84.

11.7K 539 30
                                    

Salma menyuruh Rony duduk diatas ranjang, dia mengambil tisu yang ada di box Kenny dan Kaivano, setelah itu dengan telaten dia mengusap hidung Rony.

"Hiks hikss hiks" dengan terus menangis Salma membersihkan darah mimisan suaminya.

Rony hanya menatap dalam diam, dalam hatinya ada sedikit rasa lega karena Salma masih begitu baik padanya.

Salma berdiri, mengambil thermometer yang ada di tas kecil anak anaknya, lalu memasukkannya pada ketiak Rony. Salma melakukan itu semua dengan air mata yang terus mengalir di pipinya.

"Hesskkk haaahh hiks hiks 40 derajat hiks" ucap Salma.

"Sal maafin aku" ucap Rony.

"Tidur" titan Salma dengan tegas "hikss sekarang lu tidur, jangan bahas apapun lagi hassh ahhh haa hisk"

"Sal, Naura udah bohongin aku, ternyata dia yang sudah nyuruh orang menyabotase data perushaan. Naura ninggalin aku di hari pernikahan karena dia menggugurkan janin milik papa Diman" jelas Rony dengan lemah.

"Hah heeshhh asshhh g-gua ngga peduli sama diaa, sekarang lu tidur Rony hiks hiks istrirahat" ucap Salma dengan sesenggukan.

"Maafin aku Sal, harusnya aku hati hati lebih awal. Dan tidak membuat kamu sakit sedalam ini" Rony menjeda ucapannya "jangan minta cerai Sal, aku ngga mau" lanjutnya dengan lirih.

Salma mengambil kembali tisu, lalu mengusap darah yang masih sedikit keluar dari hidung suaminya, setelah mengusap dua membuka bungkus obat lalu memberikannya pada Rony.

"Minum" ucap Salma sembari memberikan air lada Rony.

Setelah meneguk obatnya, Rony menundukkan kepalanya, memegang tangan istrinya yang ada di depannya.

"Maafin aku Sal, aku ngga mau pisah dari kamu" Rony mengarahkan tangan Salma pada pipinya yang panas "tampar aku Sal, tampar aku berkali kali, tuntaskan rasa sakit yang sudah aku berikan, tapi jangan minta perpisahan" lirih Rony, dia masih tetap menunduk.

Salma menarik tangannya dari genggaman suaminya, lalu mendongakan wajah Rony karena melihat banyak darah yang menetes. Salma kembali mengusap darah itu, lalu dia keluar mengambil es batu kecil untuk Rony.

Setelah mendapatkan es batunya, Salma memberikan padan Rony "makan" ucap Salma.

"Aku ngga papa"

"Mah kanhh" tegas Salma sekali lagi "hiks hikss henggsss" Salma mengusap kambali darahnya dengan tangan kanan, sedangkan tangan kirinya dia pakai untuk menyugar rambut suaminya.

"Hiksss hiksss heenggss"

"Jangan nangis Sal" ucap Rony sembari memjamkan matanya dengan berat, lalu sedikir menjambak rambutnya.

"Ayo keh rumah sakithh hikss" ajak Salma dengan panik, namun Rony menggeleng lemah.

"Hekkss hikss hikss pushing yah? Yangh manah? Sinh nih" tanya Salma dengan masih sesenggukan, tangananya meraih kepala Rony, lalu memijatnya dengan pelan.

"Henggss hikss kenapah nekhatt bangeth kesini sihh, udha tauh sakhith hiks"

"Aku kangen sama kalian, aku mau perjuangin rumah tangga kita Sal, aku mau bahagia sama kamu dan anak anak"

"Lu tuh bho doh"

"Iya, kamu benar, aku memang bodoh" pungkas Rony lirih. Dia menikmati pijatan lembut di kepalanya.

09.27

Young Parent'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang