89.

12.6K 511 41
                                    

Salma berhasil menidurkan Kenny, setelah itu dia membawanya ke kamar. Salma melihat kai dan papanya tertidur pulas. Rony tertidur karena efek dari obat yang dia minum tadi pagi.

Salma menaruh Ken di box bayinya, lalu dia mengambil Kai dan meletakkan di sebelah Kenny. Salma kembali mendekat pada Rony, menatapnya sejenak, lalu mengusap wajahnha yang semakin penuh dengan kumis dan brewok.

~kamu harus sehat mas, dan menemani mereka dewasa~ ucap Salma dalam hati, lalu dia meninggalkan kamar untuk memasak makan siang.

Waktu berlalu begitu cepat, Salma sedang menggendong Kenny dengan muter muter di seluruh ruangan rumah. Kenny menangis sejak tadi, kai juga menangis, tapi Kai berada dalam gendongan Rony.

"Mereka kenapa nak?" Tanya mama Ita.

"Kenny rewel banget mah" keluh Salma "mungkin Kai kerasa, kalau abangnya sakit"

"Ya Allah, ada ada saja" mama Ita mendekat pada Kenny dan Salma, tiba tiba saja cairan putih keluar dari mulut Kenny, bersamaan dengan pup di bawah.

"Aaaaaa, maamaaaaa hiks ini kenapa?" Teriak Salma dengan panik, Rony mendekat, melihat anaknya.

"Pelan pelan Sal" ucap Rony saat Salma mengusapu mulut Kenny.

"Aku ambil pempers dulu" ucap Rony lalu pergi mengambil pampers.

Setelah itu dia kembali, melihat Salma mendekap Kenny dnegan terus menangis.

"Jangan nangis, nanti anak anak kerasa" lirih Rony di dekat Salma, dengan cepat Salma mengusap air matanya dan memakaikan Kenny pampers baru dna mengganti bajunya.

Kai sedang di gendong mama Ita, Rony membantu Salma membenahi Kenny, tiba tiba saja Ziko datang dan bertanya pada Salma.

"Kenapa nangis Sal?"

"Kenny hiks dia muntah"

"Ayo ke dokter Sal, takutnya makin bahaya" Ucap Ziko dengan wajah panik.

"I-iyah, aku ganti sebentar ya"

Salma masuk ke dalam kamar, laly berganti pakaian yang terkena muntah Kenny, setelah itu dia keluar dari kamar.

"Ayo" ucap Salma, setelah itu dia menggendong Kenny dan keluar menuju mobil Ziko.

Mama Ita berjalan di belakang Salma, sembari membawa Kai masuk ke dalam mobil bagian belakang.

"Hati hati" ucap Rony lirih tanpa mereka dengar.

Setelah kepergian mereka, Rony duduk di lantai, bersandar pada dinding teras rumah Salma, dia benar benar tidak berguna sebagai ayah. Tuhan benar benar menghukumnya sedemikian rupa.

Beberapa menit setelah itu Paul datang, dengan cepat dia menghampiri Rony yang duduk di bawah.

"Kenapa disini Ron?" Tanya Paul.

"Anak gua sakit Powl, gua ngga bisa ngebawa dia ke rumah sakit, gua ngga ada uang buat pesan grab" jawab Rony pelan.

"Kenapa lu ngga telfon gua sih? Lu bisa bawa mobil gua"

"Mereka sudah diantar sama Ziko Powl"

"Ayo susulin, lu jangan mau kalah dong sama dia. Lu ayahnya"

Paul dan Rony masuk ke dalam mobil Rony, mereka berdua menyusul Salma ke rumah Sakit.

Setibanya di rumah sakit, Rony dan Paul turun dari mobil, parkirannya bera di sebrang jalan depan rumah sakitnya.

Paul dan Rony berjalan keluar dari parkiran, mereka melihat Salma hendak berjalan menyebrang kembali ke parkiran sedangkan mama Ita dan Ziko menunggu disana, entah untuk apa. Mungkin ada barang yang ketinggalan.

Rony menoleh ke kanan, melihat ada sebuah mobil box yang melaju dengan kencang. Sedangkan Salma sudah mulai menyebrang sembari membuka tasnya san mencari sesuatu.

"SALMAAAAAAAA" teriak Rony, dengan cepat Rony berlari ke tengah jalan, mendorong istrinya agar terhindar dari mobil box yang melaju dengan kencang.

~brak~

"MAS RONYYYYYYYYYYYYY" teriak Salma tak kalah hebat, ketika melihat tubuh suaminya terpental dengan keras ke ujung jaalan.

"RONY" Paul berlari menghampiri Rony yang sudah tidak sadar dan kepalanya penuh dengan darah.

"Bangun anjing" umpat Paul dengan panik "RON, buka mata lu"

"MAS RONY" Salma berdiri dari duduknya, dia menghampiri Rony dan memangku kepla suaminya "BANGUN MASSSSSS HAAAAA HAAA HENGGSSS HIKS, KAK PAUL TOLONG, TOLONG ANGKAT KE UGD"

Dengan cepat Paul menuruti perkataan Salma, dengan penuh darah yang menetes dari kening Rony, Paul membawanya berlari ke ugd.




13.28

Young Parent'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang