Selesai

18.1K 556 46
                                    

Dua tahun berlalu, Salma bersama keluarga kecilnya sedang berlibur ke suatu tempat yang indah dan tenang. Mereka menggelar tikar untuk piknik kecil kecilan.

"Ayo Ken, Kai, bantu papa" ucap Rony pada anak anaknya.

Rony mendirikan tenda dan menggelar tikar, dibantu oleh anak kembarnya. Setelah itu mereka menata beberapa makanan yang sudah di bawa oleh Salam.

"Ini makanannya nak" ucap Salma pada Kai.

"Mamah, sini" panggil Ken.

"Iya sebentar, adeknya masih nen" jawab Salma yang masih berada di dalam mobil, bersama dengan seorang bayi laki laki yang di beri nama Keenan.

"Adek ngga asik, nen mulu" ucap Ken.

"Iya yah, bocil itu ngga asik" Rony mengompori anaknya.

Setelah selesai mengasihi Keenan. Salma turun dari mobil, bergabung dengan suamin dan anaknnya, melihat pemandangan gunung dan awan indah yang ada di depan mata.

Salma menruh bayi kecil yang sudah merangkak itu diatas tikar, dia membuarkan Keenan memberantakkan makanan yang ada disana.

"Ini di makan dekk bukan di berantakin" ucap Kaivano.

"Tau nin bocil" sahut Kenny.

"Jahahah, kalian berdua juga bocil loh" ucap Rony pada anak anaknya.

"Tapi kita itu bocil yang ukurannya sedang papah" jawab Kai dengan asal.

"Haha terus kalau adek?" Tanya Salma pada Kai.

"Dia mini sachet"

"Mini sachet, yaAllah mas, anak anak mu" ucap Salma sembari menepuk pundak suaminya.

"Fiks keturuan Rony" ucap Rony "gimana seru ngga?" Tanya Rony pada Ken dan Kai.

"Seruuu, tapi kasian mamah yaa. Ga ada temen ceweknya" jawab Kenny.

"Tau nih kalian, kenapa kaum kalia lebih banyak sih, kan mama jadi minoritas" jawab Salma.

"Ngga papa sayang, kan kamu jadi yang paling cantik" sahut Rony sembari mengusap pipi Salma.

Anak anak Mereka sedang asik bermain dengan adeknya. Sedangkan Salma pandangannya lurus kedepan, menatap pemandangan indah di depannya.

"Yang di depan indah ya" celetuk Rony dengan terus menatap Salma yang ada di depannya.

"Iya, indah banget awannya"

"Bukan awannya" sahut Rony.

"Hah" Salma menoleh pada suaminya "yang indah itu kamu" lanjut Rony pada Salma, membuat Salma tersipu malu.

"Pemandangan yang di depan memang indah, tapi tujuan aku membawa kamu kesini adalah untuk menunjukkan pada keindahan itu. Jika Salmaku, jauuuhhh lebih indah"

Salma tersenyum mendengar nya "mas Rony bisa aja"

"Makasih ya Sal, makasih buat kesempatan keduanya. Terimakasih sudah mau menerima aku sebagai suami kamu sampai hari ini. Mencintai aku, dan melahirkan mereka untuk aku" tunjuk Rony pada ketiga anaknya "terimakasih atas semua perjuangan serta cintanya Salma"

"Aku juga makasih mas, makasih sudah berjuang dan membuktikan. Terimakasih sudah bertanggung jawab penuh atas hidup aku dan mereka. Aku bahagiaaaa, bahagiaaaaaaaa sekali menjadi istri kamu" ucap Salma sembari meletakkan kepalanya di bahu Rony.

"Kita Sama sama terus ya sayang, sampai hanyap maut yang bisa memisahkan"

"Iya mas" jawab Salma dengan lirih.

Berakhir sudah cerita kehidupan Salma dan Rony, mereka yang saling mencintai dan dicintai. Saling membahagiakan dan di bahagiakan. Meski di awali dengan keterpaksaan, namun mereka dapat menjalani dengan penuh cinta dan kebahagiaan.

Salma dan Rony memiliki tiga anak tepat diusia Salma yang ke 25 tahun, dan Rony yang ke 29 tahun. Lika liku perjalanan rumah tangga yang luar biasa. Namun dapat mereka jadikan pelajaran untuk saling menjaga.

Selamat berjuang lebih keras lagi akan kehidupan Salma, selamat menapaik kehidupan menjadi orang tua ketiga jagoannya.

~see u
~terimakasih yang sudah selalu menunggu cerita ini



18.08

Young Parent'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang