{38 . Kesadaran}

6 2 0
                                    


hatinya mulai menyadari fikirannya

🌷

{38.kesadaran}

•••••

setelah arkan mengantar zara untuk pulang ke rumah, ia pun kini datang ke sebuah kafe untuk bertemu dengan kaehan karena memang dirinya lah yang meminta waktu kaehan sejenak.

melihat kaehan yang sudah duduk di salah satu kursi disana, arkan pun langsung menghampirinya. kaha tersenyum kepada arkan menyadari arkan yang sudah tiba, arkan pun duduk sebelum akhirnya ia memulai pembicaraannya dengan kaehan.

"Ada apa arkan?"

"Sebenernya mungkin gak terlalu penting kak, tapi sekarang arkan tau mood kalea lagi gak baik, tapi di satu sisi arkan ngerasa gak enak sama kalea kak" jelas arkan membuat kaehan justru sedikit tertawa mendengarnya.

arkan bingung melihat kaehan yang tertawa.

"Gak usah khawatir tentang kalea, mungkin memang perasaan dia gak enak sekarang, tadi juga sama aja dia gak terlalu bany ngomong kayak biasanya" jawab kaehan membuat arkan mengerti dan mencoba tidak terlalu memikirkan kalea jika kaehan pun mengerti tentang keadaan kalea sekarang.

"Ada apa lagi yang mau arkan ucapin?" tanya kaehan kaena arkan mulai diam dan sedikit melamun.

arkan kembali melihat ke arah kaehan lalu ia menggelengkan kepalanya.

"Gak ada lagi?" tanya kaehan kepada arkan yang lansung di jawab anggukan kepala oleh arkan.

"Kali ini gue yang mau nyampein sesuatu" ucap kaehan tiba-tiba yang langsung di tatap serius oleh arkan.

"Ibu tiri yang selama ini tinggal sama kamu, pada watu sebelumnya ia adalah ibu dari saya dan juga kalea" ucap kaehan membuat arkan sangat terkejut dibuatnya.

arkan tidak percaya dengan ucapa kaehan, ia sempat menggelengkan kepalanya, karena yang ia tahu tentang ibunya, ibunya sudah tidak memiliki keluarga lagi di hidupnya selain dirinya sendiri.

"Kak gak lagi bercanda kan?" kata arkan yang masih tak percaya dengan ucapan kaehan barusan dan masih sangat terkejut akan hal ini.

"Saya serius dan saya juga gak akan hal kaya gini saya buat bercanda ngasih tau ke kamu." jelas kaehan kepada arkan yang justru membuat arkan sangat sakit hati mendengar penjelasan dari kaehan.

arkan merasakan sakit pada hatinya, karena jika kalea tahu diiny alah yang merebut kebahagian kalea semasa hidupnya, mungkin arkan sudah tidak tahu bagaimanaucapan maaf yang harus ia katakan pada kalea.

"Tapi kalea belum tau kalo ibunya yang selama ini ia cari dan ia rindukan justru ada sama orang terdekatnya." lanjut kaehan yang membuat arkan tidak lagierasakan hatinya yang terasa sakit, tetapi kini air matanya sudah jatuh membasahi pipinya.

kaehan yang melihat arkan menangis hanya dapat melihatnya, karena kaehan sadar akan arkan yang menyukai adiknya, kalea. tetapi kaehan juga mengerti jika arkan pasti tidak mau menyakiti perasaan kalea, ja kaehan membiarkan arkan menangis sembari menunggu nya berhenti dari tangisannya untuk mau memberi tahu hal ini kepada kalea sebelum terlambat yang membuat kalea mungkin akan lebih kecewa terhadap mereka.

sementara gistara yang sedang duduk kursi kamarnya dengan sebuah bingkai foto yang di pegangnya.

di dalam bingkai foto itu, terdapat gistara yang sedang menggendong anak perempuannya yang tersenyum lebar ketika seorang lelaki yang sedang mengelus kepala anak itu, di tambah oleh senyuman sang anak lelaki nya yang membuat derai air mata gistara turun begitu saja tanpa ia sadari.

MASKAWALA.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang