18. perkara ayam geprek

448 21 0
                                    

"sudah... Jangan menangis Dion.."ucap Regan, dia sangat sedih melihat kesayangannya itu menangis sadari tadi

"Egan... Ion pengen mam mie ayam"ucapnya sedikit merengek

"No!!, Tidak boleh makan mie, kamu mau perut kamu sakit?"Dion menggeleng

Yaps... Dari tadi Dion menangis karena ingin memakan makanan yang bernama mie ayam itu

Sungguh Regan sangat depresi

"HWAAAA... EGAN JAHAT... EGAN UDAH GA SAYANG SAMA ION"semua maid  yang disana menahan tawa melihat Dion yang menendang-nendang angin

"Ayolah Dion... Jangan makan mie, kita beli ayam goreng aja ya?" Dion menggeleng

"Ayam geprek"ucapnya dengan pelan

Regan melotot, mie ayam saja tidak di bolehkan apalagi ayam geprek. SUNGGUH REGAN SANGAT DEPRESI!!

"jangan ayam geprek, kita beli.... Ice cream aja ya?"lagi-lagi Dion menggeleng

"Mau ayam geprek, se.ka.rang!!" Jika sudah begini Regan yang harus mengalah

"Jangan pedas-pedas ya baby?, Tidak baik untuk perutmu"ucap Regan dengan mengelus rambut Dion yang sudah mulai tenang

"No!!, Aku mau level terakhir!!"

"Tidak!, Level satu atau tidak sama sekali?"

"Ihhh gitu.... Ga ada sekamar lagi"

"Okeyy, cepat siap-siap"

Dion berlari melamarnya dengan semangat dan senyum yang tak pernah luntur, dia sudah melupakan masalah Jackson tadi

Semua maid yang melihat itu menggeleng-gelengkan kepalanya, sungguh nyonya nya itu sangat unik, ha? Nyonya?
.
.
.
.
.

"HWAAAA EGAN!!, PEDESS!!"ucap Dion sambil tangan yang mengipasi lidahnya yang sudah terjulur kan

"Seharusnya tadi kamu menuruti saya" Regan memberikan susu hangat kepada Dion

Dion langsung saja meminumnya, mereka sedang berada di sebuah warung makan. Kenapa warung makan? Kata Dion biar hemat, padahal uang Regan tidak akan habis untuk membeli restoran ataupun warung makan itu

"Terserah hah... Aku..."Dion kembali memakan ayam geprek ya dengan hikmat

Regan hanya menggelengkan kepalanya, tadi saja kepedasan sekarang malah di makan lagi

"Setelah ini mau kemana?"tanya Regan sambil mengelap keringat yang ada pada kening Dion

"Kita ke.... Kerumah aku yuk, aku rindu kenangan yang ada disana bareng mamah" Regan hanya mengangguk
.
.
.
.

Setelah apa yang sudah dikatakan Dion tadi, sekarang mereka berada di depan rumah Dion

"Kamu yakin akan masuk?"tanya Regan dengan bingung

Dion mengangguk"yakin banget"

"Apa saya harus ikut denganmu?" Dion menggeleng

"Aku masuk dulu ya mas" setelah mengatakan itu Dion berjalan kearah pintu rumahnya

Dia membuka pintunya, terspata seorang pria paruh baya yang sedang menghisap sebuah benda yang mengandung nikotin

"Ayah..."panggil Dion

Paruh baya tersebut langsung menoleh kearah anak tunggalnya itu, aishhh bukan anak tunggal lagi tapi anak sulung dari keluarga dirgantara

"Kenapa kau ada disini anak sialan?!"Erlang membuang rokoknya lalu menginjaknya, untung saja dia menggunakan alas kaki, jika tidak pasti telapak kakinya akan melepuh

"A-ayah... Aku merindukan mu.."ucap Dion dengan menatap keatas agar air matanya tidak terjatuh

"TAPI SAYA TIDAK!!"Dion menutup matanya saat mendengar bentakan itu, air mata yang dia tahan sejak tadi akhirnya lolos begitu saja

"A-ayah-"

"PERGILAH SIALAN!!" Mau tidak mau Dion harus pergi  dari sana

Dion berlari dengan air mata yang masih mengalir, dia memasuki mobil Regan. Regan langsung saja menoleh kearah Dion

"What happened?, Apa dia menyakitimu hm?" Tanya Regan khawatir, Dion hanya menggeleng

"Kita pulang?"Dion mengangguk

Regan menjalankan mobilnya kearah mansionnya, saat sampai disana dia melihat dion yang sudah tertidur dengan kata yang sembab dan sedikit  bengkak

Dia menggendong Dion kekamarnya, menaruhnya dengan perlahan agar tidak terbangun, setelah itu dia pergi membersihkan dirinya. Dia menggunakan kaos hitam dan celana selutut

Dia berjalan kearah Dion, merebahkan tubuhnya. Membalik tubuhnya kearah Dion, Regan membawa Dion kedalam pelukan hangatnya, sesekali Regan mencium pucuk kepala Dion

"Nice dream baby... I love you" setelah itu dia menutup matanya. Menyusul Dion kealam mimpi
.
.
.
.
.

JANGAN LUPA VOTE AND KOMEN

Regan Dion EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang