Bab 19

11.4K 587 8
                                    

Jangan lupa Klik ⭐ dan Komen
Dukungan kalian membuat Tyas semangat untuk terus update
Selamat membaca

***********

"Aku tidak mencintainya dan tidak akan pernah mencintainya karna cintaku sudah mati" kalimat ini terus-menerus berterbangan di pikiran Haru

"Nyonya apa makanan tidak enak?" suara menyadarkan Haru membuatnya menoleh ke sumber suara dan terlihat Anna yang berdiri di sampingnya dengan wajah khawatir tapi Haru langsung tersenyum

"Tidak makanannya enak kok, hanya saja aku tidak nafsu makan, maaf Anna"

"Tidak.... tidak apa-apa nyonya wajar saja nyonya tidak memiliki nafsu makan tapi katakan kepada saya jika nyonya ingin sesuatu, pasti akan aku buatkan"

"Terima kasih Anna"

"Ini memang tugasku nyonya" jawab Anna sambil tersenyum lalu mendekat berniat membereskan piring makanan Haru

Di tengah kerjaannya Anna melihat wajah murung Haru maka ia pun bertanya, "nyonya jika ada sesuatu yang menganggu pikirkan nyonya ceritakan saja padaku mungkin saya dapat membantu"

Haru kembali melihat Anna yang telah selesai menaruh piringnya tadi ke kereta dorong dan tengah menunggu dirinya.

"Anna bisakah kau ceritakan hubunganku dan tuan sebelum aku kehilangan ingatan"

"Nyonya aku...."

"Aku mohon Anna ceritakan dan jangan ada yang kau tutup-tutupi"

"Aku tidak tau harus mulai dari mana meceritakannya nyonya dan aku takut jika...."

"Tenang saja aku yang akan bertanggung jawab jika dia marah, aku mohon Anna"

"Baiklah Nyonya sebenarnya hubungan tuan dan nyonya itu tidak baik, nyonya selalu berusaha pisah dan pergi tapi tuan tidak membiarkan nyonya pergi"

"Kenapa begitu? Kenapa aku selalu ingin pisah dan kenapa dia tetap mempertahankan aku?"

"Aku juga tidak mengerti nyonya kalau soal itu karna itu adalah masalah pribadi kalian, aku hanya mengatakan apa yang aku lihat"

"Ia aku mengerti, lalu bisakah kau menceritakan siapa cintanya tuan"

Wajah Anna langsung tegang dan ia terlihat gugup, "maksud nyonya?" tanyanya pelan

"Maksudku siapa cinta pertama tuan"

"Nyonya aku...."

"Katakan saja, aku tidak apa-apa dan aku jamin hal itu"

Anna menarik nafas panjang sambil melihat ke sekeliling memastikan aman dan barulah ia bersuara, "dia adalah teman masa kecil tuan, mereka sudah berteman sejak taman kanak-kanak, ia bernama Kirana Jovanka, mereka memiliki hubungan yang harmonis dan tuan sangat mencintainya karna itu mereka berniat ke jenjang serius tapi nona Kirana meninggalkan tuan setelah mengalami kecelakaan yang mengakibatkan dirinya kehilangan pengelihatannya padahal saat itu pernikahan mereka tinggal menunggu harinya"

Haru terteguh mendengar cerita yang di sampaikan oleh Anna dan semakin yakin bahwa suaminya itu masih mencintai wanita bernama Kirana itu.

"Karna itu tuan sangat terpuruk dan merubah kepribadiannya yang hangat menjadi dingin, serta membuat tuan mengurung dirinya selama beberapa tahun sampai ahkirnya tuan dan nyonya menikah" sambung cerita Anna

"Aku tidak bisa membayangkan betapa kecewanya dirinya ditinggalkan orang yang ia sayangi dari kecil, itu sebabnya dia seperti itu" ucap Haru pelan

"Benar, jika orang yang kau sayangi dan mengenalmu dari kecil saja pergi meninggalkanmu lalu siapa yang bisa diharapkan" suara tiba-tiba ini membuat Anna dan Haru gugup

Istri Untuk Tuan (MXM)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang