Jangan lupa Klik ⭐ dan Komen
Dukungan kalian membuat Tyas semangat untuk terus update
Selamat membaca*************
Suatu pagi Gabriel yang merasa sendiri terbangun kaget sambil memanggil nama istrinya" Haru!!...""Aah... tuan sudah bangun selamat pagi" ucap Haru yang ternyata masih berada didalam kamar namun tengah berdiri didepan jendela
"Kenapa kau tak membangunkanku?"
"Tuan terlihat begitu lelap saya tidak tega membangunkannya"
"Sudah berapa lama kau bangun?"
"Baru saja" bohong Haru karna Gabriel bisa merasakan disampingnya sudah terasa dingin yang berarti Haru sudah lama bangun
"Sedang apa kau?"
"Tidak ada" jawab Haru sambil menutup tirai jendelannya lalu berjalan mendekat
"Apa kau melihatnya datang? Orang itu datang lagi?" tanya Gabriel membuat langkah Haru terhenti dan Haru mengigit bibir bawahnya tanda dia gugup karna benar Haru sedang melihat Afgan yang sudah satu minggu ini mencoba masuk tapi setiap dia datang selalu di tahan oleh penjaga gerbang utama.
Karna tak ada jawaban dari Haru, Gabriel pun bangkit dan mendekatinnya sambil bertanya lagi "Kenapa kau tak bertanya tentangnya?"
Haru bukannya menjawab ia malah tersenyum dan berkata, "tuan bisakah aku mendapatkan ciuman selamat pagi?"
Gabriel sedikit terkejut namun tetap mencium kening Haru lalu mengucapkan, "selamat pagi istriku"
"Terima kasih, ayo kita sarapan aku sudah lapar" ucap Haru menggandeng tangan Gabriel mengajaknya keluar kamar
Sesampainya mereka di meja makan, paman Jo langsung meminta para pelayan menyiapkan sarapan namun Haru hanya meminta roti panggang dengan selai blueberry sementara Gabriel hanya ingin secangkir kopi.
Saat mereka sedang menikmati sarapannya tiba-tiba Bianya datang dengan lempar sebuah koran ke atas meja makan membuat Haru kaget tapi tidak dengan Gabriel.
"Tak bisakah kau tak membuat masalah?" ucap Bianya entah kepada siapa karna dia menatap Haru lalu menatap Gabriel penuh amarah
"Haru kau ke kamarlah" perintah Gabriel yang membuat Haru berdiri
"Tidak, kau duduk, kau harus tau hal ini" perintah Biayan membuat Haru duduk kembali
"Haru ke kamar"
"Jangan kemana-mana kamu"
"Dia tidak ada urusannya"
"Apa katamu?!!... dialah sumber masalahnya"
"Haru aku bilang kembali ke kamar" perintah Gabriel menaikkan nada suaranya
"Tapi tuan"
"Haru" potong Gabriel membuat Haru langsung berdiri dan berjalan pergi kembali ke kamarnya
"Dia harus tau apa terjadi" ucap Bianya kesal
"Kesehatannya lebih penting dari pada berita itu" jawab Gabriel dengan tenang
"Baiklah, aku mau lihat sampai kapan kau bisa mengurungnya dan menutup semuanya" ucap Bianya sambil menarik kursi lalu duduk
"Kenapa ibu kemari?" tanya Gabriel
"Bisa-bisanya kau masih bertanya, perusahaan suamiku sedang di ujung tanduk karna ulahmu dan apa yang kau harapkan aku akan tinggal diam begitu saja"
"Kalau ibu tak mempercayaiku kenapa dulu menyuruh orang buta ini mengambil alih"
"Gabriel aku bukan tak mempercayaimu tapi ahkir-ahkir ini kau berubah bahkan terlibat perkelahian yang dimana kau duluan yang menyerangnya kau tidak seperti biasanya yang selalu tenang" ucap Bianya membuat Gabriel meremas gelas kopinya dengan kuat

KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Untuk Tuan (MXM)
RomanceTerpaksa menggantikan kakak tiri untuk menikahi seseorang yang buta namun bukan itu masalahnya terbesarnya. Orang yang akan aku nikahin berjenis sama denganku, kami berdua sama-sama Laki-Laki. Bagaimana kelanjutan kehidupanku setelah kami menikah...