Bab 26

10.5K 667 32
                                    

Jangan lupa Klik ⭐ dan Komen
Dukungan kalian membuat Tyas semangat untuk terus update
Selamat membaca

*************

Digedung pencakar langit didalam ruang khusus CEO, Gabriel duduk di meja kerjanya terdapat sebuah leptop dihadapannya yang menunjukkan video CCTV keadaan Haru didalam kamarnya.

Dengan tatapan datarnya ia memperhatikan Haru yang tengah tertidur pulas, namun tangannya dia remas kuat-kuat.

Tok...tok....tok....

"Tuan?!!...." panggil paman Jo sambil mengetuk pintu masuk

"Masuk" jawab Gabriel sambil menutup leptopnya

"Tuan ini berkasnya yang ketinggalan" ucap paman Jo mendekat ke meja dan meletakkannya di hadapan Gabriel

Tanpa menjawab Gabriel mengambil dokumen itu dan membukannya lalu mulai meraba dokumen itu untuk membacanya

"Tuan" panggil pelan paman Jo yang terdengar ragu-ragu

"Ada apa?!!..." jawab datar Gabriel tanpa menghentikan pekerjaannya

"Sepertinya nyonya mulai curiga, bukannya lebih baik kita cepat memberitahunya, ada baiknya jika dia tau dengan kita yang memberitahunya"

"Aku mengerti"

"Dan tuan tadi nyonya ada di ruang kerja tuan" ucapan paman Jo ini membuat Gabriel menghentikan tangannya

"Apa dia berhasil menemukan berkas itu?"

"Sepertinya tuan karna nyonya terlihat ketakutan"

"Baguslah"

"Tuan bagaimana jika nyonya pergi lagi jika mengetahui apa yang terjadi?"

"Kali ini tidak akan karna jika itu terjadi maka dia tidak akan pernah keluar dari mansion lagi" ucap datar Gabriel kembali membaca dokumen dihadapannya

"Dan bukannya kau yang menyarankannya untuk memberitahunya paman Jo?" Sambung Gabriel

"Benar tapi maksud saya biarkan nyonya tau kondisi kehamilannya bukan hal lain"

"Tidak, aku ingin dia mengetahui seperti apa suaminya ini dan aku ingin tau bagaimana dia bisa menepati janjinya itu" ucap Gabriel sambil menutup dokumen yang ia baca

"Aku penasaran bagaimana ia bisa mengatakan mencintai seseorang yang bahkan dia tak kenal dan apa ia kata tetap berkata setulus itu jika tau yang sebenarnya" batin Gabriel

"Aku harap tuan tidak menyesal atas keputusan tuan" batin paman Jo sambil melihat tuannya

.
.
.
.

"Nyonya....nyonya?!!..." panggil Maria menyadarkan Haru yang berdiri mematung menatap keluar jendela

"Ahk... ia maaf kau bilang apa Maria?" jawab Haru berbalik melihat ke Maria

"Nyonya apa anda yakin anda baik-baik saja?! Apa perlu saya panggilkan dokter anda sangat pucat" ucap khawatir Maria

"Tidak....tidak perlu aku baik-baik saja, apa ini obat yang harus aku minum"

"Tapi nyonya anda....."

"Nyonya" potong seoran pelayan baru masuk menghentikan perkataan Maria

"Ia ada apa?" tanya Haru

"Nyonya besar sedang menunggu di bawah" perkataan ini membuat Haru terdiam beberapa saat lalu bergerak tanpa mengatakan apapun kepada para pelayannya

Haru berjalan menurunin tangga di ikutin pelayan tadi hingga ahkirnya Haru berhenti tak jauh dari mertuanya

Istri Untuk Tuan (MXM)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang