78.

11.3K 506 40
                                    

Rony duduk di kursi depan indomaret, dengan satu botol kopi di tangannya. Sembari meneguk kopinya, seseorang datang memghampiri dan menepuk pundaknya.

"Ron" Rony hanya melirik sekilah pada Paul.

"Ikut ke rumah gua"

"Ngapain lu masih nolongin manusia gatau diri kaya gua?" Ucap Rony dengan pandangan lurus kedepan.

"Gua emang marah Ron, karena lu ga pernah dengerin omongan gua, gua udah pernah bilangkan? Kalau semua berbanding terbalik gimana?. Lu bangsat banget jadi laki laki" sarkas Paul pada Rony "ikut ke rumah gua, jangan lontang lantung di jalan seperti ini"

"Gua kangen mau ke rumah Salma, mau minta maaf" ucap Rony lirih.

"Iya, ke rumah gua dulu, obatin luka luka di muka lu itu"

"Ngga perlu, sakitnya ngga seberapa dengan yang Salma rasain"

"Kalau udah gini aja baru mikir perasaan Salma, kemarin kemarin kemana aja lu?"

"Iya, gua bodoh"

"Udahlah ayo, kerumah gua. Nanti ke rumah Salma setelah pikiran lu tenang" ajak Paul sembari menarik lengan Rony, lalu masuk ke dalam mobilnya.

*^*^***^*^*^*^*******^*^*^*^*^*^*^*^****^*

"Ada apa mbak Yati sama bang Aron datang kesini?" Ucap papa Salma dingin.

"Demis, atas nama Rony, aku minta maaf sama kamu" ucap papa Aron "maafin perbuatan anakku" lanjutnya.

"Salma, adalah putriku satu satunya, anak yang aku besarkan dengan penuh hati hati. Ketika dia belum cukup dewasa, aku menikahkanya secara paksa dengan mendesakknya. Hanya untuk menolong Rony, karena balas budiku pada bang Aron" papa Salma menghela nafasnya "tapi saat ini, bukan hanya batin yang di sakiti, tapi fisiknya pun di pukuli. Apakah saya harus dengan lapang memaafkan Rony bang?"

"Demis, anakku memang salah. Tapi kita masih bisa membimbingnya lagi, cucu cucu kita masih kecil kecil, dia butuh figur orang tua yang lengkap. Aku mohon, beri kesempatan sekali lagi" ucap mama Yati dengan air mata mengalir "dimana sekarang Salma dan cucuku?"

"Mereka di surabaya, biarkan Salma menenangkan dirinya mbak. Aku tau, kita tidak boleh terlalu mencampuri urusan rumah tangga mereka, tapi ini sudah keterlaluan, Salma minta di ceraikan"

"Aku mohon Demis, beri anak ku kesempatan sekali lagi" mohon mama Ita "aku yakin, mereka berdua saling mencintai"

"Jika dia mencintai putriku? Telapak tangannya tidak akan mendarat di pipinya dengan keras"

Ketiga orang tua itu semakin dalam membicarakan urusan rumah tangga anak mereka. Entah, bagaimanapun keputusannya, hanya mereka yang tau.

Setelah selesai dengan tujuannya, orang tua Rony berpamitan pulang.

*^***^*^*****^**^*^*^*^*^*^***^*^*^******

Rony keluar dari kamar Paul, dia menghampiri Paul yang sedang asyik bermain PS.

"Powl, gua pinjem mobil"

"Kemana?"

"Ke rumah Salma"

"Lu istirahat dulu Ron"

"Ngga jadi, gua jalan kaki aja" pungkas Rony sembari berjalan keluar dari rumah Paul.

"Heeehhhhh Ronyyy" panggil Paul, dia berdiri mengejar Rony "bukannya gua pelit, lu istirahat dulu, tenangin pikiran lu"

"gimana gua bisa tenang? Gua belum dapat maaf dari istri gua, gua belum lihat anak anak gua Powl. Gua kangen sama mereka" Rony kembali berjalan.

"GUA ANTER" teriak Paul. Dengan cepat Paul mengambil kunci mobilnya, lalu menyusul Rony yang sudah jalan sedikit jauh dari rumahnya.

~tin~

"Masuk" ucap Paul. Dan akhirnya Rony masuk kedalam mobil Paul.

"Emang tadi ngga ketemu Salma?"

"Engga, cuma ketemu papa, ngga tau dia dari mana" ucap Rony lemah, dengan tatapan kosong kedepan.

"Hemmmhhh" Paul menghela nafas panjang.

Setibanya di rumah Salma, Rony turun dan masuk ke dalam.

~toktotkok~

"Sal" panggil Rony.

"Salmaaaaa"

~tingnong~

"Paaahhh, maaaahhhh"

~toktotoktok~

"Salma"

Paul hanya melihat sahabatnya dari dalam mobil, dia tidak ikut turun.

"SALMAAAAA" suara Rony mulai mengeras.

"SAL MAAFIN AKU SAAALLL"

"PAAHHH PAPAAAHHH, SALMAAAA"

~ceklek~

"Pah, a-aku mau ketemu Salma pah" ucap Rony pada papa mertuanya.

"Salma tidak ada"

"Enggak, pasti dia di dalam kan pah? Izinin Rony masuk ya pah, Rony mau minta maaf sama Salma"

"Buat apa minta maaf jika masih diulangi lagi?"

"Enggak pah, Rony mau memperbaiki semuanya sama Salma"

"Dulu kamu juga bicara seperti ini, tapi tetap kamu ulangi lagi Rony, sebaiknya kamu pulang, Salma tidak ada disini"

"Pah, Rony mau ketemu sama anak anak Rony pah. Tolong izinin Rony masuk yah"

"Cari saja jika ada" ucap Papa Demis sembari mempersilahkan Rony masuk.

Dengan mengangguk lantang, Rony masuk kedalam rumah, kemudian dia naik ke atas kamar Salma.

"Salmaaa"

"Sall, kamu diamana sayang? Kai, keeeenn" Rony membuka pintu kamar mandi, setelah dilihat tidak ada keberadaan Salma, Rony turun, dia mencari Salma sampai ke dalam rumahnya.

"Pah, dimana istri dan anak anak Rony pah" tanya Rony sembari menghampiri papa mertuanya.

"Pulang Ron, mereka sudah pergi jauh dari sini"

"Kemana? Mereka pergi kemana?" Tanya Rony dengan menggebu, dan mengikuti papa Demis berjalan keluar.

Setelah di depan rumah, papa Demis mengaatakan pada menantunya "jangan cari mereka, biarkan mereka bahagia" setelah itu menutup pintu rumah nya.

~brak brak brak~

"Pah, tolong kasih tau Rony pah, mereka dimana?"

"Rony mohon pah"

"Papahhhh"

~toktoktok~

Rony terus berusahan mengetukk pintu rumah Salma, namun dengan tega papa Salma tidak membukakannya.

Paul datang mendekat pada Rony, dia mengajak sahabatnya untuk pulang.

"Ayo pulang dulu Ron, nanti lu coba lagi. Lu kasih lesempatan buat istri dan keluargannya untuk tenang dulu"

Rony menatap Paul senjenak, lalu mengangguk dengan lemah, dan pulang bersama Paul.

~numpang cerita dikit.
~cemburu si luthfi, dia kata otak gua isinya Rony mulu, akhirnya di uninstal wattpad ku. Nagis banget😭, di suruh bikin akun baru, terus komen yang banyak di part terakhir cerita "akunnya pindah ke sini anak anak" emang anak babi diaa🤧. Udah paling bener biduran aja dia.

20.12

Young Parent'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang