||26||>segalanya untukmu<

17 3 0
                                    

kini kamu akan menjadi rumah ku

~~~~~

tok tok tok

"aku boleh masuk ngga?" ucap Akasa mengetuk pintu kamar Maria. beberapa menit setelah nya Maria membuka pintunya.

"ada apa?" tanya Maria memandang Akasa ,Akasa tersenyum dan langsung menarik Maria ke dalam dekapannya.

"ada apa?"tanya Maria sekali lagi dan membiarkan Akasa memeluknya. kini ia sudah terbiasa dengan pria bernama Akasa, padahal dulu untuk sekedar bersentuhan Maria enggan. entahlah tapi pria ini merubahnya dan ia nyaman bersama nya.

"emang gaboleh nemuin pacar sendiri?kangen tau" ucap Akasa, mendengar itu membuat telinganya geli apalagi ketika Akasa membenamkan wajahnya di cengkuk leher Maria. reflek Maria mengusap rambut ikal Akasa, membuka Akasa mengulum senyum.

"langit kenapa?ada masalah ya?"tanya Maria masih mengusap rambut Akasa sama seperti saat Akasa mengusap rambutnya ketika ia bersedih.

"engga ada... masalah gue cuma orang tua gue" ucapan selanjutnya hanya ia kemukakan dalam hatinya.

"terus kenapa?tumben jadi manja gini" ucap Maria, apa?manja? memangnya Akasa sedang manja?ah tidak ia sedang manja,ia hanya ingin menguatkan dirinya setelah tau bahwa orang tuanya kembali.

"aku kangen sayang"ucap petir membuat Maria terkekeh sekaligus salting, Petir mengangkat kepalanya menatap netra mata Maria.

"mulai detik ini panggil harus sayang" titahnya pada Maria,Akasa merasa jika hanya ia yang memanggil dengan sebutan sayang membuat nya malu karena salting sendiri.

"kenapa?"

"ga ada penolakan,ga boleh bantah,ga mau tau" jelas Akasa membuat Maria mendelik kaget, penuturan macam apa ini? pikirnya.

"jadi..."

"ya Kamu harus panggil aku sayang" ucapan lagi dengan nada sedikit memaksa atau memang sudah memaksa.

"sayang kenapa?" ucap Maria setelah terdiam beberapa detik dan menimang nimang ucapan Akasa,tapi ia juga menyadari kalau ia menyukai Akasa, pria yang selalu membuat nya tenang.

sial. Maria berhasil membuat Akasa salting hingga terus nyengir melihat mata Maria yang penuh ketulusan saat mengucapkan nya membuat jantung nya tak karuan,ia sudah menyadari perasaannya sejak peristiwa baju kala itu.

"ga kenapa napa"jawabnya berusaha mengakhiri tatapan Maria yang sangat dalam mengenai hatinya.

"kamu kok ga pulang,ini udah sore lohh" ucap Maria, Akasa sedikit tak suka Maria membahas tentang pulang karena ia mengingat lagi kalau ia harus pulang menemui kedua orang tuanya itu.

orang tua Akasa jarang berada di rumah atau lebih tepatnya jarang sekali, mereka berdua sibuk mengurus bisnis nya di spanyol, padahal bisnis itu sudah cukup berkembang,Akasa menolak untuk bersekolah di sana ketika ia memasuki jenjang SMA dan memilih tinggal di tanah air bersama teman temannya.

jarak yang diciptakan oleh ayah dan bundanya membuat ia jadi anak yang egois karena menginginkan mereka pulang dan terus berada di sisinya, hingga membuat jarak di antara mereka karena keras kepala Akasa, namun dalam lubuk hatinya ia menyanyangi mereka walaupun ayahnya suka sekali menuntut ia walaupun berada jauh dengannya.

"gak nanti aja masih kangen soalnya" ucap Akasa yang membuat Maria berkali-kali jatuh dalam buaian kasih sayang yang ditunjukkan pria itu padanya.

melihat Maria yang terdiam karena salting sambil menggaruk hidung mungil nya, Akasa meraih tangan Maria lalu membawanya duduk di tepi kasur Akasa mendudukkan nya sedangkan Akasa merebahkan kepalanya di atas paha Maria,walau sedikit tegang Maria tetap menerima nya,juga dengan lembut mengusap rambut Akasa.

"mau tau sesuatu nggak?" tanya Akasa sambil menatap langit langit kamar Maria.

"apa?" ucap Maria masih setia mengelus puncak kepala pria itu.

"gue sebenarnya gatau sejak kapan lo masuk ke hati gue,tapi intinya gue ga rela lo kenapa napa,gue juga cemburu kalo lo deket deket cowo, intinya hal yang berkaitan dengan lo buat gue lebih sensitif, intinya gue suka banget sama lo gue tertarik sama lo,dan gue pengin jadi rumah lo,jadi pasangan yang sekaligus bisa jadi temen, sahabat,rumah, apapun yang lo mau gue siap jadi apa aja"jelas Akasa panjang Maria mendengar kan nya seksama sebentar ia juga tak tau sejak kapan pria itu berada dalam hatinya.

"serius?" tanya Maria memastikan ucapan Akasa barusan takutnya ia salah bicara.

"serius,jadi mulai sekarang kamu kalo ada apa apa bilang ke aku ya,apapun itu,sorry belum terbiasa pake aku-kamu soalnya,jadi kadang lo-gue" katanya terkekeh kecil memancing senyum Maria yang kini terbit di bibirnya.

"gapapa kok,aku usahain kalo aku ada apa apa bilang ke kamu,tapi langit juga ya?kalo ada apa apa bilang sama Maria" ucap Maria tersenyum, Akasa dapat melihat senyuman indah Maria dari bawah.

Akasa menikmati keheningan itu dengan memejamkan matanya membiarkan Maria memandang nya sambil mengusap rambutnya.

Baru beberapa menit mereka menghabiskan waktu tenang berdua suara dering dari ponsel membuat Akasa membuka matanya dan merogoh sakunya lalu melihat siapa yang menelepon.ia adalah ayahnya.

"ada apa" ucap Akasa setelah menerima panggilan dan keluar menuju balkon kamar Maria.

"...."

"baru sekarang?dari dulu kemana aja?dari saya kecil diurus bibi,kalian kemana?baru sekarang mencari saya" balas Akasa amat kesal, Maria hanya menatap nya dari dalam kamar ia tau pria itu sedang merasa kesal sekarang namun ia membiarkan nya.

"...."

"baik saya akan segera pulang!!"ucapnya lalu mengakhiri panggilan itu.dan masuk lagi ke dalam kamar Maria, Maria berdiri dan mendekati Akasa yang raut wajahnya kesal dan seperti lelah sekaligus.

"ada apa?" tanya Maria ditanya seperti itu membuat Akasa langsung memeluk Maria membenamkan wajahnya di leher Maria, Maria tau ia pasti juga memiliki masalah sendiri ia memahami nya dan menepuk punggung pria itu, merasa mendapat dorongan kekuatan Akasa melepaskan pelukan itu.

"aku pulang dulu ya"katanya, Maria mengangguk.

"okey,hati hati ya" ucap Maria. Akasa mengangguk dan mencium kening gadis itu agak lama.

Akasa melangkah pergi meninggalkan Maria dan segera bergegas pulang.

.

.

.

jangan lupa tinggalkan vote dan komennya ya, mohon apresiasi nya..
makasih udah mau baca..




Tbc.


AKU MARIA ABRIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang