HAPPY READING GES...
Maria terusik mendengar suara ketukan yang entah dari mana,ia menyesuaikan mantan dengan penglihatan di sekitarnya,ia mencari sumber suara ketukan itu yang ternyata berasal dari jendela.
dari sana Maria bisa melihat sosok pria berpenampilan tegah dah gagah lewat bayangan yang tertutup tirai jendela, Maria takut kalau itu maling namun,ia mengamati sosok itu mendekati nya perlahan,membawa buku tebal di tangannya untuk menjadi senjata.
dengan hati hati ia membiarkan pintu dan...
ia ditarik dalam dekapan pria itu sebelum ia melayangkan pukulan. nafas pria itu yang tak beraturan kelelahan yang bisa Maria rasakan.ia mengenali bau pria ini dia adalah Akasa.
"langit?kamu kenapa?kok dateng malem malem gini terus juga ngapain pake lewat jendela" tanya Maria beruntun,hawa sejuk malam itu membuat Akasa berhenti memeluk gadisnya walaupun ia masih merasa kurang dengan kehangatan tubuh gadis nya itu.
"ayo masuk,di luar dingin"ucap Akasa dengan nada berat, menggenggam tangan Maria untuk masuk. tanpa membantah ia tetap masuk ke dalam kamarnya karena memang benar diluar terasa dingin. ia jadi berpikir berapa lama Akasa diluar?dia manjat atau naik apa?ah kok jadi ribet gitu mikirinya,skip.
"kamu kenapa langit?"ucap Maria lembut, setelah keduanya duduk di tepi kasur king size Maria.
"aku boleh peluk kamu?" Maria mengernyit kan dahinya mendengar penuturan Akasa yang biasanya akan langsung memeluknya tanpa meminta izin darinya,
Maria terdiam beberapa detik lalu merentangkan kedua tangannya dan tersenyum, melihat itu Akasa langsung memeluk erat gadis itu dan membenamkan wajahnya di leher Maria. tangan Maria mengusap lembut rambut pria di depannya.
"langit kenapa?pasti cape banget ya? gapapa jangan sedih ada aku,aku temenin langit sampai langit ga cape lagi"ucapnya Akasa hanya mendengarkan nya matanya terpejam membiarkan nafasnya teratur juga mencium aroma jeruk dari tubuh Maria.
Maria terdiam tatkala ia tak mendengar balasan dari Akasa yang kini nafasnya teratur menerpa lehernya.ia membiarkan nya beberapa menit hingga tak sadar kalo mereka sudah menghabiskan satu jam.
"langit aku cape.."ucapnya lirih,ia memang sangat lelah, bahkan kaki dan tangannya mengalami kesemutan bergantian sedari tadi. sepertinya Akasa tertidur.
"langit,bangun dong jangan tidur begini,aku cape.."ucapnya sedikit mengerakkan tubuhnya yang sudah tidak tahan menahan pegal. tindakan nya itu berhasil, Akasa membuka matanya karena merasa terusik dengan pergerakan gadisnya itu.
Akasa menyadari ia tertidur karena terlalu nyaman,bahkan sudah satu jam berlalu ia disana.ia berangsur bangkit dan menatap Maria, akhirnya Maria bisa meregangkan badannya.
"maaf"
"gapapa kok,aku tau kamu pasti cape banget,kamu juga udah sering nemenin aku waktu sedih jadi kalau kamu mau jadi rumah aku,kamu juga harus jadiin aku rumah kamu juga,kan katanya aku pacar kamu" ucap Maria masih meregangkan otot-ototnya yang terasa pegal,ia terkekeh saat menyebut dirinya sebagai pacar Akasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKU MARIA ABRIAN
Teen Fiction⚠️ plagiat dilarang mendekat⚠️ ⚠️ mengandung unsur kekerasan,tidak untuk dicontoh ⚠️ . . . "Jika kamu menyukai Langit maka kamu harus menyukai segala cuacanya"__Maria Abrian "menjadi milikmu adalah kebahagiaan terbesar bagiku"__Akasa Mahendra "luka...