Pilihan terbaik adalah diam
~~~~~
Maria menatap pintu rumahnya lama, Akasa masih memandangi nya dari motornya,ia juga tidak ingin sesuatu terjadi lagi pada Maria. Maria menatapnya lalu tersenyum mengisyaratkan kalau dia tidak apa apa,Akasa pergi meninggalkan Maria walau ia diselimuti rasa khawatir.
Maria menghela nafasnya lalu membuka pintu--sepi. itu yang terlihat ketika ia membuka pintu dan menjelajah rumahnya, Maria memutuskan untuk membereskan seluruh rumah dan menunggu ibunya kembali.
~~~
Mega melangkahkan kaki nya masuk ia dan Agus pergi untuk melapor kehilangan atau kasus penculikan tapi ia malah menemukan Maria yang tertidur di atas kursi kayu panjang itu.
betapa kesalnya Mega melihat hal itu,ia langsung melayang kan satu pukulan pada meja kayu yang membuat Maria tersentak kaget dan segera bangun ketika melihat ibu dan ayahnya sudah kembali.
"ibu udah pulang"tanya Maria mengucek matanya,mengerjap erjap beberapakali dan memandang ibunya yang penuh amarah.
"DENGAN SANTAINYA KAMU TIDURAN DISINI?"teriak Mega teramat kesal, semenjak pindah Maria selalu saja berhasil membuat darahnya mendidih dengan sempurna.
plakk
satu tamparan dari Mega melayang mulus di pipi Maria yang baru bangun dari tidur lelahnya. Maria memegangi pipi kirinya yang memanas menatap ibunya, Maria bahkan sudah menitikkan air mata--ah gadis ini sangat cengeng jika menyangkut hal hal yang membuatnya sakit.
"i-ibu kenapa nampar Maria"kata Maria,Agus-ayahnya hanya memandang dan tak berbuat apapun, mungkin karena ia tau kalau percuma saja membela, dirinya yang akan salah.
"KEMANA AJA KAMU HA!!?IBU SAMA AYAH UDAH CAPE CAPE PERGI KE KANTOR POLISI BUAT LAPOR,KAMU MALAH ENAK ENAKAN TIDUR DISINI!!HABIS KEMANA?HABIS NGEJUAL DIRI SAMA COWO KEMARIN?IYA?" kata Mega menonyor nonyor jidat maria dengan telunjuknya. Maria hanya menerima perlakuan ibunya dengan menangis.
"i-ibu Maria engga jual diri, Maria cuma--"
"CUMA APA?KAMU BAHKAN BERANI PERGI SAMA DIA, DIBANDING NURUT SAMA IBU!!JAWAB IBU, MARIA!!JAWAB!!"Mega benar benar tersulut emosi melihat Maria hanya diam membisu dan memilih menangis, Mega mencengkram dagu Maria kuat hingga gadis itu merasakan sakit di rahang nya.
"KENAPA DIEM!?JAWAB MARIA!!"kata Mega namun Maria malah menangis saja membuat mega geram dan...
plakk
plakk
Mega menampar Maria sebanyak dua kali,gadis itu terhuyung jatuh tapi tetap bangkit dan membuat nya menerima dorongan dari sang ibu membuatnya jatuh lagi.
"ARGHHH!!!"teriak Mega memegangi kepala dengan kedua tangannya,ia juga menangis.
"okee,kalau kamu mau kebebasan ibu nggak akan larang kamu Maria!!"kata Mega santai dan lebih memilih pergi dari hadapan Maria untuk ke kamarnya.
Maria masih terisak,dadanya terasa sangat sesak, kepalanya juga pusing karena ia terlalu banyak menangis sejak sore tadi. ia memilih untuk berdiam diri di kamarnya dan menuliskan sesuatu pada diary miliknya.
"kenapa?kenapa harus Maria yang jadi korban kekesalan ibu pada ayah?kenapa harus Maria yang mengalaminya, mengapa Maria yang harus menanggung kesalahan ayah,bu?kenapa?"
Maria menutup kasar buku diary nya,ia sangat lelah ia ingin mengakhiri hidupnya jika bisa, namun ia tak memiliki keberanian untuk menyakiti dirinya sendiri, setidaknya dia harus menyanyangi dirinya sendiri di era keluarga yang entah menyanyangi nya atau tidak.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKU MARIA ABRIAN
Teen Fiction⚠️ plagiat dilarang mendekat⚠️ ⚠️ mengandung unsur kekerasan,tidak untuk dicontoh ⚠️ . . . "Jika kamu menyukai Langit maka kamu harus menyukai segala cuacanya"__Maria Abrian "menjadi milikmu adalah kebahagiaan terbesar bagiku"__Akasa Mahendra "luka...