Malam hari di kamar, Haru telihat terbaring di atas karpet tebalnya ditemanin oleh Anna yang berjaga setelah kepergian dokter yang memeriksa Haru
Tak lama kemudian perlahan mata Haru terbuka diiringi dengan suara Anna yang berkata, "ahkirnya nyonya sadar, cepat panggil tuan"
Mendengar itu Maria bergegas keluar kamar, menurun tangga dengan cepat menemui majikannya yang tengah memukuli para pengawal karna tengah lalai dalam berkerja.
"Tuan nyonya sudah sadar" ucap Maria pelan
Gabriel menghentikan pukulannya dan langsung pergi tanpa berkata apa-apa, dia berlari menuju kamar namun saat berada didepan pintu langkahnya terhenti.
Paman Jo yang berhasil menyusul, menjadi bingung sehingga bertanya, "tuan ada apa?"
"Ambilkan pakaian baru" perintah Gabriel tegas
"Aah.... iya tuan..... Maria cepat ambil pakaian tuan" ucap paman Jo sambil mengeluarkan sapu tangannya karna dia mengerti tuannya tidak mungkin menemui istrinya dalam keadaan lusuh dan penuh darah.
Paman Jo membantu Gabriel membersihkan noda darah di tangannya dan juga beberapa di wajah serta lehernya, sementara Gabriel membukakan kancing kemejanya.
"Tuan ini pakaiannya" ucap Maria datang membawa kemeja hitam
Tanpa berkata apa-apa Gabriel mengambil itu dan dengan cepat memakainnya lalu setelah selesai baru dia bertanya ke paman Jo, "bagaimana?"
"Bagus tuan, sudah rapi dan tidak ada noda darahnya lagi" jawab paman Jo
Tapi Gabriel masih belum juga membuka pintu kamar itu dia hanya memegang ganggang pintu seperti enggang untuk masuk hingga ahkirnya panggilan dari paman Jo membuatnya tersadar
"Tuan ada apa?!..."
Gabriel menoleh ke paman Jo dan berkata, "kalian tunggu disini" lalu Gabriel masuk ke dalam kamar yang dimana Haru sudah duduk ditemanin Anna
Haru melihat suaminya datang hanya diam saja sampai Anna mengundurkan diri, pergi dari kamar dan Gabriel duduk di sampingnya barulah ada suara dari Haru, "tuan" panggilan lemah itu membuat Gabriel gugup
"Bagaimana keadaanmu? Apa ada yang sakit?" tanya Gabriel pelan
"Aku sudah membaik dan maaf apa karna aku tuan pulang lebih cepat?"
"Tidak pekerjaanku memang sudah selesai dan aku merindukanmu" ucap Gabriel sambil hendak menyentuh pipi Haru namun respon Haru yang menghindar membuat Gabriel terdiam lalu menarik tangannya dengan meremasnya kuat.
Hal itu disadarin oleh Haru yang langsung minta maaf dengan gugup tapi pertanyaan Gabriel membuatnya Haru takut dan bingung.
"Apa yang dia katakan padamu?"
Haru hanya diam saja memandangin wajah suaminya yang menatap lurus kedepan.
Sementara itu para pengawal yang dipukulin Gabriel tadi dilarikan ke rumah sakit yang secara kebetulan Afgan lah yang bertugas menjadi dokter di UGDnya dan saat mereka datang Afgan langsung mengenalin mereka.
"Apa yang terjadi dengan mereka? Luka-luka ini seperti akibat benda tumpul yang dihantamkan keras ke tubuhnya" batin Afgan sambil memberikan pertolongan pertama ke pengawal yang lukanya cukup parah
"Aneh bukannya tadi siang mereka masih baik-baik saja, untung saja aku bisa kabur jika tidak mungkin nasibku akan sama dengan mereka ini, tapi jika mereka saja jadi begini bagaimana dengan keadaan Haru, oh.. tidak aku harus bergerak lebih cepat, Haru dalam bahaya" pikiran Afgan kemana-mana membuatnya tidak fokus dan ditegur oleh rekan kerjanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Untuk Tuan (MXM)
RomanceTerpaksa menggantikan kakak tiri untuk menikahi seseorang yang buta namun bukan itu masalahnya terbesarnya. Orang yang akan aku nikahin berjenis sama denganku, kami berdua sama-sama Laki-Laki. Bagaimana kelanjutan kehidupanku setelah kami menikah...