Bab 20

12.1K 686 8
                                    

Jangan lupa Klik ⭐ dan Komen
Dukungan kalian membuat Tyas semangat untuk terus update
Selamat membaca

***********

Disebuah kamar rumah sakit terlihat Haru tengah terbaring di ranjang pasien dengan seorang suster disampingnya sedang memasangkan infus ditangannya

"Sudah selesai nyonya, sekarang nyonya beristirahatlah dulu saya akan panggilkan dokter untuk melakukan pemeriksaan" ucap suster itu setelah selesai pekerjaannya

"Eh... terima kasih" jawab Haru sambil tersenyum walaupun ia sedikit bingung kenapa ia di infus padahal katanya hanya pemeriksaan biasa tapi ia enggan untuk bertanya serta mencoba berpikir positif, mungkin karna itu perlahan Haru mengantuk dan ahkirnya tertidur

Tak berapa lama kemudian dua orang masuk ke ruangan itu dan mendorong ranjang pasien Haru keluar dari ruang itu, Haru tak menyadari itu karna sudah tertidur pulas dan ia di bawa ke sebuah ruang pemeriksaan.

Ini adalah rencana suaminya yang membuat Haru tertidur saat di periksa jelas karna Gabriel belum memceritakan kejadian sebenarnya kepada Haru, hampir 2 jam proses pemeriksaan tubuh Haru berserta janin di dalam kandungannya hingga ahkirnya Haru dikembalikan ke ruangannya tadi masih dalam keadaan tertidur.

Namun perlahan Haru membuka matanya, "astaga kenapa aku tertidur bagaimana pemeriksaannya" ucap  Haru yang terbangun kaget dan langsung duduk

Haru melihat sekeliling tak menemukan siapa-siapa sehingga ia hendak turun dari ranjangnya tapi saat ia melihat tangannya yang masih terpasang inpus lalu melihat botol infus yang sisa sedikit lagi habis.

"Apa aku tidur begitu lama? Kenapa tidak ada yang membangunkanku" batin Haru berpikir

Ahkirnya Haru duduk menunggu sambil melihat ke arah jendela kamarnya, ia tampak terdiam sesaat lalu mengalihkan pandangannya ke infus yang masih tergantung di tiangnya.

"Kenapa tidak ada yang masuk atau bahkan lewat?" guman Haru mulai merasa curiga

Setelah menunggu cukup lama ahkirnya Haru merasa ada yang tidak beres maka ia dengan hati-hati melepaskan jarum infus dari tangannya lalu turun dari ranjang dan berjalan ke arah pintu.

Haru membuka sedikit pintu mengeluarkan kepalanya menoleh kanan dan kiri namun tak menemukan siapa-siapa.

"Aneh!!!! Kemana semua orang?" ucap Haru yang berjalan keluar sambil melihat sekeliling mencari arah namun masih belum bertemu orang lain hingga ahkirnya ia menemukan lift dan langsung masuk, dari sini Haru tau bahwa ia berada di lantai 4 maka ia menekan lantai 1.

Haru berusaha tenang karna dipikirannya saat ini adalah suaminya meninggalkannya ditambah ia tak ingat apa-apa sehingga ia mulai takut.

Setibanya Haru di lantai 1, ia merasa lega karna banyak sekali orang yang lalu lalang ia pun keluar dari lift dan berjalan mencari resepsionis namun saat sedikit lagi Haru sampai di meja resepsionis sebuah tangan menariknya membuatnya berbalik.

"Ternyata benar... kamu si anak haram itu" ucap seorang wanita sambil memegang tangan Haru

Sontak Haru terdiam karna kaget melihat dua wanita di hadapannya berbicara.

"Benarkan mah aku gak salah lihat" ucap wanita yang lebih muda kepada wanita yang memegang tangan Haru

"Kalian siapa?" tanya Haru yang bingung

"Kurang ajar, masa cuma beberapa bulan gak ketemu kau sudah pura-pura lupa"

"Mah cepat tanya keberadaan kaka Lidya"

"Oh ia.."
"Hei anak haram di mana Lidya? Kau dan suamimu itu kan yang menculiknya"

"Li... Lidya?!!.... siapa?"

Istri Untuk Tuan (MXM)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang