Xaiver menuruni tangga dan berjalan ke arah ruang keluarga lalu duduk di samping kanan Kalila.
Pemuda berusia 20 tahun itu mengernyit heran melihat kehadiran Qila yang duduk di samping Xaver dengan kepala yang menunduk dalam.
"Qil? Kok tumben kesini gak bilang sama aku. Kamu kesini sama siapa?" tanya Xaiver.
"Sama gue." jawab Xaver.
"Katanya ada yang mau diomongin, mau ngomong apa sih?" tanya Kalila penasaran.
Gadis itu terlihat sangat penasaran berbeda dengan kembaran nya yang anteng duduk di samping Ilea sambil memangku Izer yang fokus menonton baby shark di ponsel Kama.
"Tunggu Bia dan Papa dulu, baru gue jelasin." jawab Xaver.
Tak lama kemudian Zareon datang dan duduk si sofa single. Pria itu langsung pulang ke mansion setelah selesai meeting dan mendapat telepon dari Xaver.
Beberapa menit setelah kedatangan Zareon, Arbia datang dan duduk di samping kiri Kalila.
Xaver merogoh saku celana jeans hitam nya dan mengeluarkan sesuatu dan meletakkan nya di atas meja.
"Testpack? Itu punya siapa?" tanya Ilea langsung ketika melihat benda di atas meja yang diletakkan Xaver ternyata sebuah testpack bergaris dua.
"Punya si Saper kali, Mah." canda Xaiver.
Xaiver langsung menyengir saat ditatap tajam oleh kembaran nya.
"Itu punya Qila."
Deg!
Xaiver dan Arbia terdiam kaku. Apa maksud Xaver?
"Qila hamil dan itu bayi Xaver."
Dua orang yang duduk di samping kanan dan kiri Kalila itu menahan rasa sesak yang tiba-tiba muncul.
"Nggak. Lo pasti bohong kan?"
Suara Xaiver terdengar bergetar. Mata tajam pemuda itu memerah. Iris hitam itu bergulir menatap Qila yang semakin menunduk.
"Aqila Shenaya, yang dibilang adek gue gak bener, kan?" tanya Xaiver menatap intens Qila.
Qila tak mampu menjawab. Isakan lirih terdengar, gadis itu menangis lirih.
"Baca."
Xaiver langsung mengambil surat yang disodorkan Xaver.
Surat keterangan kehamilan. Nama lengkap Qila dan dokter pemeriksa nya tertera di surat itu.
Hasil nya positif dengan usia kandungan 20 minggu. Ada juga sebuah foto USG kecil yang memperlihatkan janin yang ada di rahim Qila.
Xaiver kembali menatap Qila. Tatapan nya perlahan turun menatap perut Qila yang lumayan buncit.
"Biar gue yang tanggungjawab."
Mendengar ucapan kakak kembar nya Xaver langsung menggeleng.
"Itu anak gue dan harus nya memang gue yang bertanggungjawab."
"Gak perlu. Lo bisa sama Arbia dan Qila tetep sama gue. Gue yang tanggungjawab–
"Tapi ini salah gue, bukan salah lo." potong Xaver cepat.
"Xaver." panggil Ilea lembut.
Sang pemilik nama langsung menoleh menatap sang ibu.
"Kenapa kamu hamili Qila? Dan kenapa juga baru sekarang kamu kasih tau?" tanya Ilea.
"Xaver mabuk waktu di deket kampus bareng temen. Waktu mau pulang Xaver ketemu Qila dan Xaver perkosa Qila secara gak sadar. Xaver baru berani ngasih tau sekarang."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Home (S2 BTAC)
RomanceS2 BTAC ••• Tak selamanya hubungan rumah tangga Ilea dan Zareon akan harmonis terus-menerus. Pasti tetap ada gangguan. Tak banyak, cerita ini hanya menggambarkan keseharian keluarga kecil Zareon terutama si bungsu Izer serta bagaimana cara Ilea da...