3. milik Regan

1K 43 0
                                    

Seperti biasa harinya sangat biasa sungguh terbiasa membuatnya biasa menjadi orang biasa jangankan biasa dia aja biasa sungguh biasa
.
.
.

Saat ini seorang laki-laki sedang berjalan di koridor sekolah dengan mata yang mencari seseorang, saat melihat gadis itu laki-laki yang tadinya mencari sekarang mengambang senyum manis dari bibirnya

"Halo Echa" sapa Dion dengan nada genitnya

"Halo juga kak"ucap Echa sambil tersenyum malu, siapa yang tidak malu jika di panggil sama cogan? Tapi cogan ini beda soalnya Rada sedeng

"Gue suka sama Lo Cha, Lo mau nggak jadi pacar gue?" DEMI APAPUN ECHA SEKARANG INGIN TERBANG,di tembak cwok mah udah biasa tapi siapa coba yang berani nolak cowok kayak Dion yang manis banget

"Aku ma_"

"EKHEM, di larang pacaran di sekolah""ucap pak Regan yang entah datang dari mana seperti jailangkung

"Apa sih pak?, Ini Dion lagi pdkt sama capar" sungut Dion, kenapa Regan mengganggu suasana seperti ini?

"Capar?, Emang ada cwek yang mau sama kamu?" Tanya Regan dengan nada menyindir

"Mau lah, ya kan Cha?" Echa hanya mengangguk, membuat Regan yang dari tadi menahan marah kini sudah tidak bisa di bendung lagi

"Echa kamu pergi dulu!, dan kamu Dion cepatt ikut saya!"belum juga protes di Dion udah di tarik duluan

Semua orang yang ada di lorong hanya menatap mereka bingung, kenapa lagi itu?

Regan membawa Dion ke ruangannya, setelah sampai disana dia mendorong Dion di sofa tempat dia tidur kemarin

"Apa kamu tau kesalahanmu?!"tanya Regan penuh penekanan

"A-apa sih pak, s-saya kan cuman suka sama Echa, apa bapak suka echa ya?"tanya Dion dengan wajah polos yang tak bersalah

Regan semakin geram, apakah dia harus melakukannya sekarang?, Ini sangat menyebalkan

"SAYA TIDAK MENYUKAI ECHA!!, SAYA MENYUKAI KAMU DION GELVANO DIRGANTARA!!"kini Regan berada di atas tubuh Dion dia mengungkung tubuh mungil Dion

"P-pak...s-saya.. saya masih straight" ucap Dion dengan takut, 'tenggelemin Dion ke sungai Amazon sekarang!!, Dion takut...'ucap Dion dalam hati

"Saya tidak peduli itu!!, Kamu milikku!!, HANYA MILIKKU!!"berakhir sudah, air mata yang Dion tahan dari tadi akhirnya meluncur bebas ke pipi

"Hiks... P-pak... S-saya tidak suka sama pak Regan..., S-saya saja b-baru mengenal bapak"Regan yang melihat Dion menangis jadi tidak tega, dia itu takut asmanya kambuh

Regan mengangkat tubuh Dion agar duduk di pangkuannya, dan mengelus punggung Dion, Dion menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Regan

"Sttt.... Tenanglah... Nanti asma kamu kambuh Dion.... Maafkan saya Dion..."ucapnya sambil menenangkan Dion

Tak butuh waktu lama dengkuran halus terdengar, membuat Regan menghela nafas lega, 'sial!!, Biar Echa saya urus nanti'ucapnya dalam hati

Regan mengambil handphonenya yang ada di meja samping sofa, lalu menekan nomor-nomor tersebut

"Cari tahu tentang Dion gelvano dirgantara" ujar Regan, setelah mengatakan itu dia mematikannya

Dion menggeliat mencari kenyamanan di ceruk leher Regan, membuta Regan gemas, sangat gemas!!!
.
.
.
.
.

"Eungh"

Regan menatap Dion yang tidur di sofanya, bukannya dia tidak mau memangku Dion sampai bangun, tapi dia memiliki pekerjaan lain

"Sudah bangun hm?"tanya Regan mengelus Surai hitam milik Dion

"J-jangan pukul ion.. hiks.... Ion takut... M-mamah.."Dion menangis, membuat Regan gelagapan, apa yang terjadi?

"Tenanglah... Maafkan aku Dion, saya ga akan pukul kamu"ucapnya dengan lembut

"J-jangan pukul Dion hiks.... J-jangan teriak teriak ke ion, ion takut hikss..." Regan menghela nafas, sepertinya ada yang membuat kesayangan Regan trauma

"Tenanglah... Saya tidak akan menyakitimu, saya masih waras untuk menyakiti mu"Regan memeluk Dion, membisikkan kata-kata manis untuk menenangkannya

Setelah beberapa menit akhirnya Dion tenang di pelukan Regan,

"Ada apa hm?"tanya Regan

" G ada"  shitt!! Regan tidak suka tatapan kosong Dion

"Jangan melamun, saya tidak suka kamu melamun, apa kamu ingin kembali kekelas atau kekantin?, Sebentar lagi istirahat"

Dion turun dari pangkuan Regan, pergi keluar tanpa mengatakan sepatah katapun, membuat Regan menghela nafas

Drrtt

Drrttt

Regan melihat handphonenya, terdapat informasi tentang Dion, Regan terkejut, ternyata hidup Dion tidak sesempurna dia

"Anak SMA Nusa bangsa, anak dari devano Erlang dirgantara dan Talita delina Mahesa, ibunya meninggal saat dia masih kelas 4, selalu mendapat juara akademik maupun non-akademik. Selalu dituntut untuk sempurna dengan Erlang, sekarang Erlang menikahi wanita club, dan lebih sering menyiksa dion di banding sebelumnya, membuatnya jarang pulang"Regan menggeram kesal dan bercampur sedih, dia itu sedih karena kehidupan Dion berbeda dengan dia, dia marah karena penyiksaan ayahnya terhadap kesayangannya membuatnya trauma
.
.
.
.

"WOY DION DISINI"Dion yang baru saja memasuki kantin menoleh kearah aldi dan Raka yang sedang memakan baksonya, belum

Dia berjalan kearah mereka, duduk di samping Aldi, dia langsung saja merebut bakso Aldi yang asapnya masih mengepul

"Beli sendiri saat!!" Ucap Aldi dengan emosi, dia tuh laperrrr

"Beli Sono, gue kasih uang lebih deh"ujar Dion yang sibuk dengan baksonya

"Beneran ?"tanya Aldi, Dion hanya mengangguk, setelah itu mengeluarkan uang satu lembar berwarna merah

"Beli aja sono"akhirnya Aldi membeli bakso lagi bersama Raka
.
.
.
.

JANGAN LUPA VOTE AND KOMEN!!

Regan Dion EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang