21.

15.6K 654 36
                                    

Salma dan teman temannya sedang berada di laboratorium biologi farmasi, mereka sedang praktikum menggunakan mencit atau lebih dikenal dengan tikus putih.

"Minta handscoon dong gaes" ucap Salma.

"Woi Sal, ada di loker meja laboran" jawab Aldo.

"Makasih Do infonya"

"Yoi bestie"

Salma berjalan ke depan, mengambil dua pasang hendscoon yang berada di meja laboran. Lalu kembali lagi pada kelompoknya.

"Aldo, lu yang suntik obatnya yah, gua pegang mencitnya" ucap Salma "Nab, kamu yang foto yah"

"Aldo, lu yang suntik obatnya yah, gua pegang mencitnya" ucap Salma "Nab, kamu yang foto yah"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Astagaaa lucu banget dia" pekik Nabila dengan senang.

"Nantilah, ultah mu ku kado mencit 200 ekor" celetuk Salma.

"Wahahahah, ternak dong lu Nab" sahut Aldo.

"Gapapa Do, lumayan buat penelitian"

"Gajadi ahh, enak di elu dong Nab. Mencit kan mahal"

"Mahal dikit ga ngaruh buat istri pengusaha kaya raya, iya nggak?" Ucap Nabila.

"Mantap" Novia menyahuti dari kejauhan.

"Diem lu, kita beda kelompok yah" ucap Salma pada Novia.

"Nyenyenye"

Salma sedang fokus mengamati mencitnya yang hendak teler "gua sebenenya ga tega banget yaAllah" ucap Salma.

"Eh Sal, elusin deh perut lu. Sambat jabang bayi" saran dari Aldo di lakukan oleh Salma meskipun masih bertanya.

"Biar apa Do?"

"Biar anak lu ga mirip mencit"

"Sialan lu"

Salma diam sejenak, tiba tiba di pikirannya muncul sesuatu "Aldo, beliin jus dong di kantin"

"Gamau, lu kira kira dong nyuruhnya" tolak Aldo.

"Ayo dong Doo, plisssshhhh" Salma memohon pada Edo.

"Turutin Do, dia haus kali" sahut Nabila.

"Tapikan masih praktikum Nab"

"Gua amanin nama lu dah" kata Salma.

"Beneran yah"

"Iyah, nih uang" Salma memberikan uang 100 ribu pada Aldo.

Setelah menunggu beberapa lama, Aldo kembali membawa 1 gelas jus alpukat.

"Nih Sal"

"Lama banget sih" Salma menerima jus yang di belikan Aldo.

"Antri anjir"

"Nyenyenye"

"Untung lu hamil yan, kalau enggak gua sipak juga lu"

"Maju kalau berani" tantang Salma.

"Enggah deh, suami lu galak" jawab Aldo meninggalkan Salma.

Salam membawa satu mencit keluar dari lab, lalu menghampiri teman temannya yang sudah ada di luar menunggunya.

"Gaes, ayo duduk di halaman kampus" ucap Salma.

"Buat apa lu bawa mencitnya Sal? Ketahuan bu Retno mampus lu nanti" tanya Syarla.

"Mau minum jus, kasian habis jadi bahan percobaan, mungkin dia haus" jawab Salma dengan terus nyelodor meninggalkan teman temannya.

Ketiga teman Salma mengikuti Salma dengan pasrah, Salma duduk di kursi di bawah pohon besar dekat parkiran.

"Naaahh, ayo kita disini aja" ucap Salma mendudukkan dirinya.

"Kau mau apain dia?" Tanya Novia.

"Mau ku kasih minum jus Nop"

"Hah? Ya gabakal mau lah Sal" ucap Nabila.

"Mau, dia haus kok" jawab Salma.

Salma mencoblos plastik gelas menggunakan sedotan, lalu Salma menaruh mulut mencitnya diujung sedotan.

"Kok ga bisa nyedot sih" kesal Salma.

"Nih orang hamil kenapa jadi goblok sih" sarkas Novia.

"Ya gabisa lah Sal" sahut Syarla.

"Ini, diambil aja sedotannya, terus di tetesin ke mulut dia" saran dari Nabila, karena Nabila masih memikirkan keinginan Salma.

"Benar kamu Nab" ucap Salma "makasih idenya"

Salma melakukan apa yang di sarankan Nabila, tapi sang mencit tidak membuka mulut dan terus menoleh tolehkan kepalanya.

"Dieeemmm" ucap Salma.

"Udah Sal, dianya ga mau" lerai Novia.

"Bantu pegangin kepalanya Nab" ucap Salma.

"Gamau, aku gapakai handscoon yah. Tar kalau di gigit gimana?"

"Hish yaudah" Salma kesal mendengar penolakan dari Nabila.

"Ayoo dong minum ini, biar kamu vit lagi"

"Dia pinter li gaes, kenapa jadi gini?" Gumam Syarla.

"Hikss, kenapa gamau sihh" Salma mulai kesal dengan mencintnya, lalu menaruhnya diatas meja "yaudah kalau kamu gamau minum, buang buang uang aku aja" semua teman Salma melongo mendengarnya.

"SALMA" panggil Rony dari kejauhan, dia datang untuk menjemput istrinya.

Salma menolehkan pandangannya, lalu mengambil tas san berlari pada suaminya. Salma menabrak tubuh Rony dengan keras, berhambur kedalam pelukannya.

"Hikss hikss" tangis Salma pecah.

"Kamu kenapa? Hey" Rony mencoba melihat wajah istrinya.

"Uang aku di palak" jawab Salma.

"Di palak? Sama siapa?" Mata Rony menatap tajam ketiga teman Salma.

"Dia" Salma menunjuk ke arah teman temannya "dia udah bikin uang aaku terbuang sia sia mas, beli jus tapi ga diminum hiks" Adu Salma pada Rony.

"Ayo kesana" ajak Rony untuk kembali ke tempat Salma tadi.

Teman teman Salma kebingungan, mereka melihat wajah Rony yang sangat tidak mengenakkan di pandang.

"Gaes gaes, ada apa ini? Tiba tiba perasaan gua gaenak" ucap Novia pelan.

"Iyah, Salma bilang apa yah?"

"Siapa yang malakin Salma?" Tanya Rony dengan garang.

"HAH? Siapa? Ngga ada yan-" Nabila mencoba menjelaskan.

"Jadi teman yang baik dong, kalau mau jajan, kalian bilang ke saya, bukan malah malakin istri saya"

"Huaaaa, bukan mereka mas. Tapi diaa hiks hiks" ucap Salma sembari menunjuk mencit di tengah tengah meja.

"Tikus?" Tanya Rony.

"Iiiiyaaaa haaaaa heghhss di-dia aku beliin jus gamau minum" Rony memejamkan matanya sebentar, lalu membuang nafasnya.

"Mas, mending kau bawa pulang dia. Otakku sudah kaku" ucap Novia pada Rony.

"Ayo pulang, mana bisa tikus minum jus" Rony menggandeng tangan Salma, mengambil alih tas ransel Salma ke pundaknya "kami permisi dulu" pamit Rony pada teman teman Salma.

"Gaes, kayanya, kita bakal hadepin hal hal yang jauh lebib mainstream lagi" ucap Syarla dengan wajah datar dan bengong.

"Lebih mengerikan" sahut Nabila.

"Dan lebih menyusahkan" Pungkas Novia.





19.10

Young Parent'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang