"cepet sayang, katanya mau jemput Giano"ucap mamah kelyy dengan menenteng tas mahalnya
"Iya mah"
Setelah beberapa bulan meninggalnya Dion di Canada, keluarga Regan memilih kembali ke indo, berbeda dengan Sean yang masih di Canada. Daddy Sean sempat terkejut karena Dion bukan calon menantunya padahal itu sudah Daddy Sean nanti-nanti
Kini mereka akan pergi ke panti asuhan Giano, mereka sudah menyiapkan kamar dan baju untuk Giano, mereka sangat antusias menjemput si kecil Giano
Mereka memasuki mobil yang dikendarai oleh darren, selama perjalanan hanya hening, tidak ada yang membuka suara. Sementara Regan melihat handphonenya, terdapat foto Dion
Sesampainya disana mereka di sapa oleh ibu pengurus panti yang bernama lestari "selamat datang tuan"Regan hanya mengangguk, sementara kelyy dan Darren berbicara dengan ibu pengurus panti
Regan pergi menyusuri koridor, saat berjalan matanya tidak sengaja melihat ada seorang anak kecil yang terduduk di taman yang sedikit luas, terdapat banyak bunga yang indah
Regan sedikit tertarik dengan anak itu, dia menghampiri anak itu, duduk di sampingnya
"Hey, kenapa kamu menangis?"anak itu langsung mengusap air matanya
"Paman, giano hanya merindukan seseorang"Regan sedikit tersentak saat mendengar namanya
"Siapa yang kamu rindukan hm?"tanya Regan dengan mengelus kepala Giano
"Ano hanya rindu kak Dion, dia sudah lama tidak kesini, ano rindu kak ion"Regan tersenyum, sepertinya Dion sangat menyayangi anak ini sehingga anak tersebut merindukan Dion yang sudah lama tak kemari
"Kak Dion sudah tiada, jadi kamu mau om adopsi?, Kata kakak Dion dia nyuruh om untuk jemput Giano"
Giano menangis saat tau jika seorang kakak yang sering kesini memberinya mainan, makanan serta baju itu sudah tiada "apa ini disuruh kak ion?"Regan mengangguk
"Apa kamu bisa memanggil ku Daddy?"Giano mengangguk "Daddy, kapan kak Dion meninggal?"
Regan mengambil nafas "dia meninggal satu bulan yang lalu di Canada"
"Kenapa kakak meninggal?"
"Dia... Terkena racun, ada seseorang yang menyuntikkan racun ke infus kak Dion saat sakit"
"Jadi... Kak Dion tiada karna racun?"
"Iya sayang"
"Mau ikut daddy pulang?" Giano mengangguk
"Ano boleh anggap kak Dion Una?"Regan mengangguk "boleh sayang"
.
.
.
.
.
."Wahhh!!, Ini rumah baru ano?"tanya gianl dengan mata yang berbinar, dia melihat rumah yang sangat megah yang bukan lain rumah Regan
"Ayo masuk"Regan menggandeng tangan mungil Giano
Giano sekarang berumur 7 tahun, dia sering di jenguk oleh Dion setiap Minggu sekali, Dion mengenal si kecil Giano saat Giano tak tahu arah pulang ke panti, saat itu Dion menjadi sangat menyayangi Giano
Kaki kecilnya itu melangkah memasuki rumah barunya, interior rumah minimalis membuatnya terlihat indah
"Wahhh, dalamnya juga indah"wajah Giano terlihat sangat bahagia saat memasuki rumah Regan
"Mau melihat kamarmu?" Giano mengangguk
Kaki mungil giano mengikuti Regan menaiki tangga, terdapat pintu berwarna biru dengan gambar mobil, Regan dan Giano memasuki kamar tersebut
"Wahh!!, Ini kamar Giano dad?"Regan mengangguk "iya, mau tidur disini?"giano mengangguk semangat
Regan berjongkok didepan Giano "jadi anak yang baik ya, maaf kalo nanti Daddy sedikit kasar denganmu"ucap Regan dengan menangkup pipi Giano
"Iya dad, giano akan jadi anak yang baik"giano memeluk Regan, Regan merasakan hangatnya pelukan Dion di Giano, dia mengeratkan pelukannya
"Jangan tinggalin Daddy"
"Giano ga akan tinggalin Daddy"
.
.
.
.
.
.VOTE AND KOMEN
anjayy udah mau End aja nih
KAMU SEDANG MEMBACA
Regan Dion End
Teen Fiction"SAYA TIDAK MENYUKAI ECHA!!, SAYA MENYUKAI KAMU DION GELVANO DIRGANTARA!!"kini Regan berada di atas tubuh Dion dia mengungkung tubuh mungil Dion "P-pak...s-saya.. saya masih straight" ucap Dion dengan takut, 'tenggelemin Dion ke sungai Amazon sekara...