Sweet Home - 27

4.3K 427 105
                                    

Ilea mengepalkan tangan nya kesal melihat siapa yang dibawa oleh suami nya.

"Dia siapa? Kenapa kamu bawa kesini?" tanya Ilea menatap tajam Mauren yang sedang menenteng tas besar yang ia duga isinya adalah pakaian wanita itu.

"Dia wanita yang kemarin Zack tabrak." jawab Zareon.

"Terus kenapa kamu bawa kesini?" ketus Ilea.

"Saya gak punya tempat tinggal, bu." jelas Mauren pelan.

Ilea bersedekap dada. "Terus kamu mau tinggal di rumah orang lain gitu, iya?"

Ilea langsung menarik Zareon ke belakang tubuh nya.

"Kamu mau ngapain tinggal disini? Kita ini orang asing, kamu juga gak punya hubungan apapun sama suami saya, kita gak saling kenal."

"Maaf bu, saya gak punya uang-

"Tunggu disini. Kamu gak punya uang, kan?"

Ilea menarik Zareon ke kamar utama. Wanita hamil itu mendudukkan paksa Zareon di sofa single.

"Ndut-

"Kamu diem aja disini." potong Ilea.

Wanita itu mengambil dompet nya yang ada di meja rias dan keluar dari kamar. Sebelum menutup pintu kamar wanita itu menatap tajam Zareon.

"Kalo kamu keluar kamar sebelum aku balik, kita cerai. Paham kamu?!"

Zareon mengangguk cepat. Tak mungkin ia cerai dengan Ilea. Padahal baru saja ia merasa dicintai wanita itu, masa iya dirinya cerai tiba-tiba.

"Nih, kamu butuh uang kan?"

Ilea membuka dompet nya mengeluarkan lima belas lembar uang merah dan satu kartu ATM yang diberikan Zareon padanya. Ia memberikan itu ke Mauren.

"Pake ini, cari tempat tinggal yang layak untuk kamu. Sisa uang nya kamu bisa pakai untuk biaya hidup kamu. Pin nya satu, dua, delapan, satu."

Mauren mengangguk kaku. "Makasih bu, saya pamit ya. Eum, tuan Reon nya dimana ya bu? Saya mau pamitan juga sama tuan."

"Sekalian aja sama saya. Nanti saya yang sampaikan."

Ilea menahan Mauren yang ingin pergi.

"Saya istri nya Zareon, saya lagi hamil anak dia. Jadi saya mohon, jangan deketin suami saya tanpa ada keperluan penting."

"Iya, bu."

Setelah kepergian Mauren, Ilea kembali masuk ke dalam kamar.

"Ndut, sayaaang." panggil Zareon.

Pria itu menarik Ilea dalam pelukan nya namun wanita itu meronta menolak pelukan Zareon.

"Ndut, kenapa hm?"

"Hiks awas!"

"Ndut, kenapa sayang? Jangan nangis, perut nya sakit, iya?"

"Hiks awas! Hiks gamau dipeluk!"

Zareon langsung melepaskan pelukan nya. Pria itu mengusap bekas air mata Ilea dan mengecup bibir wanita itu sekilas.

"Jangan nangis, ndut. Ngomong, cerita sama aku, kenapa? Ada yang bikin kamu sedih?"

Ilea mencoba menghentikan tangis nya terlebih dahulu namun ia kembali teringat kejadian di masa lalu.

Zareon mengkhianati nya. Izer meninggal dunia. Sebelum meninggal Izer merasakan sakit yang teramat dengan alat-alat medis yang terpasang hampir di seluruh tubuh nya.

Tangis Ilea semakin kencang membuat Zareon khawatir.

"Ndut, kenapa sayang? Cerita sama aku, kenapa makin nangis?"

"Hiks enggak bisa hiks nggak!"

Zareon menarik Ilea ke dalam pelukan nya dan memenangkan wanita itu.

Setelah Ilea tenang, Zareon melepaskan pelukan nya. Pria itu mengangkat Ilea ke dalam pangkuan nya dan mengusulkan perut buncit wanita itu.

"Kenapa ndut? Ayo cerita sayang."

"Kamu suka nya cewek yang gimana?" tanya Ilea.

"Kayak kamu." jawab Zareon.

"Biru."

"Hm?"

"Papa Biru, kamu gak boleh deket deket sama wanita tadi ya."

"Iya, ndut."

"Nggak, kamu gak boleh deket sama wanita manapun kecuali aku sama Kalila."

"Iyaa, ndut."

"Janji ya?"

"Iya, ndut. Janji, sayang."

"Kalo kamu ingkar kita cerai. Aku gak suka kamu selingkuh. Kamu deket deket sama wanita lain itu udah aku anggep selingkuh karena kamu secara gak langsung buka hati kamu buat orang baru."

Zareon mengecup bibir Ilea dan memeluk wanita itu dari samping.

"Iya ndut, janji. Gak akan cerai dan gak boleh cerai."

Ilea membalas pelukan Zareon dan mengecup rahang tegas pria itu.

"Pokoknya kalo keluar kamu harus keliatan jelek yaaaaa."

"Iya, terserah kamu. Mau kamu bikin sejelek apapun aku rela."

"Iya lah rela, muka kamu kan emang gak bisa dibikin jelek."

🌷🌷🌷

"Mama, Mama, adek nya lagi nendang ya?" tanya Kalila.

Ilea mengangguk. "Iya."

Kalila semakin senang mengelus perut buncit Ibu nya. Xaiver yang tak mau kalah pun ikut mengelus perut Ilea ingin merasakan juga pergerakan adik nya di dalam sana.

Zareon yang melihat itu menghela nafas pelan. Bumil ndut nya sedang asik menonton film ditemani Xaiver dan Kalila. Tapi, kakak beradik itu mengambil kesempatan untuk mengelus perut Ilea terus menerus.

Ini yang membuat Zareon sedikit enggan kembali ke mansion ini karena waktu Ilea akan terbagi untuk keempat anaknya dan sebentar lagi keluar lagi dua bayi.

Akan semakin sedikit waktu bermesraan antara dirinya dengan Ilea.

Mungkin memilih babysitter untuk twins bungsu sepertinya ide yang tak buruk, pikir Zareon.

Tapi siapa yang akan ia pilih untuk menjadi babysitter twins bungsu.

"Mama, kapan beli perlengkapan bayi nya? Lila udah gak sabar milih barang dan pakaian lucu untuk adek bayi."

Tak mau kalah, Xaiver pun ikut menyahut.

"Abang mau juga, Mah. Abang bakalan milih perlengkapan bayi nya. Pokoknya yang unyu-unyu dan imut mungil untuk adek bayi!"

"Iya, iya. Udah gak sabar banget ya."

"Iya dong."

🌷🌷🌷

TBC

My Sweet Home (S2 BTAC) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang