6.

14.9K 622 16
                                    

"Sal, nanti kerja kelompoknya di rumahmu aja yah" ucap Nabila.

"Setuju" sahut Syarla dan Novia bersamaan.

Salma tampak berpikir keras, mencari alasan yang tepat untuk dia berikan pada teman temannya.

"Gaes, nanti kayanya ngga bisa deh aku, soalnya mau nganterin papa ke bandara, mau keluar kota"

"Terus gimana?" Tanya Nabila.

"Kita kerjakan besok aja yah, besok kan kita ngga ada kuliah materi, cuman praktikum aja kan? Habis praktikum kita kerjakan di kos Nopi" jawab Salma.

"Boleh, mau gimana lagi lu kan ga bisa" ujar Syarla.

Hari sudah sore, Salma janji pada Rony jika jam 4 dia sudah di rumah, Salma berpamitan lebih dulu pada teman temannya.

"Gua pulang dulu ya gaes, soalnya buru buru mau ke bandara"

"Iya hati hati Sal" jawab mereka bertiga.

"Nab, sorry ya, gua tadi pagi ga bawa motor" ucap Salma sebelum pergi.

"Iya Sal, santai"

Salma keluar dari lingkungan kampus, memesan grab mobil lalu pulang ke rumahnya. Setibanya di rumah, Salma langsung naik ke atas kamarnya.

Dia duduk dikasur, melihat lihat seisi ruangan "ga mau banget sebenernya ninggalin kamar ini" gumam Salma "tapi mau gimana lagi"

Salma bangkit dari duduknya, mengambil koper dan memasukkan beberapa bajunya, setelah itu dia mengambil kopernya yang lumayan besar, dia memasukkan buku buku kuliahnya, dan beberapa perlengkapannya.

Setelah selesai mengemasi barangnya, Salma masuk kedalam kamar mandi, dia mandi setelah itu sholat ashar.

Salma termenung diatas sajadahnya "andai aku ngga ikut kondangan kemarin, mungkin hidup ku ga seribet ini" batin Salma dalam hatinya.

~cklek~ kamar Salma terbuka, menampakkan Rony di baliknya.

"Sudah siap?" Tanya Rony pada Salma yang masih duduk diatas sajadah.

"Kenapa ga ketuk dulu sih?" Kesal Salma, namun Rony tidak menggubrisnya.

"Kalau pas aku ganti baju gimana?"

"Ya ngga papa" jawab Rony tenang.

"Ngga papa ngga papa" Salma melepas bawahan mukenahnya, lalu berjalan memberaskan sedikit barang yang belum masuk ke dalam koper.

Salma menatap Rony yang bermain ponsel diatas kasur "aku udah sholat ashar kok" ucap Rony tiba tiba, karena dia merasa di pandangi malaikat pencatat amal.

"Siapa perduli" celetuk Salma.

Rony membuang nafasnya, lalu menatap istrinya "udah belum?"

"Udah"

"Yaudah ayo"

"Iya tunggu di bawah sana, aku mau pake jilbab dulu"

Rony berjalan, menggeret dua koper Salma dan membawanya ke bawah. Setelah selesai dengan dirinya, Salma pun segera menyusul Rony.

"Kalian baik baik yah, jangan berantem, kalau ada apa apa di bicarain baik baik berdua. Mama titip anak mama ya nak, jaga dia dengan baik." Pesan mama Ita pada Rony.

"Iya mah"

"Kamu juga jangan bandel sayang, jadi istri yang baik ya" Salma memeluk mamanya dengan erat, seolah olah enggan meninggalkan rumah ini.

"Mama, bisa ngga, mama ikut kita aja"

"Ya ngga bisa dong sayang, terus papa siapa yang urus?"

"Papa ikut juga"

"Jehahah, kamu ini ada ada saja. Udah sana ikut suamimu" sahut papa Salma.

Rony mencium tangan kedua orang tua Salma, lalu masuk ke dalam mobilnya.

"Jangan nangis, sudah sana suami mu sudah nunggu"

Dengan berat hati Salma melangkah masuk ke dalam mobil Rony, duduk di sebelah Rony dan terus menatap keluar jendela. Melihat kedua orang tuanya yang melambaikan tangan padanya.

*^*^*^*^*^***^*^******^*^*^*^*^*^*^*^*^*^

"Ayo masuk"

Salma mengikuti Rony di belakangnya, Rony membuka pintu rumah, lalu kembali mendorong koper Salma masuk ke dalam rumah.

"Rumah siapa ini?" Tanya Salma sinis.

Mata Salma memutar, memandangi seluruh isi rumahnya. Disana banyak sekali foto foto Naura, entah itu di dinding ataupun di meja.

"Rumah ku" jawab Rony "tenang aja, nanti semua foto ini akan di bersihkan"

Salma hanya diam mendengarkan "kamar aku dimana?"

"Diatas"

Salma mencoba meraih kopernya dari tangan Rony, tapi Rony menolaknya, Rony berjalan lebih dulu menaiki tangga, dan diikuti Salma di belakangnya.

Rony membuka pintu kamar, lalu masuk kedalamnya. Rony membuka jaketnya, lalu membuangnya sembarangan.

"Istirahat dulu, nanti aja nata bajunya" ucap Rony.

"Mas Rony ngapain masih disini"

"Terus aku harus kemana?"

"Ya ke kamar mas lah"

"Ya ini" jawab Rony.

"Katanya ini kamar aku? Gimana sih" kesal Salma.

"Emang ada yang bilang?" Rony merebahkan tubuhnya di kasur, lalu memainkan ponselnya.

Bahkan di dalam kamar pun ada foto Rony dan Naura, di pajang di dinding dengan ukuran yang sangat besar. Salma terus menatapnya dengan perasaan tak karuan.

Rony turun dari ranjang, berjalan ke arah pandang Saalma, berjinjit sedikit, lalu mengangkat phygora foto tersebut.

Rony berjalan keluar, membawa foto itu, saat sampai di depan Salma, Rony berhenti sejenak "Maaf, jika membuat tidak nyaman" lalu melanjutkan niatnya untuk membawa foto itu ke gudang.



13.59

Young Parent'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang