19. kepercayaan

271 12 0
                                    

"eunghhh... Huhh... M-mas.... S-sesak..."mendengar suara itu Regan langsung bangun, mendapati sang pujaan hati yang sedang sesak nafas

Dia mengambil inhaler yang ada di nakas yang selalu dia siapkan, padahal sudah beberapa minggu ini dion tidak pernah sesak nafas

"Hirup ini sayang"Dion menghirup udara itu dengan rakus, Regan merasa sedih saat melihat kesayangannya sedang sakit seperti ini

"Ada apa hm?, Apa kamu mimpi buruk?" Dion menggeleng

"Apa yang kamu pikirkan sayang?"lagi-lagi dion menggeleng

"Tidurlah... Ini masih tengah malam" Regan mengelus Surai rambut Dion dengan lembut, membua sang empu menutup matanya kembali

"apa yang kamu pikirkan Dion?, Kamu tidak pernah kambuh lagi akhir-akhir ini, tapi kenapa sekarang kambuh?"gumam Regan
.
.
.

"Ayo bangun mas... Ion harus sekolah"ucap Dion sambil menggoyangkan bahu Regan

Regan menutup matanya rapat "Dion.. ini masih pagi, apa kamu mau sekolah di pagi buta seperti ini?"ucap Regan yang setia

"Ini sudah jam tujuh Egan!!"kesal Dion, dia melempar bantal ke wajah Regan

"Ck... Baik, aku akan mandi" dengan malas Regan berjalan kearah kamar mandi untuk menjalankan ritualnya

Setelah selesai mandi Regan tak mendapati Dion di kamar, dia mencari Dion ternyata sang empu sedang sarapan, Regan melihat jamnya, ternyata masih jam enam pagi

"Kamu membohongiku hm?"Dion hanya menyengir

"Maaf aja mas... Ion lagi pengen berangkat pagi"ucap Dion yang masih dengan senyumnya

"Ada masalah apa?"tanya Regan, Dion hanya menggeleng

"Hanya ingin berangkat pagi saja"ucap Dion dengan menaikkan bahunya
.
.
.
.

"ANJROTT SI BOTI GUE UDAH DATANG!!"teriak Aldi yang membuat semua penghuni kelas menutup telinganyaa...

"Jangan teriak jancok!!"dengan kesal Raka melempar penghapus tepat mengenai muka jelek Aldi

"Sak karepmu!!" dengan cepat Aldo berdiri dan menyeret tangan dion untuk duduk di kursinya

"Kenapa Lo kemarin ga sekolah?"tanya Aldi dengan mata yang menyipit

"A-anu... Anu-"

"Anu-anu, emang Lo ngapain?, Berak sampai ga sekolah?"Dion menimpuk mulut Aldi dengan tangannya

"Enak aja tuh mulut Kalo nyerocos" ujar Dion sambil meraup wajah aldi, double kill sudah. Udah di timpuk sekarang di Raup

"Auk deh, btw gue laper nih"kode Dion pada Aldi dan Raka

"Tinggal makan sattt, atau jangan-jangan Lo vampir ya?, Ngode kita buat diambil darahnya"sepertinya Aldi ingin sekali di tendang dari bumi

"Kantin"ucap Raka

Mereka semua berjalan kearah kantin, mereka berangkat pagi jadi masih lumayan sepi untuk di kantin

Mereka duduk di pojok kantin, Raka pergi untuk memesan pesanan Aldi dan Dion, sementara mereka berdua merumpi

Bruk

Gebrakkan pintu itu membuat keduanya terlonjak kaget, untungnya tidak ada orang disana

"Paan lu?, Main gebrak aja"ucap Aldi dengan mata sinisnya

"Lo!!, Ngapain Lo deket-deket sama pak Regan?, Asal Lo tau ya gue udah lama suka sama pak Regan!!, Jadi Lo itu ga usah deket-deket!!. Semua orang juga tau kalo gue suka sama pak Regan!!"ucap wanita itu dengan nafas yang memburu

Dion mengangkat satu alisnya "terus gue harus bilang 'waw' gitu?"ucap Dion malas

Raka datang membawa pesanan mereka, tak butuh waktu lama wanita itu mengambil es jeruk pesanan Aldi. Dia menumpahkan es jeruk itu di kepala Dion

Dion sangat emosi sekarang, apa masalahnya dengan dia?!, Dia tidak punya masalah dengan dia!!

"Apa-apa an Lo sialan?"bukan Dion yang bertanya tetapi Aldi

"Udah balik aja"ucap Raka sambil menenangkan Aldi

"Balik aja yuk, gue gapapa"ucap Dion yang masih sempat-sempatnya tersenyum dalam keadaan lengket dan dingin

Mau tak mau mereka pergi dari sana, sebelum keluar dari sana wanita itu berkata "PASTI IBU LO ITU JALANG, SAMA KAYAK LO!!, MURAHAN!!"dion langsung berlari meninju pipi wanita itu

"SHEILA!!"teriak antek-antek mereka, dia Sheila. Wanita yang sudah lama menyukai Regan ahhh mencintai, dan antek-anteknya bernama angel dan Keenan

Dion menjambak rambut Sheila, mebjat sheila mendongak "jangan.lo.sebut.mamah.gue.jalang. KARNA LO YANG JALANGNYA YA JANCOK!!"setelah mengucapkan itu Regan pergi keluar dari kantin, disusul oleh Raka dan Aldi
.
.
.

"Dion duluan pak, dia melabrak saya"ucap Sheila berbohong

"KOK GUE?!, Lo duluan ya anjing!!" Ujar Dion sambil melipat dada

"Jaga ucapan mu Dion"ucap Regan dengan tegas

"Kalian berdua besok bawah orang tua kalian kemari"mendengar itu Dion mematung, apakah ayahnya akan datang?

"Kamu Sheila silahkan keluar"mendengar ucapan Regan, sheila pergi dari ruang BK

"Maksud pak Regan apa memanggil orang tua?, PAK REGAN LUPA KALO DION GA PUNYA MAMAH DAN AYAH DION  GA PERNAH PEDULI SAMA DION!!"bentak Dion dengan nafas yang memburu, dan jangan lupakan air mata yang hampir turun

"Tenanglah..., Kamu bisa memanggil orang tuaku"ucap Regan dengan lembut, dia mengelus Surai rambut Dion agar dia tenang

Tapi dion malah menepis tangan Regan, dia membisikkan sesuatu kepada Regan "pak Regan akan kecewa telah mempercayai wanita itu" Regan membeku, Dion pergi dari ruangan Regan
.
.
.

VOTE AND KOMEN

Regan Dion EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang