Setelah menunggu beberapa menit, akhirnya Edgar melihat sang mama yang baru saja datang dengan Bunda Aurora dan juga Aurora.
Edgar yang melihat Aurora segera membalikkan badannya, mamanya merasa bingung dengan apa yang dilakukan oleh Edgar.
"Kamu kenapa?" tanya Mam Edgar.
"Ada Rora, mah," ujarnya.
"Terus?"
"Kata Mama Edgar gak boleh ketemu sama Rora, makanya Edgar balik badan," balas Edgar.Bunda Aurora dan Mama Edgar tertawa mendengar apa yang baru aja diucapkan oleh Edgar.
"Benar juga, ya," sambung Bunda Aku.
"Kamu tenang aja, Aurora sama bundanya udah mau pulang juga," ujar mamanya.
"Iya Edgar."
"Aku sama Rora, pulang dulu, ya," ujar Bunda Aurora pamitan kepada Mama Edgar.
"Iya, hati-hati," balas Mama Edgar .Aurora dan bundanya pun pergi, sementara Edgar segera berbalik badan dan menghela nafas.
"Tiga hari gak ketemu, dia makin cantik aja, kok gue jadi degdegan sih njir," batin Edgar."Bengong, kesambet setan baru tau," ujar mamanya.
"Edgar cuma lagi mikir aja, mah."
"Mikir apa?" tanya mamanya.
"Besok udah jadi suami orang aja," balas Edgar.
"Gayamu, seharusnya Rora yang bilang gitu," ujar Mama Edgar."Udah udah, jangan terlalu banyak mikir, nanti kamu sakit."
"Mama mau masak dulu, bentar lagi Papa pulang." Mama Edgar pun pergi menuju ke dapur untuk memasak makan malam.Sementara Aurora dan bundanya sudah sampai di rumah, Aurora langsung saja pergi ke kamarnya untuk mandi. Selesai mandi, Aurora termenung di depan kaca riasnya.
"Gak nyangka besok udah jadi istri orang aja."
"Degdegan njir."
"Kalau gue kabur, seru kali, ya."
"Ehh, jangan-jangan nanti Bunda drop lagi."
"Jadi gue mesti gimana!"Aurora terus saja berbicara sambil marah-marah sendiri, lantaran kesal karena besok dirinya akan menikah.
Tok tok tok
"Rora, makan malam," panggil Bunda Aurora dari dekan kamar.
"Iya bun." Aurora pun beranjak dan membuka pintu kamarnya.
"Ayah, udah pulang?" tanyanya.
"Udah, ayok turun, Ayah kamu udah nunggu."Mereka pun makan dengan kesunyian dan hanya ada suara dentingan sendok yang saling beradu.
"Rora, habis makan malam ini, kamu langsung tidur ya. Besok kamu harus bangun pagi-pagi banget, karena acaranya dimulai pukul 7," ujar Bunda Aurora.
"Iya bun, Rora ke kamar, ya." Aurora pun beranjak dan pergi ke kamarnya.Sesampainya di kamarnya, ia langsung saja merebahkan dirinya, baru saja ingin menutup mata, sebuah notifikasi ponsel terdengar, dan membuat dirinya penasaran dengan siapa yang mengirimkannya pesan.
Aurora pun mengambil ponselnya dan melihat sebuah pesan grup.
"Grup apaan nih," ujar Aurora bertanya-tanya, lalu ia pun membuka grup chat tersebut.
"Bridesmaid pernikahan Aurora dan Edgar. Kerjaan si Clara nih pasti," ujar Aurora yang baru sama membaca nama grup chat tersebut.Bridesmaid pernikahan Aurora dan Edgar
P
Calon pengantin, mana nih?Apa Asu?
Wess selow sayang...
Gimana perasannya?
Aman?Diem lu bangke!
Grup apaan nih?
Selamat datang anak-anak 🐷
Iya 🐶
@08×××××××× gimana bang?
Siapa tuh?
Wahh parah, nomor calon suami
gak di sv...Terserah gue lah
B aja sih
Ahh, masa sih bang
Jangan lupa live streaming
untuk malam pertamanya ya...Gilak lo, ya kali aset dua tuh
Diem monyet 🐒
Terlalu malas untuk menanggapi grup chat tersebut, Aurora memutuskan untuk langsung tidur saja dan mengabaikannya.
Dini hari pukul 02.02, Aurora sudah bangun dan sudah mandi, ia sekarang sedang bersiap untuk di make up oleh MUA yang sudah di sewa oleh calon ibu mertuanya.
Sementara Edgar, sedang bersiap-siap juga di kediamannya. Aurora dan Edgar akan bertemu secara langsung di Gereja.
Setelah semuanya selesai tepat pukul 05.45, Aurora dan kedua orang tuanya, serta keluarganya yang juga baru datang tadi pagi, sedang bersiap-siap untuk pergi ke gereja.
Setelah sampai di gereja, Aurora langsung saja di bawa ke sebuah ruangan untuk kembali di perbaiki riasannya. Tidak lama kemudian kedua sahabatnya sudah datang dengan baju yang mereka pesan di butik waktu itu.
"Cantik banget sih, lo,' ujar Clara dengan antusiasnya.
"Alana pengen," ujar Alana.
"Entar gue bilangin sama Varo," balas Clara.
"Alana gak suka sama Varo," ujarnya.
"Jadi?"
"Rahasia," ujar Alana."Wahh, kayaknya bentar lagi ada yang nyusul nih," ujar Aurora.
"Si Alana pastinya," sambung Clara.
"Enggak, ya."
Beberapa menit kemudian acara pun dimulai.Pernikahan Aurora dan Edgar berjalan dengan lancar dan sesuai dengan yang direncanakan, tidak ada awak media, hanya ada beberapa photography yang sudah di sewa agar tidak menyebarkan foto pernikahan tersebut.
Jam sudah menunjukkan pukul 22.35, dan para tamu baru saja pulang. Aurora sudah sangat lelah, karena itu ia dari tadi hanya duduk dengan di kipas oleh Clara dan Alana.
"Rora, sebaiknya kalian pulang ya," ujar bundanya.
"Iya bun, Rora juga udah capek banget," keluh Aurora.
Mereka semua pun bersiap untuk pulang, Aurora baru saja ingin masuk ke dalam mobil milik ayahnya, tetapi di cegah oleh sang bunda."Rora, kenapa masuk mobil Ayah?" tanya bundanya.
"Kan, mau pulang," ujar Aurora.
Semu orang tertawa mendengar perkataan Aurora.
"Rora, kamu kan udah nikah, jadi mulai sekarang kamu tinggal bersama suami kamu.""Jadi, Rora gak tinggal sama Ayah Bunda lagi?" tanya Aurora dengan wajahnya yang berubah menjadi sedih.
"Ya enggak, jadi kamu harus masuk ke mobil Edgar," ujar bundanya.
"Bunda, usir Rora ya? Bunda gak sayang Rora lagi?" tanya Aurora dengan nada suara yang bergetar."Bukan begitu Rora, kalau kamu sudah menikah, kamu wajib tinggal di rumah suami kamu, karena kamu bukan tanggung jawab Ayah sama Bunda lagi."
"Tapi, Rora gak mau," ujarnya.Aurora pun mendekat ke arah bundanya, lalu memeluk bundanya sambil menangis.
"Hiks...hiks... Rora gak mau, Rora maunya sama Bunda," ujar Aurora sambil menangis.
"Rora, jangan gini sayang," ujar bundanya dengan lembut."Hiks...enggak! Rora maunya sama Bunda, kan Rora udah bilang, Rora gak mau nikah!"
"Rora gak mau pisah sama Ayah Bunda!"
"Rora, jangan bicara begitu sayang," ujar ayahnya.Tidak lama kemudian, pelukan tersebut terlepas dan Aurora hampir saja terjatuh karena pingsan, tetapi dengan sigap langsung di tahan oleh Edgar.
"Dia pasti kecapean banget, Edgar bawa ke mobil, ya," ujar Bunda Aurora.
"Kalian pulang ke rumah yang sudah kami siapkan, kamu tau kan alamatnya?" tanya Bunda Aurora.
"Iya Bunda, Edgar tau." Edgar pun langsung menggendong Aurora ke dalam mobil pernikahan mereka, yang dihadiahkan oleh Papa Edgar. Edgar langsung saja melajukan mobilnya ke alamat rumah barunya dengan Aurora.Hai Guys,ini Cerita untuk Event PENSI VOL 3
Support aku ya😊
Jangan lupa Vote,Komen, dan Follow ❤️✨
Tunggu kelanjutannya besok ya
Pantengin terus akunnya Renn
Khamsahamnida ✨❤️❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ketos My Husband |END| (TERBIT)
Teen FictionEdgar Emiliano Adison, seorang laki-laki dengan sifat dinginnya dan ketegasannya dalam menjalankan tugasnya menjadi seorang ketua Osis. Datar adalah ekspresi wajah yang selalu ditunjukkannya kepada semua orang. Bagaimana jika seorang Edgar menjalin...