Sweet Home - 28

4.2K 433 79
                                    

Zareon menghela nafas panjang. Zack yang ada di sudut ruangan menahan tawa nya melihat kelakuan Nezel yang terus memohon pada Zareon.

"Pak, ayolah, boleh ya pak."

Zareon menggeleng tegas. "Tidak. Memang nya kamu bisa mengurus bayi? Apalagi bayi saya nanti ada dua."

Setelah tahu bahwa Zareon berniat mencari babysitter untuk bayi yang sedang dikandung istrinya, Nezel langsung heboh ingin menjadi babysitter untuk anak bungsu bos nya itu.

"Dua doang mah kecil, pak. Santai aja, saya pernah kok ngurus bayi." ucap Nezel.

"Saya tidak yakin dengan kamu." balas Zareon.

"Pak! Dengerin ya, jangan sepelein saya. Jangankan bayi nya, yang bikin bayi nya juga bisa saya urus."

Zareon menghela nafas pelan dan mengangguk. "Oke, tapi istri saya belum melahirkan. Untuk sementara waktu kamu harus belajar cara mengurus bayi sampai istri saya melahirkan. Paham?"

"Yeah! Paham pak!"

"Tapi bagaimana dengan perusahaan cabang yang kamu urus?"

"Saya gamau jadi CEO lagi. Saya mau nya jadi babysitter. Kalo jadi babysitter kan saya bisa deketin anak bapak."

Zareon langsung menatap tajam Nezel. Yang ditatap malah menyengir lucu.

"Maksudnya anak bapak yang belum lahir itu. Jangan mikir aneh-aneh pak."

"Hm, sana keluar."

Nezel langsung keluar dari ruang kerja Zareon. Zack langsung menyusul wanita itu.

"Zel, kamu gila ya? Lepasin kerjaan yang gaji nya 500 juta perbulan buat kerjaan yang gaji nya 50 juta perbulan."

Nezel menoleh sekilas. "Hm? Saya gak gila kok. Yang penting kan tetep digaji dan yang paling penting, saya bisa pdkt."

Zack menggeleng pelan tak habis pikir dengan wanita muda di samping nya ini.

"Nezel–

"Sttt! Diem! Saya harus ke perpus kota." potong Nezel.

"Ngapain?" tanya Zack heran.

"Beli buku panduan merawat bayi baru lahir." jawab Nezel langsung pergi menjauh.

🌷🌷🌷

  Xaiver menatap Nezel yang tersenyum ramah padanya.


"Mama ada?" tanya Nezel.

Xaiver tak menjawab. Ia masih menatap Nezel yang terlihat cantik dengan memakai dress hitam itu dengan rambut yang digerai.

"Ekhm!" dehem Nezel.

Xaiver tersentak. "I-iya?"

"Mama kamu, ada?"

"Ada. M-mama di halaman belakang."

Nezel mengangguk paham.

"Kakak ada perlu sama Mama?"

Nezel mengangguk. "Iya."

"O-oh, ayo masuk kak."

Nezel tersenyum paksa. Bagaimana ia bisa masuk jika Xaiver masih berdiri di tengah-tengah pintu dan menghalangi akses masuk nya?

"Masuk? Kamu menghalangi saya masuk."

Xaiver tersentak dan menunduk malu, pemuda itu segera menyingkir. Nezel pun langsung masuk ke dalam.

"Ayo kak, biar aku anter."

My Sweet Home (S2 BTAC) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang