41.

11.6K 515 17
                                    

"Aku pulang dulu yah, kalau ada apa apa langsung telfon. Juga jangan dekat dekat sama dia" ucap Rony pada Salma.

"Iya mas, kamu hati hati ya" jawab Salma pada suaminya.

"Beneran lo ya, jangan deket dia"

"MaasyaAllah iya mas" gamas Salma "itu mulu yang di omongin"

"Biar telinga kamu denger, terus inget buat ga deket sama dia, sejengkal pun"

"Astagaaa suamikuuu"

"Haha, yaudah aku pulang. Hati hati disini, jangan makan sembarangan, biar anaknya kamu dan mereka ngga kenapa kenapa"

"Siapp ndan🫡"

Rony berjongkok di depan perut istrinya, mengusap lembut, lalu mencium sedikit lama. Kalian jangan susahin mama ya nak"

"Ciapp papa" jawab Salma menirukan suara anak kecil.

"Aku pulang dulu" Rony merengkuh tubuh Salma dengan satu tangannya lalu mencium keningnya.

"Hati hati mas Rony"

"Iyah" Rony berjalan ke mobil, matanya melihat Nabila sedang menyapu halaman posko.

"Nab, titip Salma ya" ucap Rony pada Nabila.

"Siapp kak Rony"

Rony melajukan mobilnya, keluar dari halaman posko Salma, setelah itu Salma membantu Nabila menyerok sampah yang sudah di sapunya.

"Jangan Sal biarin" ucap Nabila.

"Udah, tinggal nyerok aja kan?"

"Iya, di bakar di belakang sama Aldo dan Fikri"

"Iya biar aku kasih kebelakang" ucap Salma.

Setelah menyerok sampahnya, Salma berjalan ke belakang lewat gang sempit di sebelah rumah posko, dia melihat Aldo dan Fikri sedang bermain api.

"Nih sampah" ucap Salma yang baru saja datang.

"Buset, ngeri banget dia Do" ucap Fikri.

"Hhssst, jangan godain dia. Suaminya galak, ntar ga jadi danain kita lagi" lerai Aldo.

"Tumben otak lu bener" sarkas Salma pada Aldo.

"Emang otak gua pernah ga bener?"

"Sering banget, kadang otak lu pindah ke dengkul. Bhayyy" Salma meninggalkan Aldo dan Fikri.

Salma membantu teman temannya yang lain, menata rumah posko, dan menyiapkan makan nanti malam. Setelah sholat maghrib, semua kelompok berkumpul di teras posko, mereka makan malam bersama.

"Gua bantu Sal" ucap Diman saat Salma kesusahan mengambil nasi karena terhalang perutnya.

"Ngga usah man" tolak Salma pelan, hubungan Salma dan Diman sedikit renggang ketika Diman mengetahui kehamilan Salma. Meski masih sering kumpul bersama untuk mengerjakam tugas kuliah.

Nabila yang melihat interaksi antara Diman dan Salma, dengan cepat merebut piring yang ada di tangan Salma, lalu mengambikan nasi untuk Salma.

"Segini Sal?"

"Iya Nab, aku ngga usah ayam, telur aja" ucap Salma.

"Apa lagi?"

"Udah itu aja"

"Pakai sayur Sal" tutur Diman.

"Ngga usah, keringan aja"

"Pakai sayur dikit aja" Diman masih kekeh menyuruh Salma pakai nasi.

"Man, mending lu nyendok nasi, dan makan. Dari pada lu ngerecokin keong lagi hamil" ucap Aldo.

"Wakakak, si Aldo ngawur banget, lu di kata keong Sal" ucap Natasyah.

"Emang dasar kembang kantil dia" jawab Salma sembari mengunya makanannya.

Setelah makan, mereka semua bagi tugas, ada yang mencuci piring, dan ada yang bikin video video tentang seputar kesehatan.

"Sal, ayo istirahat, sebelum besok bekerja lebih ekstra lagi" ucap Nabila pada Salma.

"Iya Nab" Salma merebahkan tubuhnya di sebelah Nabila, mereka tidur satu kasur bertiga dengan Natasyah.

*^*^*^*^*^*^*^*^*^*^*^*^*^*^*^*^*^*^*^

Kkn Salma sudah berjalan selama dua minggu, selama itu pun Salma setiap hari di jenguk oleh suaminya.

Hari ini adalah hari pembelian tanaman toga, semua anggota kelompok pergi untuk membeli tanaman yang sudah ada dalam list mereka.

"Ini berangkat semua?" Tanya Diman.

"Iyalah, ya kali ada yang di tinggal" jawab Aldo.

"Enggak, kali aja ada sebagian yang mantau di jembatan desa"

"Boleh kalau misalkan mau gitu" sahut Natasyah.

"Gua ikut beli taneman aja yah. Gua bosen banget disini" ucap Salma.

"Emang ini nanti langsung di bawa pulang ya tanemannya?" Tanya Nabila.

"Ya enggalah Nab, kan kita ngga ada yang bawa mobil. Tar suruh yang jual aja ngirim ke sini" jawab Natasyah.

"Ayo jadi siapa aja ini yang berangkat?" Tanya Fikri.

"Bentar gua atur" jawab Natasyah.

Setelah berembuk sebentar, akhirnya yang berangkat mencari taman adalah Aldo, Fikri, Diman, Salma, Nabila, Natasyah, dan Irma. Sedangkan yang lain berdiam di posko untuk memantau pekerjaan di jembatan.

"Gua sama lu Do" ucap Salma dengan cepat.

"Sama gua aja Sal, motor Aldo kan tinggi, lu susah naiknya" sahut Diman.

"Aldo tuker motor kok sama Fikri, ya kan Fik" Salma membujuk Fikri.

"Iyah" jawab Fikri cepat.

Setelah beberapa menit perjalanan, akhirnya mereka tiba di salah satu penjual tanaman hias yang juga menjual bebetapa macam tanaman toga.

Saat hendak masuk melihat tanamannya, mata Salma tak senagaja melihat seseorang di cafe sebrang, orang itu baru saja keluar dari cafe. Salma menyipitkan mata, guna memperjelas pengelihatannya.

Salma hendak menyebrang dan menghampirinya, namun lengannya di cekal oleh Nabila "mau kemana Sal?"

Salma menoleh pada Nabila, lalu menggelangkan kepalanya "enggak, ayo masuk" ucap Salma. Sebelum masuk. Salma kembali menolehkan kepalanya, dia sudah pergi dari sana.



11.07

Young Parent'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang