Sebenarnya,Luka tak akan pernah hilang walau sudah tergantikan dengan kebahagiaan.
~~~
"gak..gak boleh!!" ucap Petir ia ingin menghukum adiknya itu yang berani mangatai nya, walau ini semua salah si tenggil, Novan.
"mau lo gabolehin,tetep gue ajak Maria jalan jalan" Akasa membalas ucapan Petir,ia tak suka kalau Maria harus merengek manja pada Petir ia tak suka.
"terserah lo"jawab Petir malas kini ia memegang tangan Ella lalu mereka berdua pergi lebih dulu.
"ayo!"ucap Akasa Maria mengangguk,Akasa memasangkan helm untuknya.juga menaikkan nya ke atas motornya.
"pegangan sayang"ucap Akasa setelah selesai memasang helm di kepalanya.
"siap sayang!!"kata Maria antusias dan segera memeluk pinggang Akasa, Akasa terkekeh melihat tingkah lucu Maria,
meski ia tumbuh dengan sebuah luka,ia tetap ceria.
Akasa membawanya ke mall,ia sudah berkeliling tapi keduanya entah ingin kemana, hingga Maria melihat stand es krim dan merengek pada Akasa.
"nggak nggak,nanti masuk angin lagi"bukan tanpa sebab Akasa mengatakan nya, karena waktu itu ia juga membelikan es krim terlalu banyak dan akhirnya gadis itu masuk angin dan demam.
"plisss..."ucap Maria menggunakan jurus puppy eyes nya. Akasa terkekeh dan reflek mengacak rambut gadis itu,
"cium dulu"kata Akasa melihat Maria merajuk dan membelakangi nya.
Maria berbalik sambil menunjukkan senyum indahnya.
"sini nunduk"ucap Maria menyuruh agar Akasa menunduk menyerang wajahnya dan pria itu menurut.
"muah"
"muah"
"muah"
"muah"
Akasa terkekeh kala wajahnya dicium berkali-kali oleh Maria, kemudian Maria tersenyum penuh arti.
"cium nya banyak es krim nya banyak"ucapnya, Akasa masih menyetarakan wajahnya.
"satu aja" ucapnya kini kembali pada posisinya.
"yahh..." Maria bersuara kecewa
"gak satu gak es krim" tegas Akasa
"okeh deal.ayo cepetann" tanpa pikir panjang Maria langsung menarik lengan Akasa.
ya.. Maria memang beli satu es krim tapi dengan ukuran big, Akasa hanya menghela nafas melihat gadis itu yang sedang melahap es krim itu,
Lucu. pikirnya
Akasa mengelap hidung Maria yang terkena es krim.
"ga nyangka ya langit"ucap Maria setelah selesai menghabiskan es krim coklat vanila itu.
"ga nyangka kenapa?"tanya Akasa
"yah bentar lagi kita kan mau lulus, tinggal hitungan hari"ucap Maria membuat Akasa terkekeh lagi.
"bukan hitungan hari,sayang.tapi,masih beberapa minggu lagi sebelum ujian"
"oh iya ya, tinggal dua minggu lagi" Akasa tersenyum lalu mengusap puncak kepala gadis itu pelan.
"nanti belajar bareng ya" ucap Maria
"iya"
***
Kini Maria dan teman temannya termasuk Akasa pacarnya sedang duduk di kantin berbicara ria membahas hal hal random
"hai bubby!" ucap seorang gadis di samping Akasa, kini pandangan mereka tertuju pada gadis mengenakan dress kuning itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKU MARIA ABRIAN
Teen Fiction⚠️ plagiat dilarang mendekat⚠️ ⚠️ mengandung unsur kekerasan,tidak untuk dicontoh ⚠️ . . . "Jika kamu menyukai Langit maka kamu harus menyukai segala cuacanya"__Maria Abrian "menjadi milikmu adalah kebahagiaan terbesar bagiku"__Akasa Mahendra "luka...