Bab 24

12.3K 726 25
                                    

Jangan lupa Klik ⭐ dan Komen
Dukungan kalian membuat Tyas semangat untuk terus update
Selamat membaca

***********

Di dalam kamar

Haru menangis tanpa bersuara, tubuhnya yang kurus terbaring lemas dan isi kepalanya dipenuhi oleh pikiran-pikiran negatifnya.

"Dia tidak mencintaiku lalu kenapa mengatakan dia membutuhkanku dan bersikap seolah dia mencintaiku, kenapa dia membuatku dalam posisi seperti ini? Atau dia masih mencintai mantan kekasihnya itu, dan bodohnya aku kenapa dadaku terasa sakit"

Tok....tok....tok....

"Nyonya" suara panggilan ini menyadarkan Haru yang segera melap air matanya

"Nyonya apakah anda tidur saya mengantarkan buah stroberi" ucap paman Jo sambil kembali mengetuk pintu

"Masuklah" ahkirnya Haru menjawab dari dalam kamar membuat paman Jo perlahan membuka pintu dan masuk

Paman Jo menghela nafas pelan saat melihat Haru berbaring membelakanginya karna ia tau Haru tengah menangis.

"Nyonya buahnya saya taruh dimeja" ucap paman Jo yang di balas anggukkan kepala

Kasihan dan prihati, itulah yang paman Jo rasakan saat melihat Haru

"Nyonya kalau boleh saya bicara...." ucap paman Jo tergantung menunggu respon dari Haru

"Ada apa paman Jo?" ahkirnya Haru menjawab setelah sekitar semenit paman Jo menunggu

"Tuan besar tidak bermaksud membuat nyonya bersedih sebenarnya dia sangat menyanyangi nyonya melebihi apapun"

"Sebagai apa paman Jo? Istrinya, temannya, atau apa? Aku butuh kejelasan dalam hubungan ini kenapa dia tak bisa memberikanku kejelasan yang pasti, tentang kesehatanku tentang statusku di hatinya, apa dia sedang bermain-main" ucap Haru melepaskan semua yang ia pendam, Haru menangis semakin keras

Paman Jo kebingungan tak bisa menjawab pertanyaan Haru, "maafkan saya nyonya tapi saya mohon bersabarlah sebentar lagi"

"Sampai kapan paman Jo? Atau inikah sebabnya saya dulu selalu ingin pergi karna dia tak menganggapku" ucap Haru duduk dan menoleh ke paman Jo dengan mata yang berlinang

"Oh.. nyonya andai saja tuan bisa memahami apa yang dia rasa kepada nyonya dan dia tidak mengalami penghianatan, mungkin saja tuan dan nyonya hidup bahagia, mengapa hubungan kalian begitu rumit" batin paman Jo

"Maafkan saya nyonya" ucap paman Jo pelan

"Kau tak perlu minta maaf paman jo, ini bukan kesalahanmu"

"Tapi nyonya...."

"Keluar ...... aku mohon tinggalkan aku sendiri" ucap Haru memotong perkataan paman Jo

"Baiklah, selamat beristirahat nyonya" ucap paman Jo berpamitan lalu pergi

Haru kembali membaringkan tubuhnya dan menutup tubuhnya dengan selimut.

.
.
.
.
.
.

"Nyonya....nyonya" panggil Anna sambil menyetuh pundak Haru yang berdiri mematung sudah sepuluh menit yang lalu

"Akh... ia... ada apa?"

"Nyonya jika anda lelah kita bisa pulang saja"

"Jangan.... jarang-jarang aku bisa ikut belanja" ucap Haru tersenyum manis

Saat ini Haru tengah ikut Anna yang berbelanja bulanan di salah satu supermart walaupun sebenarnya kebutuhan mansion biasanya akan di antarkan tapi karna permintaan Haru, Gabriel memperbolehkannya namun ada lima pengawal yang mengikuti mereka belanja.

Istri Untuk Tuan (MXM)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang