sudah sewajarnya yang menjadi hak manusia diperoleh oleh manusia
~~~~~
sudah seminggu berlalu, Maria menjalani hidupnya seperti sedia kala sebelum orang orang datang mengusik,ia hanya perlu satu teman, Ella disampingnya sudah cukup.walaupun kini sikap ibunya sangat dingin padanya tak banyak mengatur atau berbicara padanya tapi itu lebih baik daripada ia harus marah padanya.
Maria bergegas mengambil topi osis nya yang tertinggal di dalam kelas karena terlalu terburu-buru.ia berlari kecil lalu masuk ke dalam barisannya.
sudah hampir tigapuluh menit Maria harus menahan dirinya dibawah sinar matahari yang sangat terik, perutnya kosong karena ia tak sempat sarapan atau makan malam, ditambah lagi ia punya riwayat darah rendah membuat pandangan nya kabur dan kepalanya terasa berat, tangannya bergetar wajahnya dipenuhi keringat dingin,ia ingin memanggil PMR tapi untuk berucap saja susah rasanya hingga...
brughh
Maria tumbang di tengah amanat sang pembina upacara, beberapa orang langsung sigap menolongnya dan membawanya ke uks.
Akasa menatap wajah gadis itu intens, melihat wajah gadis itu dari dekat setelah satu minggu mereka menjadi asing.
"kenapa lo harus nyuruh gue buat jauhin lo? kehidupan gue udah sepi,gue sadar gue suka sama lo Maria.lo juga nyaman sama gue kan?kenapa lo milih buat ngehindar dari gue?"kata Akasa menatap gadis itu yang masih memejamkan matanya.
Maria membuka matanya perlahan,ia merasakan nyeri di kepalanya dan juga sakit di perutnya karena belum memakan apapun. ia mendudukkan dirinya tanpa sadar ada seseorang yang terus menatapnya.
"lo jangan kebanyakan gerak!kenapa lo ceroboh ga jaga kesehatan lo sendiri!"kata Akasa melihat Maria berusaha bangkit dan ia menantunya.
"langit?ngapain kamu disini?"tanya Maria.
"kenapa?ga boleh?"kata Akasa jutek karena kehadiran nya malah dipertanyakan
Maria hanya menggeleng untuk menjawab pertanyaan Akasa.
"lo makan dulu!udah gue beliin tadi!!"kata Akasa lembut.
"aku udah bilang sama kamu,langit!"kata kata Maria membuat pria itu jengkel. ia mengurung Maria dengan menempatkan kedua tangannya di sisi Maria,yang membuat Akasa berada di atas Maria.
"gue selalu dapetin apa yang gue mau,termasuk lo!gue udah bilang kalo lo milik gue,itu artinya sampai kapanpun Lo gabisa usir gue, kecuali gue yang mau lo pergi!!inget itu!!"kata Akasa tepat di hadapan Maria membuat Maria meneguk saliva nya, melihat aura menyeramkan dan menusuk dari sorot mata Akasa.
***
Maria melangkahkan kakinya bersama Ella ke kantin,gadis itu langsung menemui Maria setelah jam pelajaran selesai dan membawanya ke kantin,dan di iringi Akasa di belakang nya yang mengekor pada Maria.
"Maria,kamu enak tau dijagain sama cowo nya!aku aja yang suka selama dua tahun belum dapet balasan apa apa"gerutu Ella yang tengah memesan makanan, Akasa sudah bergabung dengan geng nya itu.
"stt.. stt"kata Ella berbisik dan meng kode agar Maria mendekat ke arahnya. tapi Maria hanya menaikkan sebelah alisnya binggung. dengan geram Ella langsung menariknya saja dan membisikkan sesuatu.
"kamu tau nggak, temennya cowo kamu si Petir itu selalu buntuti aku,aku jadi takut, apalagi kalo dia natap aku"katanya, Maria langsung melebarkan bola matanya.
"aku serius Maria Mahendra"kata Ella menyebutnya dengan nama belakang Akasa yang membuat Maria mendelik kesal. namun Ella hanya terkekeh.
mereka berdua memilih tempat yang berjauhan dengan Akasa,yang membuat Akasa meliriknya dan ia pindah lalu duduk di samping Maria.
"kenapa jauhin gue?"kata Akasa menatap Maria tapi gadis itu bisa mengendalikan ekspresi nya dengan menatap makannya dan makan dengan tenang.
kesal ta mendapatkan balasan ia menarik pinggang Maria yang membuatnya mendekat.
"langit!!lepasin!!"kata Maria kesal karena ia hampir tersedak bakso yang ia makan.Akasa terkekeh sinis tapi ia menyukai nya.
"suapin"kata Akasa dengan senyum yang menghiasi bibirnya.
Maria enggan tapi ia tetap menyuapi pria yang masih mendekapnya itu, hingga makanan nya habis.aktivitas mereka tak luput dari pandangan gadis gadis yang menatapnya sinis.
Maria tak pernah mengubah penampilannya lagi,ia lebih memilih menjadi gadis cupu berkulit coklat pekat dibandingkan ia harus menjadi cantik dan semua gosip tentang nya kalau ia menggunakan make up ia setujui saja.
"masih laper?"kata Akasa melihat ekspresi Maria tanpa senyum membuat nya terganggu.
"engga" jawab Maria cepat,Ella yang sedari tadi makan sambil menikmati pemandangan sahabat nya yang bucin terus terkekeh di sela sela menguyah baksonya.
ia dikejutkan dengan kehadiran petir disampingnya.
"kenapa ketawa? lo mau?"kata Petir datar tapi memandang Ella intens.
Maria dan Akasa juga melirik mereka berdua, sepertinya yang dikatakan Ella memang benar.
"engga!"kini giliran Maria terkekeh melihat ekspresi sahabat nya itu. Ella menyadari nya ia kesal
"kenapa Maria ketawa,huh?"tanya Ella mendengus,dan membuat ia mendapat tatapan aneh dari Akasa dan memilih untuk diam.
"langit!lo jangan natap dia gitu!!"kata Petir, membuat Maria menatap wajah Akasa yang memperlihatkan mata tajamnya pada Ella. Karena kesal Maria menyikut perut Akasa membuat sang empu merasakan sakit.
"gausah lirik lirik temen Maria gitu!!" Akasa malah dibuat terkekeh berpikir kalau gadis itu cemburu.
"lo cemburu?" wajah Maria memerah karena kesal,ia kesal karena sahabat nya dibuat takut tapi Akasa malah mengira kalau ia cemburu, keterlaluan.
"engga! Ella ke kelas yuk" Maria berdiri dan mengulurkan tangannya pada Ella,dan Ella menerimanya lalu beriringan pergi sebelum menjauh Akasa berbicara.
"pulang bareng gue!!"katanya Maria berbalik dan menjulurkan lidahnya 'wlee
Petir dan Akasa sama sama terkekeh melihat kedua gadis itu pergi beriringan, melihat Petir dan Akasa terkekeh bersama Novan dan Abril menopang dagu untuk memandangnya.
"ngapain lo liat liat?"kata Akasa sadar bahwa dirinya ditatap dengan intens.
"kapan lagi liat duo freezer ini senyum kan, Abril"kata Novan dan Abril mengangguk ia menopang dagu nya dengan kedua tangannya.
"indah"ia tersenyum menggeleng geleng kan kepalanya.
ctakk
pukulan yang dilayangkan bersama dari kedua pria untuk kedua pria yang menjengkelkan.
"ah gila lo!sakit ege!"kata Novan mengusap kepalanya begitupun Abril
"ih jahat deh"kata Abril mengunakan nada bicara cewe membuat Akasa dan petir merasa jijik dan pergi meninggalkan mereka.
.
.
.
jangan lupa tinggalkan vote dan komennya ya, mohon apresiasi nya..
makasih udah mau baca..Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKU MARIA ABRIAN
Fiksi Remaja⚠️ plagiat dilarang mendekat⚠️ ⚠️ mengandung unsur kekerasan,tidak untuk dicontoh ⚠️ . . . "Jika kamu menyukai Langit maka kamu harus menyukai segala cuacanya"__Maria Abrian "menjadi milikmu adalah kebahagiaan terbesar bagiku"__Akasa Mahendra "luka...