Rencana tidak menjamin sebuah kebahagiaan, pertemuan tidak menjamin keberlangsungan bersama.
~~~~~
Maria dan Petir kini sedang melakukan perjalanan pulang kerumahnya, Akasa pria itu lagi lagi menelantarkan adiknya ini di depan kelas dengan alasan ada urusan mendadak.
"Abangg...Maria mau ice cream" ucap Maria berteriak ketika melihat stand es krim,ia sudah mengenal adiknya ini ia tau kalau es krim bisa membuat mood adiknya berubah.
"bisa ngga sih gausah mukul mukul segala!sakit pala gue!!"kesal Petir yang telah memarkirkan motornya di depan stand es krim itu.
Maria hanya mendengus sebal melihat Petir.
"seperti biasa ya bang"ucap Maria dengan santainya menyuruh Petir,Petir pun hanya menurut kalau tidak pasti Maria akan berceloteh indah bak burung gagak.
petir berdecak sebal ia memasuki stand es krim dan membiarkan adiknya duduk di bangku luar stand.
Maria menatap jalanan yang menurut nya cukup sepi di cuaca sore hari ini, matanya membelalak kaget melihat seorang pria tengah membuka kan pintu mobil untuk tuan putrinya.
Langit sama Cherry?.batin Maria
pria itu sudah sangat sering membohongi nya padahal Maria sudah beberapa kali memergoki keduanya.
ia tau Akasa masih menyanyangi gadis bernama Cherry itu. hatinya merasa sakit ketika melihat Akasa dengan senyum lebar menghiasi bibirnya merangkul gadis cantik yang ikut tersenyum.
"nih dek es krim vanilla coklat lo!"ucap petir menyodorkan es krim pesanan adiknya.
Maria mengambil nya memakannya dengan rakus karena perasaan sebal,kesal,jengkel,sakit, intinya campur aduk.
"kenapa makanya gitu,gigi lo nggak ngilu apa?gue yang lihat nya aja ngilu"ucap Petir, bergidik ketika melihat Maria yang mengigit es krim bukannya menjilatnya.
"udah selesai ayok pulang!!"ajak Maria pada Petir, Petir yang tak tahu apa apa pun hanya mengikuti perintah adiknya.
Maria melempar tas nya asal,ia sungguh sangat kesal,ia merebahkan dirinya sebentar menatap langit langit kamarnya.
"Langit,aku gak salah kalau mencintai seseorang kan?aku gak milih orang yang salah untuk aku cintai kan?"
Setelah bergulat dengan pikirannya ia memutuskan untuk mandi.
***
Maria menghentakkan kakinya kesal sambil berjalan menuju kelasnya, pemandangan di pagi hari sungguh membuat hatinya tercabik-cabik.
Maria mengikuti pelajaran dengan hati berkecamuk,ia harus percaya atau tidak ya tapi itu sebuah kenyataan.
Akasa tengah mengantarkan gadis itu membeli bubur ayam.
kring..kring
Bel istirahat, Maria melangkahkan kakinya menuju perpustakaan ia harus segera bersiap untuk ujian yang akan ia hadapi Minggu depan.
lebih baik menyiapkan diri dari pada harus menyibukkan diri untuk pria bernama Akasa itu.
Maria menghabiskan waktu sebelum suara seorang gadis mengusik telinganya,
"ahhhaha bubby kamu ganteng banget"
"emang,baru nyadar?"
KAMU SEDANG MEMBACA
AKU MARIA ABRIAN
Ficção Adolescente⚠️ plagiat dilarang mendekat⚠️ ⚠️ mengandung unsur kekerasan,tidak untuk dicontoh ⚠️ . . . "Jika kamu menyukai Langit maka kamu harus menyukai segala cuacanya"__Maria Abrian "menjadi milikmu adalah kebahagiaan terbesar bagiku"__Akasa Mahendra "luka...