Hari ini tepat 4 hari sebelum pernikahan Aurora dan Edgar akan diadakan, dan mulai hari ini Aurora dan Edgar tidak bisa bertemu karena kepekatan dari orang tua mereka.
Aurora baru saja bangun dari tidurnya, karena hari ini ia tidak bersekolah, jadi ia bangun pukul 10.12.
Orang tuanya juga sudah mengizinkan dirinya, dengan alasan ada acara keluarga, begitu juga dengan Edgar.
Aurora berencana akan maraton Drakor terbaru, kalau bisa ia ingin menonton Drakor tersebut sampai tamat.
Sementara Edgar, sudah disibukkan dengan tugas Osis yang harus ia selesaikan dari rumah, ia berencana akan menyelesaikan tugas tersebut selama satu hari ini.
Di sekolah, kedua sahabat Aurora belum mengetahui kenapa Aurora tidak masuk sekolah hari ini.
"Kira-kira, lo pada tau gak, si Rora kemana?" tanya Clara kepada Cakra dan Alvaro.
"Rora gak masuk?" tanya Alvaro.
"Enggak, entah kemana tuh anak," ujar Clara.
"Sama dong, Edgar juga gak masuk hari ini," balas Cakra."Loh, kok bisa samaan, ya," ujar Clara dengan wajah bingungnya.
"Jangan-jangan, mereka nikah," sambung Alana.
"Ya kali, nikahnya aja masih 4 hari lagi," ujar Clara.
"Kalau Edgar, alasannya ada acara keluarga, nyokap sama bokap nya sendiri tadi yang datang ke sini," , . ujar Cakra."Rora juga, tapi gue gak tau alasannya apa," balas Clara.
"Gue curiga, deh," ujar Alvaro.
Mereka bertiga menatap Alvaro dengan tatapan bingungnya."Kayaknya mereka Honeymoon," ujar Alvaro.
"Pala lo! Nikah aja belum," ujar Cakra sambil memukul kepala Alvaro.
"Gak usah mukul juga," ujar Alvaro sambil membalas pukulan Cakra.Karena malas melihat perdebatan antara Cakra dan Alvaro, mereka berdua pun memilih untuk pergi kembali ke kelas.
Sementara Aurora, yang biasanya merasa sangat senang karena bisa maraton Drakor, tiba-tiba menjadi Bad mood karena tidak bisa keluar rumah.
Aurora pun memutuskan untuk menemui bundanya, ia akan meminta dibuatkan kue, karena ia ingin mengundang kedua sahabatnya ke sini.
"Bun," panggil Aurora.
Bunda Aurora yang sedang membuat adonan kue, hanya bergeming menanggapi sautan dari putrinya.
"Pas banget, Bunda lagi buat kue. Soalnya Rora mau ajak Clara sama Alana ke sini," ujarnya."Ya udah, nanti Bunda buatin, ya," balas Bunda Aurora.
Aurora pun memilih untuk ke ruang tamu, ia ingin menonton TV, dan menghilangkan rasa bosannya. Ia juga sudah mengirimkan pesan kepada kedua sahabatnya untuk datang ke rumahnya.Waktu pulang sekolah pun tiba, Clara dan Alana sudah sampai di rumah Aurora karena mereka pulang lebih awal atau bisa dibilang bolos.
"Jadi, kenapa lo gak sekolah?" tanya Clara.
"Bunda gue sama mamanya Edgar, sepakat untuk buat gue sama Edgar gak ketemu selama 4 hari ini, sampai pernikahan kamu tiba," ujar Aurora.
"Ohh, gue ngerti. Jadi, lo sama Edgar sama sekali gak boleh ketemu gitu," ujar Clara."Nah, iya, makanya itu gue bete banget," gerutu Aurora.
"Dari pada lo bete, mending kita belanja aja," usul Clara.
"Itu masalahnya, gue sama sekali gak di bolehin keluar, mereka takut gue ketemu sama Edgar diam-diam, padahal mah gak ketemu selama-lamanya juga gak papa," ujar Aurora."Jadi, sekarang kita ngapain?" tanya Alana.
"Dengan terpaksa gue bilang, kita maraton Drakor aja. Bunda gue udah buatin kue," ujarnya.
"Ya udah, gue juga lagi pengen nonton Drakor, nih," ujar Clara.Mereka bertiga pun bersiap-siap untuk maraton Drakor. Walaupun Aurora sudah, tapi dia tidak ingin kedua sahabatnya merasa bosan.
Aurora pun mengajak kedua sahabatnya untuk ke kamarnya dengan membawa kue yang sudah dibuatkan oleh bundanya.
Sementara Edgar masih disibukkan dengan tugas Osis yang menumpuk, sang mama pun masuk dengan membawa susu hangat di tangannya.
"Edgar, minum dulu susunya, buat kamu bisa fokus ngerjain tugasnya," ujar Mama Edgar sambil meletakkan segelas susu di atas meja belajar Edgar.
"Makasih mah," ujar Edgar."Kamu, enggak telepon Rora?" tanya mamanya.
"Emang boleh?" tanya Edgar.
"Boleh dong, asalkan jangan ketemu."
"Udah lah mah, lagian Edgar malas nelpon dia," ujarnya.
"Jangan gitu Edgar, Rora kan calon istri kamu," ujar mamanya."Edgar cuma mau menikah satu kali dalam hidup Edgar mah, kalau memang Rora jodohnya Edgar, Edgar akan mencoba buka hati Edgar buat Rora, mah," ujarnya.
"Mama percaya sama kamu, kamu pasti bisa membangun rumah tangga yang baik dan harmonis bersama dengan Rora," ujar Mama Edgar sambil tersenyum."Tapi, Mama tau kan, dari dulu Edgar sama Rora itu musuhan, semenjak perjodohan ini, kamu berdua mencoba untuk memperbaiki hubungan kami, mah," ujar Edgar.
"Mama, mau kasih tau kamu satu hal."
"Kedua orang tua Rora, mempercayakan putrinya kepada kamu, karena mereka yakin kamu bisa menjaga putri mereka dengan baik. Apalagi Rora dari dulu sudah mengalami banyak hal buruk, dan trauma, jadi kamu semua berharap sama kamu," ujar Mama Edgar."Edgar akan berusaha, mah," ujarnya.
"Bagus, ya udah Mama mau masak dulu ya, kamu yang semangat ngerjain tugasnya," ujar Mama Edgar lalu keluar dari kamar Edgar.Beberapa hari berlalu, hari ini adalah hari Sabtu dan besok adalah hari Minggu, dimana besok adalah hari pernikahan Aurora dan Edgar. Hari ini Aurora diajak oleh bundanya dan juga Mama Edgar, untuk perawatan, dan dengan senang hati ia pun ikut.
Sementara Edgar, pagi-pagi sudah memohon kepada mamanya untuk mengizinkannya ke markas, karena ia akan berkumpul dengan teman-temannya. Karena setiap hari Sabtu, sekolah mereka libur.
Setelah sampai di sebuah tempat perawatan yang cukup terkenal di kota mereka, Mama Edgar langsung menyuruh para karyawan untuk melakukan perawatan yang maksimal kepada Aurora, karena besok adalah hari pernikahan calon menantunya dengan putra semata wayangnya.
Setelah perawatan, Aurora beserta Bunda dan calon Ibu mertuanya akan pergi berbelanja beberapa perhiasan.
Setelah kembali dari markas, Edgar disuruh oleh papanya untuk melihat sudah berapa persen persiapan gedung pernikahan mereka.
"Halo pah."
"Iya Edgar, gimana persiapannya?"
"Sudah 95 persen, pah."
"Baiklah kalau begitu, kamu langsung pulang aja, biar Papa sama Ayah Aurora yang kesana nanti."
"Ok pah."Edgar pun memutuskan panggilan teleponnya, dan kembali pulang ke rumahnya atas perintah sang papa. Setelah sampai di rumahnya, ia tidak menemukan sang mama.
Ia pun mencoba untuk menghubungi sang mama, tetapi sama sekali tidak diangkat, Edgar pun memilih untuk menunggu kedatangan mamanya.
Hai Guys,ini Cerita untuk Event PENSI VOL 3
Support aku ya😊
Jangan lupa Vote,Komen, dan Follow ❤️✨
Tunggu kelanjutannya besok ya
Pantengin terus akunnya Renn
Khamsahamnida ✨❤️❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ketos My Husband |END| (TERBIT)
Teen FictionEdgar Emiliano Adison, seorang laki-laki dengan sifat dinginnya dan ketegasannya dalam menjalankan tugasnya menjadi seorang ketua Osis. Datar adalah ekspresi wajah yang selalu ditunjukkannya kepada semua orang. Bagaimana jika seorang Edgar menjalin...