Jangan lupa Klik ⭐ dan Komen
Dukungan kalian membuat Tyas semangat untuk terus update
Selamat membaca*************
Disore hari disebuah taman kota terlihat Haru berjalan kaki dengan senyum bahagia sambil melihat sekeliling diikutin Gabriel di sampingnya yang berjalan dengan tongkatnya.
"Udaranya sejuk, ayo kita duduk di bangku itu" ucap Haru sambil mengandeng tangan Gabriel membawanya pergi
"Pria itu sangat tampan tapi sepertinya buta, lihat dia membawa tongkat itu, sayang sekali padahal ganteng gitu" suara ini terdengar oleh mereka berdua saat berpapasan dengan dua orang wnita yang memperhatikan mereka
Gabriel hanya diam saja sementara Haru menoleh untuk melihat mereka namun wanita itu sudah pergi, lalu mereka pun duduk di bangku taman.
Haru masih dengan senyuman lebarnya melihat kesana kemari menikmati suasana keramaian yang ada sementaran Gabriel hanya diam saja menatap kosong kedepan walaupun tak terlihat karna Gabriel memakai kacamata hitam.
"Astaga indahnya, bunga disini boleh di petik gak ya?" ucap Haru bangkit dari duduknya dan berjalan ke bunga didepannya
"Kenapa kau begitu bahagia" ahkirnya Gabriel mengatakan sesuatu
"Aku kan jarang sekali keluar dengan santai begini, kenapa kau tak rela membuang waktumu yang berharga itu untuk istrimu sendiri" ucap Haru dengan santai sambil melihat bunga didepannya tak melihat kalau Gabriel merona karna perkataannya
"Selama ini dia tak pernah menyebut dirinya istri" batin Gabriel terpanah sesaat
"Haru kau...." panggil Gabriel terputus karna mendengar suara tangisan anak kecil Haru juge menoleh ke sumber suara jadi tak mendengar panggilan Gabriel
"Sudah jagoan ayah jangan menangis lagi, sini ayah gendong" suara seorang pria menenangkan putranya lalu menggendongnya ditaruhnya di pundaknya
"Ibu lihat aku jadi tinggi" ucap anak kecil itu yang seketika berhenti menangis
"Aduh kalian hati-hati" ucap seorang wanita dengan perut yang buncit
Haru tersenyum melihat keluarga bahagia itu yang berjalan menjauh dari mereka berdua
"Tuan..." panggil Haru namun tetap memperhatikan keluarga itu
"Ada apa?" jawab Gabriel
"Apa yang tuan pikirkan tentang keluarga?" tanya Haru membuat Gabriel terdiam sesaat dan meremas kuat tongkatnya
"Apa aku saat ini salah satu dari keluarga tuan?" tanya Haru sambil menoleh ke Gabriel
Gabriel terdiam beberapa saat lalu saat Haru mendekat kemudian duduk kembali di sampingnya barulah Gabriel berkata, "entahlah aku tidak begitu yakin dengan keluarga karna aku di besarkan sangat keras oleh dua orangtuaku dan satu-satunya orang yang kuanggap keluarga menghianatiku"
"Kau masih mencintainya?" tanya Haru yang tau siapa yang di maksud Gabriel
"Sudah aku katakan cintaku ini sudah mati Haru"
"Aku tak begitu ingat bagaimana keluargaku khususnya ibuku tapi aku yakin bahwa dia pasti ibu yang sangat baik dan juga saat ini tuan adalah satu-satunya keluarga yang aku miliki dan mungkin...." ucap Haru mengantung perkataannya sambil menyetuh perutnya
"Apa kau sudah mengetahui tentang kehamilanmu?" tanya Gabriel
Haru tersenyum sinis "tentu saja aneh jika tuan tidak tau tentang hal ini" ucapnya bernada pelan
"Tapi aku mengerti kenapa tuan tidak memberitahuku soal ini, seorang pria bisa hamil itu adalah hal yang sangat aneh" sambung Haru
"Hal itu masih bisa di jelaskan secara ilmiah" ucap Gabriel menyetuh tangan Haru yang berada diperutnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Untuk Tuan (MXM)
RomanceTerpaksa menggantikan kakak tiri untuk menikahi seseorang yang buta namun bukan itu masalahnya terbesarnya. Orang yang akan aku nikahin berjenis sama denganku, kami berdua sama-sama Laki-Laki. Bagaimana kelanjutan kehidupanku setelah kami menikah...