Salma menggendong kedua anaknya, dia menenangkan dua bocah yang sedang menagis. Seseorang datang menghampiri Salma.
"Haiii, kok nangis cihhhh kenapa sayang?" Tanya Ziko sembari mengambil salah satu anak Salma.
"Kenny lagi diare Zik, mangkanya nangis mulu, tapi si Kai ikutan nangis, pusing guaa"
"Oohh, kamu sakit ya sayang?" Tanya Ziko pada Kenny yang saat ini berada dalam gendongannya "udah lu bawa ke dokter Sal?"
"Belum, ini nungguin mama, tapi belum pulang pulang juga" kesal Salma.
"Gua anterin yok" ucap Ziko dengan senang hati.
"Ikhlas ngga lu?"
"Ikhlas gua, lu suudzon mulu sama gua"
"Haha, dari dulu kan lu kek gitu anjir"
"Untuk mereka, gratis tis"
"Gua siap siap dulu" pamit Salma sembari membawa Kai masuk ke dalam kamar.
Setelah selesai dan siap, Salma keluar dari kamar. Dia membuka aplikasi m-bca pada ponselnya, setelah melihat Saldonya dia tercengang sebentar.
"Kenapa Sal?" Tanya Ziko.
"E-enggak papa, cuma negcek Saldo aja tinggal berapa. Takutnya kurang" jawab Salma jujur.
"Gua ada kok. Lu ngga usah panik gitu deh"
"Oh enggak, enggak. Gua ada kok, lebih malah. Udah yok berangkat" ajak Salma pada tetangga dekatnya semasa di surabaya dulu.
Salma masuk ke dalam mobil Ziko, dengan memangku kedua anaknya yang satu menangis, dan yang satu lagi diam saja.
"Gua masih ngga nyangka sih, anak lu udah dua" celetuk Ziko memecahkan keheningan.
"Hembh" Salma tersenyum pelan.
"Ya namanya jodoh gua datengnya sekarang, mau gimana lagi?" Ucap Salma.
"Tapi suami lu banci, kenapa lu harus menikah dengan orang seperti dia?"
"Kan lu udah tau ceritanya, ngapain lu tanya lagi sihh ahhh" kesal Salma.
"Ginj banget nasib lu, kalau aja lu nikahnya sama gua, mungkin ngga ada air mata yang ngalie di pipi lu" ucapa Ziko seketika membuat Salma mmebeku. Merasah aneh ketika ada orang lain yang berbicara seperti ini, apa karena dia merasa sudah bersuami?.
Salma terus menatapa ke depan, sesekali melihat ke jendela luar, untuk menghilangkan ke suasana aneh di dalam mobil.
"Sorry Sal, kalau pernyataan gua bikin lu jadi ga nyaman" ucap Ziko.
"I-iyah ngga papa" jawab Salma dengan senyum aneh seperti terpaksa.
22.25
