Bab 33

6.8K 395 15
                                    

15 tahun yang lalu

Disebuah halaman rumah terlihat Haru dan Afgan sedang bermain bersama, mereka bermain kejar-kejaran diiringin tertawa yang lepas tanpa beban layaknya anak kecil pada umumnya

"Afgan ayo kita pulang" suara ini menghentikan permainan mereka dan Afgan menoleh ke sumber suara lalu menjawab, "tunggu sebentar mah"

Haru langsung menarik baju Afgan dan berkata, "aku masih ingin bermain"

"Tenang saja aku akan ke sini lagi besok" ucap Afgan sambil tersenyum dan mengelus puncuk kepala Haru

"Aku tak ingin berpisah, ada banyak yang belum aku ceritakan" ucap Haru kecil bernada sedih

"Hhhmmm.... kalau gitu bagaimana kita buat surat rahasia" ucap Afgan memikirkan ide

"Surat rahasia?!" tanya Haru dengan polos

"Ia surat rahasia yang berisikan hal-hal yang ingin kita ceritakan lalu kita sembunyikan di suatu tempat dengan tanda benda disekitar surat itu, contoh kalau kita sembunyikan di pohon maka daun atau bunga dari pohon itulah sebagai penanda" jelas Afgan

"Bukannya itu sulit ya?!... bagaimana jika kita tidak bisa menemukan surat itu lalu melupakannya" ucap Haru

"Itu mudah kok, dan apa kau lupa, kakakmu ini kan pintar aku pasti menemukan semua surat" ucap Afgan penuh percaya diri

"Hhhmm... baiklah kalau begitu kakak juga buat ya aku akan menemukannya"

"Tentu saja"

"Janji"

"Ia mari kita berjanji"

3 hari yang lalu

Para pengawal mendapatkan kotak yang hanya berisikan daun awalnya mereka hendak membuangnya namun hal itu di lihat Haru yang tak sengaja lewat.

"Apa itu?!" tanya Haru sambil mendekat

"Tidak tau nyonya isinya hanya daun, sudah kami memeriksanya ternyata hanya benar-benar daun, mungkin orang iseng yang mengirimkannya"

Haru sempat terdiam sesaat melihat itu dan saat kotak itu hendak di bawa pergi Haru menahannya sambil berkata, "jangan di buang sini untukku"

"Tapi nyonya ini hanya daun"

"Ia berarti tidak apa-apakan, sini... oke terima kasih" ucap Haru tersenyum lalu pergi meninggalkan para pengawalnya heran atas tindakkannya yang menginginkan daun itu

Tapi karna daun itulah Haru menemukan surat rahasia yang Afgan sembunyikan di pagar samping mansion tempat di mana mereka bertemu perlu waktu 2 hari untuk Haru menemukkannya karna tak mudah membuat alasan agar bisa keluar dan mencarinya.

Saat ini Haru membuka pinta kamar mandi dan betapa kagetnya dia melihat Gabriel berdiri tepat didepan pintu kamar mandi.

"Tu....tuan?!!.." panggil Haru gugup

"Mengapa kau begitu lama di kamar mandi? Apa ada yang sakit atau tubuhmu tak nyaman" ucap Gabriel mendekat khawatir

"Tidak... tidak.... aku tidak apa-apa" ucap Haru sambil melirik jam yang ternyata hampir sore yang berarti dia menghabiskan 2 jam hanya berdiri mematung memikirkan surat yang tidak jadi dia buka itu.

"Apa kau bersungguh-sungguh perlu aku panggilkan dokter?"

"Tuan tidak perlu khawatir, aku baik-baik saja kok" ucap Haru sambil tersenyum

"Oh ia apa urusanmu sudah selesai dan kalau boleh tau ada apa?" tanya Haru berusaha mengalihkan pembicaraan

Gabriel menariknya, membawanya ke karpet tebal kemudian duduk lalu memeluk Haru dari belakang, Haru yang mengerti hanya diam saja dan mengikutin keinginan suaminya itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 02 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Istri Untuk Tuan (MXM)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang