||36||>Egois<

9 2 0
                                    

Pada dasarnya manusia bisa mencintai banyak orang dalam hidupnya tapi hanya akan ada satu orang yang akan menetap dan yang lain hanya singgah.

~~~~~

"sayang kamu kenapa sih?"ucap Akasa terus menerus berusaha mengejar Maria yang berjalan jauh lebih cepat dan ia berusaha mengimbangi nya, sedari berangkat sekolah Maria terus mendiamkannya.

"apaansih kamu berisik aku mau belajar!!"sentak Maria kesal,walau hati kecilnya tak tega membentak Akasa.

"kamu kenapa ngehindar dari aku?"ucap Akasa berhasil menghentikan langkah Maria dan memegang kedua bahu Maria.

"aku mau belajar,kamu ngapain sih ganggu aku terus?"ucap Maria tanpa menatap mata Akasa ia tidak bisa jika harus bertatapan dengan pria itu.

"Maria!!"panggil seseorang dari seberang sana tepatnya dari arah parkiran. Pria itu melambaikan tangan untuk menyapa.

"Om Athan!!!"teriak Maria membalasnya dengan senyuman. Akasa menatap pria bernama Jonathan itu menunjukkan tatapan tajamnya.

"lepasin!!aku mau pergi!!"ucap Maria menepis tangan Akasa dari bahunya,tapi kini Akasa menggenggam pergelangan tangan Maria erat.

"kamu ngapain?ada hubungan sama dia? kenapa ngehindar?"ucap Akasa tegas jangan lupakan tatapan tajam yang ia berikan pada Maria.

Jujur Maria selalu takut dengan tatapan Akasa yang seperti ini, memancarkan tampang menyeramkan juga mengintimidasi setiap lawan yang bertatapan dengannya.

ia mengalihkan pandangannya berusaha untuk tidak menatap mata Akasa.

"a-aku gak ada apa apa, l-lepasin!!aku m-mau pulang"Ucapnya sambil berusaha menyingkirkan tangan Akasa yang menggenggamnya kuat dan erat.

"ikut gue!!"ucap Akasa datar ia menarik tangan Maria kasar,dia ber pas-pasan dengan Jonathan yang masih menunggu Maria di samping mobilnya.

Maria menatap Jonathan sekilas dan alhasil membuat Jonathan menghentikan langkah Akasa dengan menghadangnya.

"Maria mau di bawa kemana?"ucapnya tegas.

"gada hubungannya sama lo!!" Ucap Akasa dingin.

"Maria ayok saya antar pulang"ucap Jonathan ingin meraih tangan Maria namun ditepis kasar oleh Akasa.

"lo gausah sokap!!"ucapnya lalu menarik Maria kasar,bahkan Maria bersusah payah untuk mengikuti langkah besar Akasa.

"cepet masuk!!"titahnya membukakan pintu mobil sport nya.

"n-nggak!!aku mau pulang!!"tolak Maria mentah mentah dan melangkah mundur ke belakang.

Akasa yang mendengar itu langsung menariknya dan membuat Maria masuk lalu menutup pintu mobil dengan keras hingga Maria tersentak kaget.

"l-langit..a-aku mau pulang,kamu mau bawa aku kemana?"tanya Maria lirih namun Akasa masih acuh hingga ia memarkir kan mobil sport nya di depan sebuah gedung yang menjulang tinggi,ia keluar lalu membuka kan pintu untuk Maria.

"ini dimana?"

"Apartemen, cepet keluar!!"ucapnya tapi Maria masih menatapnya dengan ribuan pertanyaan di otaknya.

tak sabar dan tak suka menunggu Akasa menarik tangan Maria agar keluar dan mengendongnya Maria hanya bungkam.

Akasa berhenti disebuah bilik Apartemen,lalu ia menurunkan Maria.

"ayo masuk.."ucapnya jauh lebih lembut dibanding tadi saat membawanya kesini, Maria dengan ragu melangkahkan kakinya masuk.

Ruangan yang terlihat mewah dan elegan.

"sini..duduk samping aku!!"titahnya menepuk-nepuk sofa disampingnya agar Maria duduk,Maria mengangguk lalu duduk.

Baru saja mendaratkan bokongnya ia di dekap oleh Akasa,kenapa sifat pria ini berubah seketika.

"sttt..aku kangen"lirihnya saat melihat reaksi Maria dan beristirahat melepaskan diri darinya.

"kenapa kesini?aku mau pulang"ucap Maria to the point.

"kamu marah ya sama aku?kenapa ngehindar gitu?aku gasuka kamu ngehindar dari aku sayang,jangan gitu lagi yaa.."rengek Akasa menduselkan wajahnya di cengkuk leher Maria.

"aku gak cuekin kamu langit,tapi otak sama hati aku lagi nggak sinkron"jelas Maria mengusap rambut Akasa.

Akasa menatap wajah Maria lekat,gadis itu juga menatapnya.

"kenapa?aku bisa jelasin Maria"ucap Akasa berusaha membujuk Maria dengan cara ini.

"gaperlu langit!,aku juga gak bakal percaya karena kamu udah sering ngomong gitu tapi pada akhirnya kamu bohong lagi..aku tau semuanya langit"ucap Maria lirih, mata indahnya kini meneteskan sebutir air kecil.

Akasa memeluknya mendekap Maria erat seolah tak ingin melepasnya.

"maaf.."lirih Akasa membuat Maria menumpahkan air matanya begitu saja,ia gadis yang sangat cengeng.

"k-kamu gak perlu minta maaf,aku gak sengaja masuk kehidupan kamu yang masih mencintai orang lama"ucap Maria sesenggukan tapi berusahalah bicara dengan lancar.

"maaf..maaf..maaf"ucap Akasa sambil mengecup setiap detail wajah Maria, seperti hidung,mata,pipi,dll.

hening.hanya terdengar isak tangis Maria yang mulai mereda dan tidak menimbang suara lagi,gadis itu tertidur.

"maaf Maria aku gak paham sama perasaan aku,aku egois aku mencintaimu juga mencintai Cherry"lirih Akasa ia mendekap Maria erat,ia juga ikut tertidur bersamanya.

.

.

.

makasih yang udah mau baca,bantu vote dan komen ya..
follow akun author dong..
oh ya jan lupa tandain kalo ada typo
pengin pake cast tapi binggung

AKU MARIA ABRIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang