5. hukuman dari ayah

955 44 1
                                    

"DARI MANA AJA KAMU?!, KENAPA KEMARIN TIDAK PULANG?!"Tanya Erlang (ayah Dion)

"Dion capek yah, Dion pengen istirahat"ucapnya dengan lemas

"TIDAK!!, MASUK KERUANGAN AYAH SEKARANG!!"mati sudah, pasti tubuhnya akan bengkak-bengkak setelah ini

Dion mau tak mau harus mengikuti ucapan ayahnya atau... Hukumannya lebih parah. Saat disana dia mendapati Erlang yang duduk di sofa lebar dengan kaki satu diangkat

"Apa yang kamu lakukan saat pertama kali masuk sekolah?"tanya Erlang dengan datar

"H-hanya... Mengerjai guru"ucap Dion sambil menunduk

"TENGKURAP"Dion tengkurap di lantai

Erlang melepaskan sabuknya, memukul punggung Dion hingga memerah, bahkan berdarah

Ctass

"ARGHH!!"

"hitung!"

Ctass

"S-satu"

Ctass

"D-dua"

Ctass

"T-tiga"

Ctass

"U-udah... Sakit ayah..."

"SIAPA YANG MENYURUHMU MENGELUH?!, HITUNG!! ULANG DARI AWAL!!"
.
.
.

"Hikss... Mamah... Ion mau ikut mamah, ion takut... Sakit mamah...hikss... Dion ga kuat..., Ayah jahat hiks..."

Dion melihat punggungnya dari kaca, punggungnya membiru dan sedikit berdarah, rasanya benar-benar nyeri, perih, dan... Linu

"Ion pengen nyerah mamah..." Dion menutup matanya untuk tidur
.
.
.
.

"Tutorial dapet janda?"tanya aldi yang unfaedah

"Gampang, tinggal jadi duda"jelas Dion

"Apa hubungannya satt?!"

"Janda itu pantes nya sama duda"

"Tapi kalo bekci?"tanya Aldi polos

"Harus jadi janda" benar-benar unfaedah

"Gue mau pantun" Aldi ancang-ancang ingin melakukan pantunnya dengan agak tidak jelas, mereka mah udah siap dengerin

"Buah apel, buah gedondong, btw saya berondong" semua menatap Aldi malas

"Yeee, ga masuk akal lu"Dion menoyor kepala Aldi

"Dion, Lo dipanggil pak Regan di ruangannya"jelas Chika

Semua mengerutkan keningnya, perasaan Dion tidak membuat ulah, kenapa di panggil

Dion mengangguk lalu pergi keruangan Regan
.
.
.
.

Cklek

"Hai" sapa Regan dengan senyum manis yang mengambang

"Kenapa?"tanya Dion dingin, sebenarnya dia sedang tidak mood

"Duduk sini" Regan menepuk pahanya, menandakan Dion harus duduk di sana

Dion dengan malas berjalan kearah Regan, lalu duduk di pahanya. Benar-benar tempat ternyaman bagi Regan

"Aku merindukan mu"Regan memeluk Dion dari belakang, membuat punggungnya terdorong

"Awss... S-sakit"mendengar rintihan Dion, Regan menatap Dion khawatir

"Apanya yang sakit dion?"regan membalikkan tubuh Dion hingga tubuh Dion menghadap kearahnya

"Ng-nggak ada... T-tadi... Cuman kejepit"rehan memicingkan matanya

"Jujur saja Dion"

Regan dengan kasar membuka seragam Dion hingga puting pinknya terlihat, setelah itu dia membalik tubuh Dion lagi

Dia tercengang melihat punggung Dion yang membiru dan sedikit ada darah kering

Regan menghela nafas " siapa yang melakukan ini dion?"tanya Regan penuh penekanan di setiap katanya

"A-ayah.." jawab Dion pelan, kepalanya kini menunduk

"Sini saya obati" Regan membalikkan tubuh Dion dan menggendong koala, membawanya ke sofa

Regan mengambil kotak p3k dan mengobati luka Dion, sesekali Dion meringis kesakitan,tidak!! Bukan kesakitan tapi kesetanan

Setelah selesai mengobati bayi kecilnya Regan merebahkan tubuh Dion ke sofanya itu

"Tidurlah... Kantung matamu sedikit menghitam, akan ku izinkan jika dirimu sakit" Dion menutup matanya untuk tidur, sungguh dia kemarin tidak bisa tidur karena punggungnya yang sakit

Regan mengelus rambut Dion dengan sayang, dia sangat prihatin dengan keadaan Dion, bisa-bisanya ada orang tua seperti tuan Erlang

"Jangan tinggalin gue... Gue ga mau sendirian..." Rengek Dion

Regan merasa gemas bercampur kasihan" saya tidak akan meninggalkan mu Dion, sekarang tidurlah.."sebelum menutup matanya Dion memberi kecupan pada pipi Regan

Membuta Regan membeku, dia merasa senang, SANGAT SENANG?!!!
.
.
.
.

VOTE AND KOMEN

Regan Dion EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang