21. canada

339 15 1
                                    

"bang Sean, ini beneran rumah bang Sean?"tanya dion dengan menatap mansion yang lebih besar dari milik Regan

"Adek ga buta buat liat ini mansion milik siapa"jawab Dion dengan nyeleneh

"Dedek buta bang"ucap Dion sambil menutup matanya, membuat Sean terkekeh

"Masuk yok"Dion tidak menjawab, hanya mengangguk untuk menanggapinya

Mereka masuk kedalam mansion Sean.  Didalam mansion Sean terlihat sangat mewah dan elegan

"DAD!!, SEAN PULANG"teriak Sean, tak butuh waktu lama turunlah pria paruh baya dengan balutan jas berwarna hitam

"Hai son, kapan kamu sampai?"tanya Daddy Sean

"Baru saja dad, lihat Sean bawah mantu untuk Daddy"seketika dahi Daddy Sean mengkerut, karna Sean yang tidak pernah membawa wanita

Saat melihat belakang Sean, Daddy Sean terkejut melihat laki-laki yang sangat cantik, yang tak lain adalah Dion

"Kamu...-"

"Iyh dad, maafin Sean ya?"Daddy Sean mengangguk memaklumi

"Apapun kebahagiaan mu son "Sean tersenyum cerah

"Sean istirahat dulu ya dad" Daddy Dean mengangguk

Mereka berjalan kelantai atas, kamar Sean, disampingnya ada kamar Dion yang sudah dibersihkan, karna sebelum kesini Sean meminta daddynya untuk membersihkan kamar tersebut

"Di lemari adek ada baju kak Sean, adek bisa pake itu"Dion mengangguk, lalu masuk kedalam kamarnya

"Bisa yuk tanpa mas egan" dia menaruh handphonenya di meja belajar, dia mengingat saat Regan mengajari Dion di meja belajar yang ada di mansion Egan dulu

Dia berjalan ke ranjang, merebahkan tubuhnya, dia merasa sangat lelah sekarang. Bisa-bisanya Sean mengatakan ke daddynya bahwa dia kekasih sean

Tapi... Sean ganteng, kaya, pinter, tubuh atletik siapa juga yang ga kepincut?, Aw pertemuan waktu SMP dulu saja dia kepincut kepada Sean

Di lain tempat
.
.
.
.

"Cari keberadaan Dion"ucap Regan datar pada lion

Inget lion?, Kalo ga inget baca ulang chapter sebelumnya

"Apakah tuan kecil menghilang?"tanya lion bingung, bukannya kapan hari dia membawa Dion ke perusahaannya?

"Dia... Pergi dariku, cari keberadaannya"lion hanya membalas dengan anggukan, dia pergi keluar j.tuk melakukan tugasnya itu

Setelah kepergian lion masuklah dua tikus got yang tak lain Revan dan Alex, mereka sempat bertengkar untuk memasuki ruangan Regan

"Ngapain?"tanya Regan dengan suara yang masih datar

"Di Mane uke cantik Lo itu?"tanya Revan memanasi, dia tau bahwa Dion sedang pergi menghilang bak di telan bumi

"Pergi"jawabnya datar

"Kangen Dion... Hwaaaa..."mata Alex berkaca-kaca

Siapa kira si dingin alex tidak cengeng, dia sangat cengeng jika mengenai soal Dion, dia sering curhat ke Dion, kan mereka sama-sama pihak bawah

"Ga usah nangis lu, air mata lu bau jigong"

"Apa hubungannya sat... Hiks..."

"Adalah anying!!"

"Apa hiks?"

"Ga tau" Revan menghadikkan bahunya

"Berisik!!"sekarang Regan sedang pusing tentang sekolah, kantor, dan Dion. Malah sekarang di beri dua tikus got ini

Makin pusing dia tuh.

Sekolah, sebentar lagi mengadakan ujian tengah semester, kantor. Tugas yang di berikan ayahnya tidak ngotak, karna dia tau soal kepergian Dion karna Regan, dia memberi hukuman setimpal, untung mamahnya tidak tau, jika mamahnya tau pasti hukumannya semakin berat

Soal Dion, dia sudah menahan rindu mati-matian. Baru saja beberapa jam tidak bertemu dengan Dion dia sudah rindu mati-matian

Semoga saja dia bertemu Dion saat undangan orang tua soal masalah waktu itu, dia berdo'a agar Dion ikut kesana. Walaupun dia tahu keberadaan Dion di Canada

"Ga usah galau ku setan!!, Ga pantes"celetuk Revan

"Sak karepmu satt" ketus Regan

'terserah kamu satt'

"Kulo lesu"

"Aku lapar"

"Mbadog"

"Makan"

"Ora duwe duwek"

"Ga punya uang"

"GUNANYA GUE NGERJAIN LO ITU APA?!, TERUS UANG LO ITU LO KEMANAIN?"bentak Regan pada Revan, dia sudah lelah dengan ke-absurdan temannya itu

"Kok ngamok?" Balas Revan dengan tatapan tajam

"Kok marah"

"Terserah"balasnya
.
.
.
.
.

VOTE AND KOMEN

TAPI BOONG HAYYUKKK

Regan Dion EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang