047'
******
"Khem,"
Nanza menoleh ke belakang. Di sana sudah ada Kalingga dengan hoodie hitamnya. Tidak lupa laki-laki itu menenteng tas gendongnya. Nanza melotot saat Kalingga melingkarkan tali tas hitamnya pada leher Nanza.
"Pake helmnya," Kalingga mengambil helm Nanza di motornya dan memakaikan helm full face itu di kepala Nanza.
Nanza tersenyum di balik helmnya, "Kakak juga pake helmnya, ya," kini Nanza yang memakaikan helm laki-laki itu. Sedikit sulit memang karena tas Kalingga membeban. Tetapi gadis itu bisa melakukannya.
"Pulang kemana?" tanya Kalingga mulai menaiki motornya.
"Biasalah, Pak. Ke Apartemen." jawab Nanza ikut naik ke atas motor Kalingga.
"Pak? Apa Pak?" Kalingga menoleh menatap Nanza di belakangnya sebelum menghidupkan motornya.
Nanza terkekeh, "Pak. Pak supir." jawab gadis itu mendapat tatapan dalam Kalingga.
"Nggak ya, Za. Gue bukan supir lo!" sewot Kalingga.
Nanza kembali terkekeh, "Terus siapa?" tanya gadis itu menggoda Kalingga.
Kalingga semakin dalam menatap Nanza, "Gue pacar lo, sayang...."
Nanza mengerjapkan matanya beberapa kali. Lalu gadis itu menatap sekitar, "Jangan berisik, Kak!" gadis itu memukul punggung Kalingga.
Kalingga tertawa renyah, "Cie, pacar." Kalingga menyipitkan matanya.
Nanza kembali memukul punggung Kalingga, "Cepetan jalan, Kak! Keburu sore!" ucap gadis itu mencoba mengalihkan pembicaraan Kalingga.
"Oke-oke," ucap Kalingga di sela-sela tawanya. laki-laki itu langsung melajukan motornya untuk pulang.
Nanza menatap pantulan wajah Kalingga di kaca spion kiri motor laki-laki itu. Kalingga membuka kaca helmnya, laki-laki itu ikut melirik Nanza, "Kenapa?!" tanya Kalingga keras agar terdengar Nanza.
"Gue mau tau cerita lo awal mula bisa pacaran sama Kak Sonya, Kak! Pokoknya, nanti malem kita harus ketemu!" ucap Nanza seraya memeluk perut Kalingga.
Tangan kiri Kalingga menggenggam tangan Nanza di perutnya, "Oke!" sahut laki-laki itu menyetujuinya.
"Bukan apa, Kak. Gue cuma pengen tau aja! Nggak ada salahnya buat kita saling terbuka dari sekarang!" ucap Nanza membuat Kalingga mengangguk di balik helmnya.
"Iya! Kamu juga harus terbuka, ya?!" ucapan Kalingga membuat Nanza menahan tawanya, "Ka...kamu?!" revisi gadis itu.
Kalingga tersenyum di balik helmnya, "Kamu, Za, sayang...."
Nanza mencubit perut Kalingga, "Kak, kalo bisa biasa aja ya, Kak! Gue geli sendiri anj-"
"Jangan ngomong kasar, Za!" sekat Kalingga.
Kalingga menghentikan motornya di salah satu cafe di pinggir jalan. Nanza menautkan kedua alisnya, "Kak, kok malah ke sini?"
"Gue mau jelasin awal mula gue pacaran sama Sonya di sini. Kalo di apart, bukan tempatnya." ucap laki-laki itu seraya membuka helmnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BONANZA • [TERBIT]✓
Novela JuvenilVERSI CETAK TERSEDIA DI SHOPEE FIRAZ MEDIA ⚠️ "Za, plis ya, lo bantuin gue. Gue nggak tau mau ke siapa lagi gue minta tolong. Gue nggak mau Abang gue malah mati-matian merjuangin cewek yang cuma bisa nyakitin dia doang." "Gu...gue bisa apa? Gue haru...