Happy Reading Neapples!
Tolong tandai typo ya!
2 tahun berlalu.
Hari-hari yang mereka lalui menjadi sangat ramai. Karena siapa? Tentu saja karena si bungsu Izer.
Tepat di hari ini, Xaiver dan Xaver pergi ke luar kota, Xaver pergi ke luar kota untuk membantu Nezel mengurus perusahaan Zareon.
Xaiver? Dia ikut adik nya karena ingin berjalan jalan.
Suasana mansion sepi. Ilea menemani Zareon di ruang kerja pria itu. Kalila sedang asik menonton drama di kamar dan Kama yang belajar di kamar nya sendiri.
Sepasang tangan mungil menyentuh kaca jendela full body yang berada di samping pintu balkon.
Mata bulat yang polos itu berbinar saat melihat langit siang berubah mendung dan rintik hujan mulai turun.
"Al, ain ujan yuk."
Suara imut nan lucu itu dengan semangat mengajak batita yang lain.
"Api...anti ita kena malah Mama buah."
Suara imut itu dibalas dengan suara yang tak kalah imut juga.
Tangan mungil meraih tangan mungil yang lain.
"Ndak kena malah, Al janan takut, ya. Papa ndak akan malah."
Alza menatap adik kembar nya, merasa ragu.
Izer, sang adik, justru menarik kakak nya keluar kamar. Batita itu berjalan ke dapur, masih menarik kakak kembar nya.
Izer mencoba menaiki sebuah kursi kecil yang biasa dipakai para maid dapur yang memang badannya pendek. Batita itu berhasil naik dan meraba kitchen set, meraih 2 plastik kresek.
"Al, ita ake ini aja. Bial ndak cakit."
Alza menurut, mengikuti sang adik, membungkus kepala mereka di dalam plastik kresek itu.
"Ayo! Ita andi ujan!"
Alza mengikuti adiknya itu. Mereka pergi ke halaman belakang mansion. Tak ada satupun orang dewasa yang mengawasi mereka berdua, membuat keduanya semakin bebas.
Tetesan hujan yang turun dengan deras ke bumi, selain membasahi rumput, tanah dan bunga di halaman belakang mansion, kini juga membasahi pakaian dan tubuh mungil 2 bayi berusia 2 tahun itu.
"Yeyey! Andi ujan!"
Izer melompat senang di genangan air. Alza dengan ragu mengikuti adiknya. Kaki mungil nya yang memakai sandal beruang lucu mulai menginjak genangan air sama seperti sang adik.
Izer tertawa senang, dengan riang menggoyangkan kepala nya ke kanan dan ke kiri, melompat penuh semangat di genangan air.
Alza memilin tangan mungil nya, tubuh mungil nya sudah menggigil kedinginan.
"I...ijel...dinin..."
Izer masih asik bermain air hujan di genangan air, Alza pun mengikuti adiknya itu saja.
"YA AMPUN! ALZA, IZER, MASUK!!!" jerit Ilea panik.
Wanita itu sudah tahu seberapa lemah nya imun tubuh Alza. Kekuatan tubuh Alza ibarat kaca, mudah hancur dan pecah bahkan jika hanya terjatuh atau tergores sedikit saja.
Kedua bayi 2 tahun itu, tampak takut. Zareon langsung menghampiri kedua putra bungsu nya dan menggendong mereka masuk ke dalam kembali.
Pria itu segera masuk ke kamar utama, ia membantu Ilea memandikan kedua putra kecil mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Home (S2 BTAC)
RomanceS2 BTAC ••• Tak selamanya hubungan rumah tangga Ilea dan Zareon akan harmonis terus-menerus. Pasti tetap ada gangguan. Tak banyak, cerita ini hanya menggambarkan keseharian keluarga kecil Zareon terutama si bungsu Izer serta bagaimana cara Ilea da...