Happy Reading!
Tolong tandai typo ya.
"Ih! Mamaaaaaa! Kok minion nya si kembar bau banget sih?! Mereka kan cuma minum asi, masa bisa bau busuk banget."
Ilea terkekeh mendengar ocehan Xaiver yang kesal. "Kamu dulu juga gitu, Xaiver."
"Udah sana, minggir. Udah tau bau tapi kamu sok gantiin popok adek." lanjut Ilea.
Xaiver menyengir dan langsung menyingkir. Ilea membersihkan kotoran si kembar dengan tisu basah.
Xaiver mengernyit jijik melihat tangan mungil ibunya membersihkan kotoran kedua adik nya tanpa rasa jijik.
"Mama gak jijik?" tanya nya pelan.
"Enggak, namanya juga anak Mama. Kalo Mama jijik, siapa lagi yang mau bersihin?" balas Ilea.
"Papa."
Ilea terkekeh. "Papa kamu kadang jijik, kadang juga enggak."
Xaiver kembali mendekat saat Ilea sudah selesai mengganti popok Alza dan Izer.
Pemuda itu mencium pipi Izer yang sangat chubby bahkan lebih chubby dari Alza.
"Ih, lucu banget sih!"
Jari-jari besar Xaiver menguleni pipi chubby Izer seperti sedang menguleni adonan kue.
Untung nya Ilea tidak melihat karena wanita itu sedang membuang tisu basah kotor. Jika wanita itu tahu mungkin Xaiver sudah dimarahi habis-habisan.
"Lucu banget, kayak bakpao!"
"Lo juga, mata lo lentik banget, jadi keliatan cantik, haha!"
Xaiver menatap mata Alza yang indah. Mata bulat berair dengan iris hitam seperti Zareon.
Alza berkedip bingung. Bayi imut itu menggeliat pelan menatap kakak sulungnya dengan raut penuh tanya.
"Aduh, kayak ulet, gemes banget!"
Xaiver mencium pipi chubby Alza berkali-kali. Ia bahkan memeluk kedua adik bayi nya itu dan menghirup wangi bayi dan minyak telon mereka dengan rakus.
Huaaaaaa!!
Alza yang tubuh mungil nya terjepit di antara tubuh adik kembar nya dan kakak sulung nya langsung menangis kencang. Izer pun ikut menangis membuat Xaiver sangat panik.
"Aduh, mampus deh gue." monolog nya kembali membaringkan kedua adik bayinya dan menyelimuti mereka dengan selimut lembut dan tebal.
"Shhh...diem ya sayang, nanti abang beliin buaya ya, buaya mainan tapi, kalo buaya asli nanti kalian di ngep sama dia."
🍼🍼🍼
Xaiver menatap Nezel sinis. "Ngapain kakak kesini?""Papa kamu mana?" tanya Nezel.
"Di kamar, lagi sama Mama." jawab Xaiver.
Nezel mengangguk paham. Ia menyerahkan sebuah berkas pada Xaiver. "Tolong kasih ke Papa kamu ya."
Nezel langsung berbalik dan pergi dari mansion Zareon itu. Nezel sudah tak bekerja lagi menjadi asisten Ilea atau babysitter, karena ia masih harus mengurus cabang perusahaan Zareon yang baru.
Xaiver menatap berkas di tangan nya dan menatap Nezel. "Udah gitu doang?"
"Ih! Sok cuek banget sih!" kesal Xaiver.
"Pasti yang jadi suaminya ngenes." lanjut Xaiver.
Ia pergi ke kamar kedua orang tua nya dan memberikan berkas itu ke ayahnya lalu kembali turun ke lantai dasar.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Home (S2 BTAC)
RomansS2 BTAC ••• Tak selamanya hubungan rumah tangga Ilea dan Zareon akan harmonis terus-menerus. Pasti tetap ada gangguan. Tak banyak, cerita ini hanya menggambarkan keseharian keluarga kecil Zareon terutama si bungsu Izer serta bagaimana cara Ilea da...