Tan?" tanya gadis itu.

"Coba baca, nah, di sana Tante tulis semua tentang Lingga. Semalam Rere cerita dari awal tentang kamu yang mau bantu kami. Makannya tante ngasih itu buat pegangan kamu."

Nanza membaca kertas itu hingga selesai, "Ini semua kesukaan Kak Lingga, Tan?"

Tante Citra mengangguk, "Iya. Gimana? Ngebantu, kan?"

BONANZA •  [TERBIT]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang