||24||>fakta?<

20 5 5
                                    

Aku tidak membenci sebuah takdir ataupun keadaan tapi aku membenci diriku yang tidak bisa menerima dengan ikhlas sebuah takdir dan keadaan.

~~~~~

"tapi apa?"potong Petir cepat dan penasaran.

"ke rumah ibu,mau yaa?"ucap Maria berhasil membuat nya lebih tak senang dari hal barusan yang ia tuduhkan.

"mau ngapain kesana?"tanya Petir datar, menatap Maria dengan sorot mata nya yang tajam.

"m-mau ambil barang sama...." ucap Maria menjeda kalimat nya membuat Petir penasaran.

"sama lo kangen ibu lo?iya?"tangkas Petir tepat, Maria mengangguk sebagai jawaban.

"gak boleh."tolak nya cepat mengingat apa yang dilakukan ibu Maria terhadap nya membuat nya tak ingin lagi Maria berurusan dengan orang tua itu.

"tapi-"

"tapi apa?nurut!!gue bilang ga boleh ya ga boleh!!"sentak Petir agak keras membuat Maria kaget,oh ayolah bentakan kecil seperti ini mampu membuat mata indahnya mengeluarkan butiran air mata yang mulai menetes.

Petir sadar akan kesalahannya ia duduk lagi disampingnya setelah ia tadi berdiri dan menyentak Maria.ia mengusap air mata itu.

"gue takutnya lo kenapa napa,gue ga bermaksud mau sakitin lo,maaf ya?"ucap Petir menghapus air matanya.

"aku gapapa,cuma matanya aku cengeng bgtt waktu dibentak"ucap Maria terkekeh pelan membuat hati Petir rasanya juga ikut merasakan sakit yang di alami Maria.

"yaudah abang temenin kamu kesana ya,tapi gue harus ikut masuk!"ucapnya, Maria mengiyakan dan mereka segera pergi.sebelum itu Petir mengirimkan pesan pada ayahnya.

***
"

NGAPAIN KAMU BALIK LAGI KESINI,UDAH NGGA ADA TEMPAT BUAT KAMU DISINI!!"ucap Mega marah melihat Maria yang datang kerumahnya.dirumah itu hanya ada Mega dan Merlan.

Deg

Maria yang niatnya datang baik baik malah disambut dengan bentakan keras ibunya, Maria menangis tentu saja segala hal yang menyangkut ibunya membuat nya merasa sakit.

"m-maria cuma kangen sama ibu hiks.."Maria berucap sangat lirih Petir merengkuh bahunya mengelusnya pelan.

"ibu gausah bentak bentak gitu!"tegas Petir tak suka dengan cara ibu Maria,kini ia bisa melihat sejauh apa luka Maria sedari kecil tinggal bersama ibunya.

"MASALAH BUAT KAMU!?DAN KAMU MARIA BUKANNYA ENAK JADI ANAK ORANG KAYA?KENAPA HARUS BALIK LAGI KESINI!!KAMU TAU NGGA DENGAN KAMU BALIK NUNJUKIN WAJAH KAMU ITU IBU SAKIT MARIA SAKIT INGET MASA MASA ITU!!hiks"Mega menutup wajahnya yang kini juga ikut meneteskan air matanya dan beralih duduk di kursi kayu yang ada dirumahnya. Petir yang hendak menyahut gagal karena Maria yang memotong nya.

"a-pa salah Maria bu? segitunya ibu benci sama Maria?hiks..."air mata terus membanjiri wajah mulus Maria Petir masih setia mengeluh bahunya berusaha menenangkannya yang kini tubuhnya juga ikut bergetar.

"salah kamu kenapa harus lahir dari perut saya!!dan kamu tanya saya benci atau tidak?haha saya SANGAT MEMBENCI MU DAN AYAH MU ITU!!"ucapnya membentak mengetahui ungkapan ibunya membuat Maria teriris untuk kesekian kalinya.Petir tak terima ia hendak berdiri namun Maria melarangnya. jadi ia hanya akan menyaksikan kejadian ini?.

"harusnya kamu tau Maria,saya tak pernah menginginkan kamu ada!andai suami saya tak memaksa aku untuk kembali memungut mu di panti asuhan waktu itu, kehidupan saya akan jauh lebih bahagia!!"ucapnya yang membuat hati kecil Maria semakin terkoyak.sakit rasanya sangat sakit

AKU MARIA ABRIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang