Bab 2

33.7K 1.7K 41
                                    

Jangan lupa klik ⭐ dan komen
Selamat membaca

*************

Di sebuah kamar mandi terlihat seorang pemuda duduk di bawah shower yang menyala, membiarkan air mengalir membasahi tubuh yang kurus itu.

Cukup lama ia berada di sana dapat dilihat dari uap yang berada di dinding kaca kamar mandi dan bibirnya yang bergemetar menahan dingin namun sepertinya ia masih engga untuk menyudahi acara mandinya itu.

Jika di lihat lebih detail banyak bekas merah di tubuhnya bahkan sangat merah karna ia mengogok-gogok kulitnya itu berharap tanda merah itu hilang namun yang ada malah membuat tanda merah itu semakin terlihat jelas.

"Ibu aku mau pulang . . . ." kalimat itu terus keluar dari bibir pucatnya

Kenapa dunia tidak adil pada pemuda ini, apa yang sudah ia alami hingga berahkir menyedihkan seperti ini, ia hanya seorang pemuda yang berwajah manis memiliki kulit putih yang mulus walaupun tubuhnya terlihat sangat kurus, pipinya sangat tirus tapi kenapa sekarang tubuhnya penuh tanda merah bekas gigitan, pergelangaan tangan juga terluka serta air mata yang tak berhenti-hentinya keluar

Haru Aneisha, sungguh nama yang cantik untuk seorang pemuda, Aneisha adalah nama ibunya karna ayah kandungnya tak dapat memberikan namanya atau lebih tepatnya tidak ingin karna Haru anak di luar nikah yang menjadikan keberadaannya tak di anggap.

Haru di paksa menikahin seorang pria yang lebih tua umur 5 tahun darinya dan bukan itu saja pria ini tak dapat melihat karna itulah sang kakak yang harusnya menikah dengannya malah melimpahkannya kedirinya.

Ahkirnya setelah merasa lebih tenang, ia ahkirnya perlahan berdiri dengan berpegangan apapun yang mampu membuatnya berdiri, lalu ia memakai bathrobe bersiap ingin keluar namun saat mendengar suara di kamarnya ia tak jadi keluar.

"Wah ternyata istri tuan besar masih perawan, lihat bekas ini"

"Sudah cepat bersihkan, sepertinya nyonya ada di kamar mandi"

"Tapi bibi lihat semua bekas ini, aku jadi membayangkan rumah ini memiliki segera tuan muda namun aku khawatir dengan nyonya apa dia akan baik-baik saja, tuan besar pasti sangat kasar."

"Sudah-sudah nanti saja menghayalnya, cepat selesaikan sebelum nyonya keluar dari kamar mandi"

Haru terdiam mendengar suara-suara itu yang sepertinya dari pelayan di mansion ini dan setelah mendengar mereka keluar serta suara pintu tertutup barulah Haru membuka pintu kamar mandi.

"Perawan . . . . Tuan muda . . . Cih" ucap Haru kesal dengan wajah jijiknya

Lalu ia membuka lemari berharap ada pakaian yang bisa ia gunakan namun dari 4 lemari yang ada semuanya berisi pakaian wanita dan perlengkap wanita lainnya.

Mata Haru membulat seketika, ia bingung campur heran mengapa banyak sekali pakaian wanita disini membuat pertanyaan muncul di kepalanya.

Apa ini milik kekasihnya dulu?

Haru pernah mencari info tentang calon suaminya dulu setelah tau ia akan menggantikan kakaknya menikahinya Haru langsung mencari tau sehingga Haru memiliki beberapa gambaran tentang bagaimana suaminya saat ini.

Sambil bergelut dengan pikirannya ia perlahan mencari pakaian yang masih bisa ia pakai di antar pakaian wanita ini hingga ia mendapatkan sebuah jaket hoodie yang cukup besar berwarna peach serta celana pendek berwarna putih.

Haru langsung memakainya tanpa pikir panjang karna ia mulai kedinginan jelas saja dia menghabiskan sepanjang pagi berada di kamar mandi di tambah saat ini perutnya mulai terasa lapar.

Istri Untuk Tuan (MXM)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang